01. Kamu yang tidak tersentuh

45 8 4
                                    

- A Mistake -

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


- A Mistake -

Aku menatap miris pemandangan di depan sana. Ini kejam, memalukan, dan jujur saja tidak pantas.

Seorang siswi menangis pilu di atas lantai. Bertekuk lutut di bawah tingginya seorang pria yang bahkan enggan melihatnya.

Kejadian kisah romansa dramatis di sekolah. Menarik perhatian siswa siswa lain yang berlalu lalang sepanjang koridor. Oh bayangkan betapa memalukannya itu.

Tapi asal kalian tau, kejadian seperti ini sudah menjadi tontonan hari-hari mereka. Terhitung sudah lima pertunjukkan di bulan ini, dengan pelaku yang sama, dan kisah yang tidak terlalu berbeda.

Ah tidak, hanya pelaku pria dengan beberapa korban wanitanya.

Park Jisung. Dia berulah lagi. Kali ini korban-nya adalah Kim Yejin. Siswa cantik, sang primadona sekolah. Seorang yang bahkan kecantikkannya diakui seluruh siswa ini berhasil mempermalukan diri karna hebatnya Park Jisung.

Aku membalikkan badan, memilih pergi dari sana. Ada rasa sakit yang mendarat di dadaku, bukan, bukan karena aku melihat kejadian tadi. Tapi karena penyakit yang aku derita dari dulu.

Aku memang menyukai Jisung, tapi aku sama sekali tidak cemburu saat melihat kejadian itu. Lagipula, aku sangat mengenal dia.

Jisung memang hobi bergonta-ganti perempuan. Tapi aku masih cukup waras untuk tidak bernasib sama seperti perempuan perempuan itu. Oh jangan sampai.

Aku hanya ingin di cintai secara tulus, itu saja. Jadi aku memutuskan untuk berjuang selama ini. Mendapatkan Jisung. Membuka hatinya, masuk dengan sopan, mengucapkan salam kalau bisa.

"Nar!"

Aku menoleh, mendapati Bang Jaehyun yang menghampiriku dengan kantong plastik hitam di tangannya.

"Kenapa ketinggalan terus sih? Tuh liat! Sakit lagi kan dadanya."

Aku terkekeh lalu mengambil kantong plastiknya. Ah pasti obat obatan lagi.

"Jisung, berulah lagi?"

Aku mengangguk.

"Kenapa sih dek? Harus banget Jisung ya?"

Aku menoleh menatap bang Jaehyun. Mengerutkan kening, menajam saat menatapnya. "Iya. Harus."

Bang Jaehyun menghempaskan nafasnya kasar, "terserah kamu deh, Abang balik ke kelas dulu ya."

Aku tersenyum sambil memandang punggung bang Jaehyun yang perlahan memudar dari penglihatan ku.

Argh! Rasa sakit ini bertambah lagi, sepertinya aku harus cepat-cepat mengkonsumi kembali obat sial ini.

A MISTAKE | Park Jisung Where stories live. Discover now