BAB 26

32.6K 6.7K 4.1K
                                    

2 jam yang lalu...


















Yedam dan Haruto jalan bersama menuju parkiran sekolah mereka, sudah jam pulang.

Di mana Doyoung dan Jeongwoo? Mereka ada ekstrakurikuler jadi harus tinggal.

Haruto menghampiri motor ninja hitamnya sementara Yedam menghampiri motor KLX-nya.

Saat mereka baru naik ke motor masing-masing, ada siswa laki-laki menghampiri keduanya.

"To." Siswa itu memanggil, memiliki tinggi badan hampir menyamai Haruto.

Haruto yang sudah memakai helm full face-nya, lantas menaikkan kaca helm untuk melihat siapa siswa yang memanggilnya.

Nam Dohyon, teman sekelasnya.

"Ya, napa?"

"Gue boleh nebeng sama lo gak?"

Haruto tampak berpikir sejenak.

"Boleh kan? Iyain aja deh," kata Dohyon seraya menunggangi motor ninja kawasaki Haruto.

Percuma minta izin nebeng kalau pada akhirnya memutuskan secara sepihak.

"Gue kan belum iyain." Haruto mendengus, tapi tetap membiarkan Dohyon dan segera menyalakan mesin motornya.

"Gue jalan duluan, Bang." Haruto pamit pada Yedam.

"Yoi, hadija," pesan Yedam.

Dalam perjalan pulang itu, Dohyon berkali-kali mengajak Haruto mengobrol seputar game dan bola, tapi hanya ditanggapi seadanya oleh Haruto.

Haruto sebenarnya type orang yang malas basa-basi, jadi jangan sakit hati kalau dia bicara seadanya dan to the point.

"Rumah lo di mana?" tanya Haruto beberapa saat kemudian.

Mereka sekarang berada di jalur yang sepi dari kendaraan dan perumahan. Ini juga pertama kalinya Haruto mengantar Dohyon pulang ke rumah laki-laki itu.

"Lurus aja terus, kalo ada simpangan, ke kiri," tutur Dohyon.

"Jauh ya?" Haruto bertanya sambil melirik Dohyon lewat spion.

"Mayan sih," jawab Dohyon.

Haruto mendengkus. Ini sih, bukan nebeng namanya.

"Udah kaya ojek gue nganterin lo pulang," ujar Haruto lempeng.

Dohyon menyengir hingga matanya tinggal segaris.

"Sekali-kali kek lo nganterin gue pulang, sama teman sekelas jangan pelit-pelit."

"Motor lo ke mana emang? Tumben gak pake motor." Haruto bertanya malas. "Biasanya juga lo pake motor buat pansos ke cewek sekolahan tuh."

Tidak ada jawaban dari Dohyon.

"Yon?"

Tetap tidak ada.

Haruto melirik lewat kaca spion dan tidak melihat ada Dohyon di belakangnya.

Segera, Haruto rem mendadak motornya, membuat ban belakangnya sempat terangkat ke atas karena tadi Haruto menjalankan motornya dengan kecepatan di atas rata-rata.

Turun dari motornya dengan tergesa-gesa, Haruto membuka helmnya.

Dia benar-benar bingung dan terkejut, bagaimana bisa Dohyon mendadak hilang?

"DOHYON?! LO KE MANA?!"

Jika Dohyon jatuh, harusnya dia bisa melihat keberadaan Dohyon, tapi ini tidak.

Revenge | TREASUREWhere stories live. Discover now