1. LITTLE THINGS

787 71 2
                                    

Jadi, ini tuh endgame. Cuman bedanya disini semuanya selamat. Jadi, gaada yg meninggal.

Peter pov
Pagi ini, seperti pagi biasanya. Aku sekarang terbiasa bangun tidur tanpa ada suara mum, dad, dan lainnya yang dulu selalu membangunkanku.
Walau diam-diam merindukan suara itu, aku gak pernah protes maupun marah.

Hal pertama yang aku dengar adalah tangisan Morgan. adik tiriku yang sekarang berumur sekitar tiga tahun.

Sejujurnya, aku sama sekali tidak membenci Morgan. bagaimanapun, aku sadar kalau aku hanya anak "angkat" dan tentu saja berbeda dimata dad.

Umurku sekarang 15 tahun. berarti aku berumur 12 tahun saat Morgan lahir.

Sebenarnya aku sayang pada Morgan. bagaimanapun, Morgan adalah adikku. bahkan, ketika mum baru saja melahirkan, aku rela tidak berpatroli beberapa hari bahkan tidak ikut tur sekolah demi membantu mum mengurus Morgan.

Aku mencoba mengurangi jadwal hariannya selama 2 tahun terakhir untuk membantu mum.

Dan semua berawal dari situ. Dad lebih sering menghabiskan waktu dgn Morgan ketimbang dilab bersamaku. Dia sudah jarang sekali untuk sekedar membangunkan, menegur, bahkan datang keacara sekolahku.

Bahkan para Avenger sudah jarang bermain denganku. Sudah tidak ada lagi Clint yg mengajakku bermain Mario Kart, tak ada lagi Natasha yang memelukku, bahkan Steve yang menegurku. semua Avenger sibuk bermain dengan Morgan.

Aku tak pernah mengeluh atau pun protes kepada dad. walaupun dilubuk hati yg paling dalam, aku agak merindukan hal-hal kecil yang mereka biasa lakukan kepadaku.

************************************

Pagi ini, aku bersekolah seperti biasa. Aku sudah mandi dan dan berpakaian. Akupun membawa tasku dan turun kebawah untuk langsung sekolah. Aku sudah tak pernah lagi sarapan di rumah. Aku lebih suka kekantin dengan Ned dan Wade.

"Hai, semuanya," sapaku ketika turun kebawah.

Terlihat para Avenger sibuk menghibur Morgan yang rewel tidak mau makan.

Ya

Tak ada yang meladeni sapaannya.

Aku sudah terbiasa. Aku langsung keluar tower untuk menuju kesekolahnya. Terlihat Happy menunggu di depan tower.

"Hai, Peter."

"Ke Mr. Delmar dulu." Pintaku kepada Happy. "Kau tak sarapan lagi?" Tanya Happy hanya menggelengkan kepala. Aku hanya senyum tak berdosa.

"Kenapa kau tak pernah sarapan dirumah, Peter? kuyakin Steve memasak makanan untuk kalian." tanya Happy berulang ulang hampir setiap hari. Dan jawabanku pun selalu sama "bosan."

"Aku mengerti. punya adik untuk pertama kalinya memang menyebalkan. dulu aku juga punya adik tiri sepertimu." nasihat Happy hampir setiap kali aku masuk kemobil. Tidak, jelas ini berbeda.

"Tidak, Happy. kau tak mengerti." dan jawaban itulah yang selalu keluar dari mulutku setiap Happy memulai ceramahnya.

************************************

Aku turun dari mobil. Aku sudah tiba disekolah. Akupun menghampiri Mj, pacarku. Ngomong-ngomong, aku baru saja berpacaran dengan Mj seminggu yang lalu.

"Hai, Mj." sapaku mendekat. "Hai, loser." Ya, masih sama seperti dulu.

Kami masuk ke kelas yang berbeda. Kelas kami bersebelahan. Aku masuk kekelasku dan bertemu dua sahabatku, Ned dan Wade.

"Hai, Ned, Wade." Sapaku ber tos ria bersama mereka. "Hei, Peter. Akhirnya datang juga." Sapa Wade dan Ned terlihat sumringah.

"Ini," kataku memberikan buku tugas MTK. Aku mengerti dari senyum menyebalkan itu mereka berarti meminta jawaban PR.

"Makasih, Pete. Kau yang terbaik." Jawab mereka sambil buru-buru menyalin tugasnya.sedangkan aku hanya tersenyum masam.

************************************

Hari ini, kami bertiga pulang terlambat. Kami adalah anggota OSIS. Kami hari ini menyidang anak-anak yang terlambat datang kesekolah dan bertengkar. yaa tugas OSIS memang begitu.

Aku segera pulang diantar Happy setelah sebelumnya meminta Happy menunggu di parkiran.

"Hai, Happy. Maaf agak lama. tadi aku punya beberapa tugas sebelum pulang." Kataku meminta maaf.

"Iya, tak apa. lain kali jangan terlalu lama. kasihan ayahmu pasti menunggu." nasihat Happy sebelum menyalakan mobil.

sebenarnya aku tak yakin dad akan khawatir. toh setelah Morgan berumur sekitar 2 tahun, aku mulai melakukan aktivitasku seperti dulu, bahkan lebih ketat.

Entah kenapa sejak aku sadar bahwa aku kurang mendapat perhatian, aku jadi jarang sekali berada ditower. Aku menyibukkan diri dengan jalan-jalan. Terkadang aku pergi sendirian, terkadang juga bersama Ned dan Wade. Aku juga sering membawa PS atau Legoku kerumah Ned atau Wade. Bahkan kami bertiga sering nge GYM bareng. yang penting tidak ditower pikirku.

Makasih buat yg udh baca. Maafin ya kalo masih garing ceritanya. Masih belajar wkwk. BTW boleh dong votenya hehe. Makasih❤

Bersambung.....

JEALOUS:(((Where stories live. Discover now