9. 배가 아프다 (Stomach Ache) 3

Start from the beginning
                                    

Taehyung melirik sekilas gadis disampingnya. Kerutan muncul didahi lebar miliknya. Memicu rasa penasaran akan urusan Habin yang terlihat panik.

"Sebenarnya siapa yang sakit?" Tanya Taehyung. Sebelumnya Habin memberitahunya lebih dulu kemana tujuannya. Setelah tahu bahwa gadis itu akan ke rumah sakit, Taehyung semakin penasaran.

"Suamiku."

Duk!

"Akh!"

Habin menjerit kuat kala Taehyung tiba-tiba mengerem mendadak. Menyebabkan luka biru kecil didahi kanannya akibat benturan kuat pada dashboard mobil.

"Kau sudah menikah?" Taehyung terkejut bukan main.

"Sudah. Aku sudah menikah. Kenapa memangnya?"

"Padahal ... aku menyukaimu. Tapi, sayang kau sudah dimiliki orang lain."

Habin tercenung. Seperti merasa bersalah saat mendengar suara Taehyung yang nyaris tak terdengar, tapi ia masih bisa mengamati kalau pria itu memadukan rasa kekecewaan dalam nada bicaranya.

Andai saja Habin bisa menceritakan semuanya pada pria ini, bahwa pernikahan yang tengah dijalaninya sekarang bukanlah yang sebenarnya.

Taehyung, pernikahanku tidak seperti yang kau bayangkan.

Tapi, tidak mungkin Habin mengungkapkan kondisi rumah tangganya seperti apa. Tidak ingin mengundang rasa iba dari siapapun. Termasuk Taehyung.

"Tapi, tidak apa-apa."

Habin tersentak dalam lamunan saat suara ceria Taehyung menyambar indra pendengarannya.

"Aku akan menunggu jandamu."

Mulut terbuka lebar, pun tatapan aneh terarah pada Taehyung. Sementara pria itu hanya tersenyum tanpa dosa karena berhasil mengeluarkan candaannya yang sungguh tidak lucu sama sekali.

"Aku bercanda." Lanjutnya kemudian disertai tawa khasnya.

Habin ikut tertawa canggung.

"Dahimu tidak apa-apa?"

"Tidak apa-apa."

"Baiklah, ayo kita pergi segera. Suamimu pasti sudah menunggu."

Tidak. Aku memang tidak bercanda untuk menunggu status lajangmu lagi. Aku berdoa semoga kau bercerai dengan suamimu.

...

Habin berlarian disepanjang lorong rumah sakit setelah menanyakan kamar rawat Jimin. Kim Taehyungㅡpria itu sudah pergi. Tapi, sayangnya Habin lupa untuk berterima kasih pada pria itu. Nanti, kalau bertemu lagi, ia akan mengatakannya.

"Jimin!" Habin langsung mendorong pintu ruang rawat suaminya, tanpa mengeceknya terlebih dahulu.

Membuat dua orang didalam sana terkejut akan kehadirannya.

"Bisakah kau mengetuk pintu dulu?" Tegur Jimin marah.

Habin perlahan melangkah ke dalam dan berdiri disisi brankar, "Maaf. Aku hanya terlalu khawatir padamu." Ujarnya lemah.

Jimin terdiam seketika. Setelah apa yang dilakukannya selama ini. Gadis itu masih bisa mengkhawatirkannya?

"Boleh aku bicara dengan istrimu?" Tanya Namjoon terlebih dahulu.

My Ugly Wife [END]Where stories live. Discover now