Hasil Ritual

2.2K 72 0
                                    

Saat terbangun pagi harinya, hal pertama yang dilakukan oleh Wulan, adalah membuka medsos, untuk mencari foto Doni. Itu bukan hal yang sulit untuk Wulan.

Dia membuka profil Doni. Dengan telaten dia membuka satu per satu foto pada galeri Doni. Dia menemukan foto Doni bersama Raka.

Segera Wulan mengunduh foto itu, dan menyimpannya pada galeri ponsel. Lalu dia menghubungkan ponselnya dengan printer. Kemudian dia mencetak foto itu, dan melakukan ritual yang dijelaskan oleh Pak Kromo.

Wulan penasaran dengan hasil ritual itu. Dia tidak sabar melihat hasilnya. Beberapa menit kemudian, setelah membereskan uba rampe ritual, Wulan mengambil ponselnya, dan berniat untuk menghubungi Doni. Tapi ternyata, ada tiga panggilan tak terjawab dari Doni.

Bibir Wulan menyunggingkan senyum puas. Dia yakin peletnya berhasil. Sebentar lagi dendam dan sakit hatinya akan terbalaskan.

Ponselnya kembali berdering. Nama Doni muncul pada layar.

"Iya, gimana, Don? Ada yang bisa aku bantu?," tanya Wulan.

Doni meminta maaf atas kejadian di kafe, dan mengajaknya untuk kembali bertemu di lokasi yang sama. Tapi Wulan mengajukan syarat, yakni Doni harus mengajak Raka. Syarat itu disanggupi oleh Doni.

Saat bertemu di kafe, Wulan tahu, Doni jatuh cinta padanya. Begitu juga Raka. Wulan dapat melihatnya dari sikap dan tatapan keduanya.

Raka dan Doni bahkan terlihat cemburu antara satu sama lain. Keduanya seakan tidak mau kalah, berebut untuk bisa ngobrol dengan Wulan.

Jika Doni mengeluarkan candaan dan cerita lucu yang membuat Wulan tertawa, Raka tampak tidak senang. Dia akan berusaha mencari cerita lucu lain, agar Wulan bisa tertawa saat mendengarnya.

Dalam hati, Wulan sangat senang melihat keduanya bersaing. Dia berharap Raka dan Doni berkelahi di kafe itu, agar teman SMA-nya yang bekerja di situ, bisa melihat bahwa kedua cowok ganteng ini sedang memperebutkannya.

Ya, Raka dan Doni sedang memperebutkan Wulan, karena dalam pandangan keduanya, Wulan adalah sosok yang sangat cantik, dengan hidung mancung dan semua kelebihan yang dimiliki oleh Nyi Selasih.

Saat berpamitan, Wulan sengaja mengedipkan satu matanya pada Raka, lalu meminta nomor ponsel Raka. Wulan tahu, Doni melihatnya mengedipkan mata pada Raka. Saat itu wajah Doni menyiratkan cemburu yang sangat.

Setiba di rumah, Wulan segera menghubungi Raka melalui aplikasi perpesanan instan, menanyakan, apakah Raka masih di kafe bersama Doni. Kata Raka, mereka masih di sana.

Wulan kemudian menghubungi Raka melalui panggilan video, agar Doni semakin cemburu melihat Raka melakukan panggilan video dengannya.

Benar saja. Di sela panggilan videonya dengan Raka, tiba-tiba Doni membentak Raka. Doni mempermasalahkan laptop yang dipinjam oleh Raka, dan belum dikembalikan.

"Tugasku keteteran gara-gara kamu pinjam laptop dan belum dikembalikan!!! Kamu sengaja ya bikin kerjaan aku berantakan?". Wulan mendengar percakapan itu melalui panggilan video.

Tiba-tiba wajah Raka yang ada pada layar ponselnya bergoyang, lalu yang terlihat hanya langit-langit kafe dan suara orang bertengkar. Sepertinya ponsel Doni ditepiskan hingga terjatuh ke lantai.

Wulan mengakhiri panggilan video tersebut. Dia tersenyum senang dan menang. Dia berniat untuk tidak menghubunginya hingga beberapa hari ke depan.

Tumbal Pengasihan Nyi Selasih TempuranWhere stories live. Discover now