4. Kalau bisa masak, kamu boleh jadi bagian hidupku.

876 181 25
                                    

Seungmin mengucek matanya sedetik setelah bangun dan duduk di tempat tidur raksasa milik Hyunjin.

Hyunjin berdiri begitu merasa tugasnya untuk menjaga tidur Seungmin telah usai.

"Kamu suka selai rasa apa?"

Ditatap dua vampir yang lain, Seungmin mengedipkan matanya beberapa kali sebelum menjawab Hyunjin. "Rasa stroberi, kalau Kakak punya. Kalau nggak ada, aku suka semuanya kok."

Hyunjin beranjak dari ruang tidur itu menuju dapur, membiarkan dua temannya adu tatap dengan Seungmin.

"Kak Changbin sama Kak Chan, selamat pagi!" Seungmin menyunggingkan senyum terlebarnya.

Chan dan Changbin terpesona dengan terangnya senyum si manusia satu itu.

"Kakak-kakak semua semalem nggak tidur?" tanya Seungmin. Keduanya menggeleng.

Seungmin berkedip lagi.

"Ih, ngomong dong! Masa aku doang yang ngomong!" Hanya direspon gerakan kepala membuat Seungmin kesal. Ia berseru sambil bersungut-sungut.

Changbin dan Chan tergelak. "Kita pengen cubit pipimu, tapi bisa-bisa nanti kita dibunuh Hyunjin."

Seungmin memiringkan kepalanya. "Kenapa?"

"Semalam dia nggak tidur juga karena ngawasin kami biar nggak dekat-dekat sama kamu," kata Changbin.

"Hyunjin kalau udah serius serem banget soalnya," imbuh Chan. Changbin mengangguk setuju.

Seungmin terkikik. "Hihi. Emang nggak boleh tau, dekat-dekat sama aku."

Ting

Notifikasi dari ponsel Seungmin di nakas berbunyi, membuat anak itu bergerak cepat meraih benda berharganya.

Jeongin

Aku dengar dari Mamamu, kamu dirumahku??? Sejak kapan????? Kamu di mana????? Balas cepat.

Seungmin menggigit bibirnya, takut membaca pesan Jeongin. Memang semalam dia memberitahu ibunya kalau dia menginap di rumah Jeongin, tanpa memberitahu Jeongin terlebih dahulu. Dia tidak ingin membuat ibunya khawatir atau semacamnya. Kedua orang tuanya sedikit protektif kalau menyangkut Seungmin, apalagi dengan kondisi spesialnya.

Cepat cepat, Seungmin mengetikkan balasan.

Aku dirumah Kak Hyunjin!!! Aku kirimkan lokasinya sekarang ya. :3 Jangan bilang mamaku!!!! [Location sent]

Seungmin meletakkan ponselnya di atas kasur, kemudian menoleh kembali ke arah Changbin dan Chan.

"Kakak-kakak, aku mau mandi dulu. Jangan diintip! Kalau nanti ponselku bunyi, tolong angkatin ya. Bilang saja Seungmin lagi bersih-bersih sama bebek."

Setelah mengatakan itu, Seungmin melesat turun dari kasurnya dan berlari ke arah kamar mandi yang semalam sudah ditunjukkan oleh sang pemilik rumah, meninggalkan Changbin dan Chan yang sudah hampir tidak berbentuk saking gemasnya sama Seungmin. Bersih-bersih sama bebek, katanya.

Nangis.

***

"Kak Hyunjiiin! Kak Changbin sama Kak Chan kemana?" tanya Seungmin dari ujung tangga lantai dua. Ada Hyunjin yang sedang berkacak pinggang di ujung tangga lantai satu.

"Kamu habis ngapain? Mereka pergi karena nggak betah sama baumu," kata Hyunjin.

Seungmin mengendus badannya sendiri. "Aku bau apa?"

"Bau darah manis! Sini cepat turun, sarapan."

Seungmin berjalan menuruni tangga sambil mengerucutkan bibir. "Kak Hyunjin kenapa sih kok galak? Marah-marah terus?"

Between Bloods. // SeungjinWhere stories live. Discover now