7

163 3 0
                                    

Dipagi hari yang amat cerah, kubuka kelopak mataku untuk mengawali hari yang indah.
Aku segera bergegas ke kamar mandi untuk segera membersihkan diri dan bersiap-siap pergi ke sekolah.
Setelah semuanya selesai aku turun ke lantai bawah.

"Pagi mah, Pagi kak Raka"

"Pagi Sayang"
"Pagi dek"

"ini mama buatin nasi goreng kesukaan Ghea, pasti Ghea suka"

"wahhh,, wangi banget mah..  Ghea cobain ya mah"
"iya dong, yang banyak"

"dek, yang anterin lo semalam siapa? "

"uhhhukk.. uhhukk.. "
"minum dulu minum"

"ooo, kakak kelas aku kak"

"masih kakak kelas? "

"maksudnya? "

"gak ada rencana buat jadi doi gitu? "

"apaan sih kak, udah ah Ghea berangkat"

"anterin gih Rak" kata mama.
"yok dek" kata kak raka.

"udah, gak usah kak..  Ghea berangkat sendiri aja, biar biasa juga naik bus nya, Ghea gak mau ngerepotin kak Raka sama mama lagi.  Ghea kan udah gede" kata ku sambil senyum cengengesan.

"iya deh iyaa..  Ghea ati-ati ya sayang "
"hati-hati ya dek"

"siap bu bos.. Siap komandan" balas ku.

Akhirnya ku naiki bus arah ke sekolah ku, dan kemudian berhenti tepat di depan gerbang sekolah ku.

"hai" ku dengar ucapan dari belakang ku.

"ha..i.. " balasku dengan nada ragu-ragu.

"hmm, kenalin gua Devan.. Kakak kelas lo"

"ooo, iya kak, nama aku Ghea"

"lo anak baru ya? "

"iya kak"

Kita mengobrol sambil berjalan di lorong sekolah.

"oya aku boleh minta WA kamu gak? "
Sambil menyodorkan HP miliknya.

"oiya, boleh kak" balas ku sambil mulai mengetik nomor ku di HP nya.

"entar malem, aku nelpon ya"

"hmm, oke" jawabku lumayan heran.

Yang kemudian pembicaraan kami terhenti karna teriakan dari arah belakang.

"ganteng banget kak"
"bening"
"OMG, MY HUSBAND"
"kak kevinnn.. "
"senyum dong kak"
"sumpah bening banget"

Kira-kira begitulah terikan histeris di sekitar lorong itu.

Kami berdua pun ikut menengok kearah belakang, dan ternyata ia sudah ada tidak begitu jauh dari jarak kami.

aku ingin menyapa nya, namun ia berjalan dengan dinginnya dipadu kaca mata hitam yang dikenakan nya membuat siapa saja terpesona melihatnya..

dia berjalan tepat didepan kami, tidak melirik sedikit pun, seakan tidak mengenal, padahal juga kutau dari cerita kak devan bahwa mereka teman sekelas.

"dasar sombong" gerutu ku..
"kenapa ghe? " kata kak devan.

"hha?  Gak kok kak" balasku.

Bersambung

ROMANSA MASA SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang