TWENTY SIX

42.9K 1.6K 42
                                    

☆Playlist : Hailee Steinfeld - Capital Letters

Yasmin membuka matanya perlahan, saat matanya telah terbuka penuh, sinar matahari langsung menyambut. Dokter cantik itu bangkit dari tidurnya, ia menyenderkan tubuhnya ke headboard ranjang. Yasmin mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru kamar, pandangannya terhenti pada sofa dengan sebuah bantal dan selimut diatasnya.

Kemana David?

Yasmin segera turun dari ranjang, ia ingin mencari keberadaan kekasihnya itu. Mata Yasmin menyapu penjuru kamar hingga ia mendapati David sedang berdiri dibalkon, pria itu tengah menelfon. Yasmin melangkah perlahan, lalu ia menyederkan tubuhnya kedinding sembari melipat kedua tangannya menunggu David selesai bertelfon.

"Baiklah, aku akan kesana sekarang,"

David mematikan sambungan telfonnya, ia menghela nafasnya pelan. David memutar tubuhnya, ia terkejut melihat Yasmin yang sedang bersender pada dinding sembari tersenyum.

"Morning," Sapa Yasmin, ia tetap pada tempatnya.

"Morning," Sapa David balik sembari menghampiri Yasmin. "Kau sudah bangun? Bagaimana tidurnya? Nyenyak?" Tanya David beruntun, ia menyelipkan sehelai rambu Yasmin ke telinga dengan lembut.

Yasmin mengangguk pelan. David mengulas senyum mengetahui jawaban dari kekasihnya tersebut.

"Tadi siapa yang menelfon?" Tanya Yasmin dengan nada sedikit mengintimidasi.

"Alex," Jawab David singkat.

"Alex?" Yasmin mengulang perkataan David. David mengangguk. "Untuk apa dia menelfon? Kan dia berada di mansion, kenapa tak berbicara dengamu secara langsung saja?"

"Dia tidak dimansion, sayang," Davkd mengelus-ngelus pipi Yasmin pelan. "Dia berada di Paris sekarang."

"Bukannya, kemarin sore dia masih berada dimansion? Kenapa sekarang dia ada di Paris?"

David menurunkan tangannya dari pipi Yasmin, "Tadi malam dia berangkat ke Paris dengan private jet," Papar David. "Alex menangani kendala caba perusahaan yang berada disana."

Yasmin memangut-mangut mengerti.

"Dan... aku juga harus kesana," Tukas David membuat Yasmin menatapnya.

"Ka-kau akan ke Paris?" Tanya Yasmin sedikit terbata-bata.

David mengangguk, "Aku harus kesana, karna Alex tidak bisa menangani semuanya. Aku harus turun tangan langsung,"

"Bolehkah aku ikut?" Tatapan mata Yasmin sedikit berbinar-binar seperti anak kucing yang tengah meminta sesuatu pada majikannya.

David tersenyum geli melihat tatapan Yasmin itu. "Tentu saja, kau boleh ikut,"

"Benarkah?!"

David mengangguk seraya tersenyum. Yasmin berteriak girang saat tahu David mengijinkannya ikut bersamanya ke Paris. Sudah lama sekali Yasmin ingin pergi ke kota yang terkenal akan julukannya sebagai kota romantis itu, dan sekarang keinginannya akan terwujud!

"Baiklah, kalau begitu. Aku akan packing terlebih dahulu!" Seru Yasmin bersemangat, Dokter cantik itu ingin melangkah pergi untuk packing, tetapi dicekal oleh David.

"Tidak perlu," Elak David membuat Yasmin mengernyit. "Kita akan membeli semuanya disana. Jadi kita tak perlu membawa apapun dari sini, cukup membawa diri saja, okey?"

Yasmin terdiam. Berari mereka akan berbelanja, lagi, disana. Yasmin tak bisa membayangkan betapa banyak uang lagi yang David keluarkan untuk belanja kebutuhan mereka selama disana.

Mr. CEO & Ms. DoctorOù les histoires vivent. Découvrez maintenant