TWENTY NINE

Mulai dari awal
                                    

"Apa katamu? Aku melupakanmu dalam waktu 3 hari?" David mengulangi pertanyaan Yasmin, lalu pria itu terkekeh dan itu membuat Yasmin kesal. David berdehem kecil. "Asal kau tahu, 3 hari selama meninggalkanmu itu adalah hari-hari terburuk dalam hidupku. Aku benci itu. Dan soal kenapa aku tidak memberitahumu atas kepulanganku, itu adalah supriase form me,"

Tak ada respon dari Yasmin, wanita itu hanya diam. David mengangkat sebelah alisnya sembari mengerutkan dahinya.

"Alasan," Ketus Yasmin, Dokter cantik itu kembali berjalan meninggalkan David begitu saja.

David tak tinggal diam. Pria itu mengejar Yasmin dengan cara sedikit berlari lalu menggedong tubuh mungil Dokter cantik itu dari belakang. David menggendong ala bridal style. Yasmin berteriak kaget saat David berhasil menggendongnya, ia berteriak-teriak meminta untuk segera di turunkan, tetapi David enggan. Tentu saja mereka menjadi bahan tontonan orang-orang yang berada disekitar, tetapi siapa yang berani melarang seorang David Adiwijaya?

"Turunkan aku David!"

"Nope!"

"Kita menjadi bahan tontonan, tahu!" Kata Yasmin.

"Biarkan saja, aku tak perduli,"

"Mereka terus memperhatikan kita, David. Aku malu," Keluh Yasmin.

David mengedarkan pandangnya, melihat orang-orang yang memperhatikan mereka.

"Apa yang kalian lihat?! Alihkan pandangan kalian semua, calon tunanganku malu karna kalian memandanginya! Apa kalian tidak pernah melihat sepasang kekasih yang sedang kasmaran? Sekarang, alihkan pandangan atau ku tusuk mata kalian satu per satu?!" Seru David tegas membuat orang-orang langsung mengalihkan pandangan mereka semua, seakan-akan mereka tak dapat melihat kemesraan David dan Yasmin.

Yasmin hanya bisa menggeleng-geleng kepala saat melihat kegilaan kekasihnya itu. Bukannya merasa lebih baik, ia malah semakin malu sekarang. Di pastikan Yasmin akan menjadi pembicaraan hangat dirumah sakit ini.

"Bagaimana?" David melirik Yasmin yang berada dalam gendongannya.

"Kau membuatku semakin malu,"

"Kenapa harus malu? Kita saja akan segera betunangan. Kau tak usah malu begitu, malah seharusnya aku mengumumkan kepada semua orang bahwa aku akan bertunangan dengamu," kata David seraya tersenyum percaya diri.

Yasmin memutar matanya, "Terserah padamu,"

Yasmin terkejut saat David mengganti gaya gendongnya, pria itu menggendong Yasmin seperti bayi sekarang. Wajah mereka saling berhadapan. David terkekeh pelan, sedangkan Yasmin terpanah sesaat dengan wajah kekasihnya itu.

"Jangan menatapku seperti itu, tatapanmu seolah-olah ingin memakanku," Goda David.

Yasmin memukul bahu David pelan, David terkekeh.

"Untuk apa aku memakanmu? Dagingmu itu pahit," Ketus Yasmin.

"Sok tahu,"

"Aku tahu. Aku, kan seorang dokter," Ucap Yasmin dengan nada sedikit sombong.

"Kau ini seorang dokter atau kanibal? Kenapa kau tahu rasa daging manusia?" Ledek David yang mendapatkan sebuah pukulan dari Yasmin lagi.

Mr. CEO & Ms. DoctorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang