"Nam Hee, sayang ayo bangun."

Ibunya menepuk bahu Nam Hee. Namun, Nam Hee seperti tak merasa terganggu. Perempuan itu masih saja tertidur.

Merasa ada yang aneh, ibu Nam Hee menepuk pipi putrinya dengan rasa panik. "Cho Nam Hee, Nam Hee-ya. Bangun, Nak." Nam Hee sama sekali tidak bergerak walau ibunya berusaha membangunkan. "Ayah!!! Ji Na-ya!!!!"

"Ada apa, Ibu?" Ji Na datang sambil berlari, di susul oleh ayahnya dari belakang.

"Nam Hee- Nam Hee tidak mau bangun," jawab ibu.

"Cepat siapkan mobil!" Pinta ayah dengan panik. Ibu Nam Hee langsung mengangguk dan segera berlari keluar.

Sedangkan, Ayah Nam Hee, beliau segera mengangkat tubuh putrinya untuk segera dilarikan ke rumah sakit.

◍◍◍

"Dasar anak berengsek!!!"

Bugh

Soobin tersungkur ke bawah setelah ayahnya memukul wajahnya dengan sangat keras. Sang ibu yang melihat itu tidak bisa melakukan apa pun, dia menjerit ketika melihat anaknya dipukul.

Untuk pertama kalinya sebuah pertengkaran ayah dan anak terjadi dalam keluarga mereka yang bisa dibilang selalu harmonis.

"Bangun! Bangun! Dasar memalukan! Aku tidak pernah mendidikmu untuk menjadi seperti ini!!!"

Bugh

"Ayah... Sudah, sudah. Kasian Soobin."

"Kau diam saja, jangan membela anak ini. Dia bukan anak kita. Soobin kita tidak akan pernah melakukan ini. Dia sudah benar-benar memalukan nama keluarga kita. Entah apa yang akan terjadi dengan pertunangan yang akan segera digelar," jelas ayah Soobin dengan amarah yang sudah berada di ubun-ubun. "Dasar anak tidak tahu di untung. Memalukan keluarga saja!!"

Bugh

Soobin kembali tersungkur. Sudut bibirnya terasa sangat perih. Dia melihat darah di jari jempolnya.

Soobin yang saat itu berada di bawah pengaruh alkohol hanya bisa tersenyum miring. Dia berusaha bangkit walau sempoyongan.

"Aku memalukan, ya?" Tanyanya pada sang ayah.

"Kau sadar? Iya! Kau memalukan sekali! Kau memalukan keluargamu sendiri! Dasar anak berengsek!"

Bugh

"Choi Soobin!!!" Ibunya berteriak memanggil nama Soobin. Bagaimana tidak, untuk pertama kalinya, putranya itu berani memukul sang ayah.

"Soobin, apa yang kau lakukan, hah?!" Ibunya memegang kedua lengan Soobin. Soobin tidak menatap mata ibunya, dia malah menatap mata sang ayah yang sedang berpegangan ke sofa sambil meringis kesakitan karena rahangnya ditonjok Soobin.

"Choi Soobin!! Dia ayahmu!!" Ibu Soobin berteriak di depan putranya.

"Dia... Dia menyebutku berengsek, hahaha... Apa aku berengsek? Aku... Aku di jebak, hahaha."

[✓] HOME: sincerityWhere stories live. Discover now