2. CRY

679 73 8
                                    

Peter pov
"Aku pulang." sapaku ketika masuk tower. "Kenapa baru pulang?" tanya dad datar walaupun tak marah-marah seperti dulu, tapi tetap saja dingin.

"Aku punya sidang disekolah." jawabku dingin. "Sidang? apa kau berulah disekolah?" tanya Steve ikutan bertanya. sedangkan Avengers lainnya ikut menatapku dingin.

"Tidak, aku ketua OSIS sekarang." jawabku tak kalah dingin. Aku agak kecewa kepada dad dan lainnya. karena, aku sudah pernah cerita kepada mereka tentang aku menjadi ketua OSIS.

"Apa? benarkah itu? selamat Baby Spidey." Natasha menyaut sambil memelukku.

"Terima kasih, aunt Nat. tapi aku sudah menjadi ketua OSIS sejak setengah tahu yang lalu. dan kalau tak salah aku sudah pernah memberi tahu kalian.umm....atau aku yang lupa? Entahlah." jawabku dengan nada sarkas.

"aku mau naik dulu." tambahku sambil mengangkat tas meninggalkan para Avengers yang merasa bersalah.

***********************************

Aku tak pernah lagi menangisi hal-hal semacam ini sejak beberapa minggu yang lalu. rasanya seakan air mataku sudah habis. toh, aku merasa kehadiran Wade dan Ned membuatku lebih bahagia akhir-akhir ini.

Aku punya janji sore ini dengan Wade dan Ned untuk nongkrong di salah satu kafe. Akupun segera berganti baju dan bersiap pergi. Aku sudah izin dengan Tony untuk pulang terlambat. Sekedar jaga-jaga supaya tidak seperti tadi siang.

Sekarang aku sudah jarang diantar jemput oleh Happy. biasanya aku dijemput oleh Wade ataupun Ned dengan mobil mereka. walau sebenarnya ilegal, tapi kafe ini tak sampai jalan raya. jadi masih aman. Aku sendiri sebenarnya punya motor yang dulu dibelikan dad. Hanya saja aku sedang malas mengendarai motor.

"Hai, Peter. sepertinya keluargamu mengacuhkanmu lagi ya," sapa Wade ketika aku masuk kemobilnya. Wade dan Ned sudah mengetahui tentang hubunganku dan keluargaku yang sedang buruk. Bahkan kurasa mereka bisa menebaknya dari mukaku.

"Yaa, begitulah. aku tak mau bahas itu." jawabku acuh tak acuh sembari menatap jendela. Ned dan Wade hanya terkekeh mendengarnya.

************************************

Tak ada yang berbicara selama perjalanan. semua hening hanya menikmati perjalannya.

"Kita sudah sampai," Ned memecah keheningan. segera kami turun dan masuk ke kafe. Kami memesan makanan berat karena ini sudah mendekati makan malam. supaya tidak perlu makan malam lagi nanti.

"Ceritalah, Peter. kita kan bersahabat. Kalau kau ada masalah, cerita ke kami," bujuk Wade supaya aku mau bercerita. Ned juga ikut ikutan membujukku.

"Aah, baiklah. sebenarnya, tak ada yang penting. hanya mereka tak tau jika aku sekarang adalah ketua OSIS." Jawabku terang terangan. Aku selalu mempercayai mereka berdua jika mau bercerita. Mereka tak akan membeberkannya kecuali aku memperbolehkannya.

"Kau tau, Peter. aku sangat kasian kepadamu. entahlah, mereka benar-benar tak menganggapmu lagi. kau harus bersabar. beberapa tahun lagi sebelum kau bebas atas hidupmu" Ned menyemangati sambil menepuk pundakku.

"Ngomong-ngomong, kau selama ini berbicara terang terangan seperti ini, apa kau tak takut Mr. Stark memasukkan recorder ke bajumu dan mendengar semua ini?" tanya Wade khawatir.

Karena kami bertiga tahu dulu dad sering sekali memasukkan recorder kecil entah dibaju atau tasku dengan alasan takut aku diganggu Flash.

Sebenarya, Flash sudah pindah beberapa bulan yang lalu tanpa diketahui alasannya. Sejak saat itu, seluruh sekolah berteman denganku tanpa takut diancam Flash.

"Bahkan aku tak yakin ia masih melakukan hal itu lagi sekarang. aku juga tak peduli mau dia dengar atau tidak." Ucapku tertawa hambar. Aku sejujurnya tak terlalu suka di mata matai seperti itu. Menurutku, itu adalah pelanggaran privasi. Jadi, untuk yang satu ini, aku cukup senang tidak lagi dimata matai dad.

Malam itu kami habiskan untuk mengobrol selama berjam jam. Tentang sekolah, travelling selanjutnya, kencan ganda, dan lainnya. tanpa sadar sudah jam delapan. mereka segera pulang dan aku diantar Wade dan Ned ketower.

Makasih yang udah baca. Maafin kalo masih garing hehe. Jangan lupa vote ya makasih

Bersambung


JEALOUS:(((Место, где живут истории. Откройте их для себя