3.2 CALL

1.7K 372 212
                                    

"Jadi bagaimana hubungan kalian saat ini? Apa baik-baik saja?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi bagaimana hubungan kalian saat ini? Apa baik-baik saja?"

Soobin yang hendak mengambil air minum di dapur langsung berhenti melangkah. Kepalanya menoleh pada sang ayah yang sedang menonton acara televisi bersama dengan sang ibu.

"Ah, baik-baik saja." Soobin membalas.

"Benarkah? Syukur kalau begitu. Acara pertunangan kalian sudah semakin dekat. Ayah harap, kau bisa menjaga perasaan Cho Nam Hee. Ayah tidak ingin mendengar ada kejadian tidak mengenakan tentang kalian berdua," jelas ayah.

Soobin tersenyum dan mengangguk.

"Tentu, Ayah. Soobin akan menjaga perasaan Nam Hee. Soobin berjanji pada ayah bahwa Soobin tidak akan membuat Nam Hee menangis," kata Soobin penuh keyakinan. "Soobin ke dapur dulu, ya."

"Setelah dari sana kembalilah ke kamar. Istirahat. Jika ada tugas, selesaikan segera," ucap ibunya.

Soobin mengangguk lagi. Setelah itu dia melangkahkan kaki untuk pergi menuju dapur.

◍◍◍

Soobin diam di kursi belajarnya. Tangannya masih setia memegang pulpen yang digunakan menulis. Pikirannya sedang tertuju pada kejadian di rooftop tadi.

Soobin mungkin jarang sekali marah, tapi jika dia sudah marah, dia mungkin bisa mengambil tindakan yang berbahaya. Untuk ancaman yang diberikan pada Min Na Eun, Soobin tidak main-main. Dia bisa saja membuat perempuan itu merasakan ancamannya.

"Maafkan aku, Nam Hee. Aku hampir gagal menjagamu," ucap Soobin dengan pelan. Hingga tiba-tiba saja ponselnya yang berada di sebelah kanan menyala.

Soobin menoleh, dilihatnya sebuah nomor telepon yang tidak diketahui membuat panggilan. Soobin menekuk alisnya. "Siapa yang menelepon?" Tangan Soobin bergerak meraih ponsel tersebut. Lalu tanpa pikir panjang, dia menerima panggilannya.

"Hallo."

"..."

"Hallo. Siapa?"

"..."

Soobin menjauhkan ponselnya dari telinga. Dia menekuk alis karena kebingungan. Pasalnya, orang yang membuat panggilan itu tidak mengatakan apapun.

"Choi Soobin, apa kabar?"

Soobin diam. Suara itu sangat familiar di telinganya.

"Soobin-ah, kenapa tidak membalas?"

"Siapa kau?"

[✓] HOME: sincerityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang