i.Kegilaan

104K 10.8K 10.2K
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



hari ke-dua puluh chenle di sekap oleh bajingan bernama park jisung. selama itu pula chenle tidak kenal dunia luar. sehari-harinya hanya dihabiskan merajut,memasak,dan melayani jisung sampai pria itu puas.

chenle sudah berencana untuk kabur, namun rumah yang ia tempati saat ini seakan tidak memiliki pintu ataupun jendela. 

oleh karena itu,chenle harus berpikir lagi untuk kabur.

soal jisung, chenle tidak percaya bahwa pria itu mencintainya.

sosok bersurai hitam kelam dengan mata setajam elang itu seperti menyiksanya, merantai kedua kakinya, memprkosanya berkali-kali sampai ia hamil, terkadang memakaikan baju wanita yang kelewatan seksi.bahkan jisung lebih sering tidak memberikan baju, yang mengharuskan chenle menahan dingin hanya dengan kulit mulusnya.

jisung tak pernah memukul dengan maksud meluapkan emosi,tapi jisung sering memencut punggung dan dadanya ketika chenle melawan perintahnya.

chenle merasa dirinya adalah boneka pemuas nafsu bajingan park itu.

"chenle, kau masak apa,sayang?"

chenle yang sedang memasak di dapur harus menahan napasnya saat jisung melingkari pinggang rampingnya dengan tangan kekarnya.

jisung memasukan tangannya di balik kemeja tipis chenle,mengelus perut chenle beberapa kali,dan menjilat leher belakangnya.

"kita seperti suami istri,kan?"

chenle kembali mengeluarkan air matanya saat jisung berkata seperti itu.

chenle merasa masa depannya sudah hancur,kuliahnnya terbengkalai,orang tuanya sudah bercerai bahkan tidak peduli padanya.

"menurutmu, apakah kita cocok menjadi suami istri, sayang?"

"T-tidak"

Jisung meremat pinggang chenle cukup keras, yang mana berhasil membuat chenle melenguh sakit.

pria park membalik tubuh chenle dan mencengkram rahangnya kuat sembari menyeringai iblis.

"dari sisi mananya kita tidak seperti suami istri, sayangku? "

Jisung menjilati air mata chenle yang terus keluar.

"A-aku tidak c-cinta padamu, jisung"

Jisung tertawa keras, persis seperti iblis. Chenle dibuat merinding dengan suaranya.

"untuk apa cinta jika kau bahkan sudah hamil anakku, sayang?"

Jisung menciumi pipi chenle, turun menuju lehernya dan membuat beberapa lovemark disana.

"kau mahluk terindah, sayang. Benar-benar indah"

Jisung membalik tubuh chenle, bermaksud menyuruhnya kembali memasak.

Chenle memotong bawang merah dengan tangan bergetar. Dirinya dibuat merinding saat jisung terus menggigiti pundak mulusnya.

"a-aw"

Chenle melepaskan pisaunya dan mengibas-ngibaskan jari telunjuknya yang teriris pisau.

Jisung yang melihat hal tersebut tersenyum, lalu menarik telunjuk chenle ke arah bibirnya.

Pria park tersebut menghisap darah chenle pelan, menikmati setiap tetes darah yang menyentuh lidahnya.

Chenle kembali dibuat ngeri melihat bagaimana jisung begitu menikmati darahnya.

"ahh—bahkan darahmu sangat manis, chenle"

Chenle kembali berpikir, seberapa gila sosok jisung ini.












흫_흫











Malam hari, chenle kembali memuntahkan isi perutnya. Tubuhnya benar benar lemah saat ini.
Hanya dengan mencium aroma saus tomat dari masakannya sendiri, chenle merasa perutnya seakan teraduk.

"kenapa kau jadi lemah sekali, sayang? "

Chenle menatap jisung meminta permohonan, permohonan untuk menghilangkan rasa mual di perutnya.

"kau membuat selera makanku hilang sayang. Sebagai gantinya,kau yang harus menjadi makan malamku, "

Chenle menggeleng takut saat jisung menggendongnya menuju ranjang mereka. Kedua pergelangan kaki chenle yang saling terantai diangkat oleh jisung, dan diletakan di pundaknya. Sehingga jisung berada di antara kedua paha chenle.


"ahh—jangan, jisung. K—kumohon"


Jisung mengabailan keluhan chenle dan semakin memainkan lubang sang pujaan hati dengan lidah brengseknya.

Jisung menatap sosok di bawah kukungannya penuh nafsu,

"kau begitu cantik, sayang. Aku tidak bisa menahannya"

—dan malam itu, kembali ditutup dengan adegan kotor yang selalu chenle benci.








゚  ・ • ┈┈┈୨  ♡  ୧┈┈┈ •  ・  ゚

Oi! Vote n' comment jangan lupa hehe ♡



Hitam | chenjiWhere stories live. Discover now