04

1.7K 29 2
                                    


Taeyong baru aja datang ke apartemen Sena. Dia mengetahui jika gadis itu benar-benar pemalas, Taeyong bahkan dibuat tercengang saat tahu jika Sena selama ini hanya mengandalkan jasa delivery. Karena itu, Taeyong berinisiatif membuat makanan untuk mereka makan bersama siang ini.

Jaehyun sedang bekerja, lagipula dia tidak ingin terlibat dengan kegiatan remeh seperti ini. Apalagi hanya sekedar makan siang bersama gadis yang dia beli. Pekerjaan di dunia bawah membuat hatinya beku.

Kecuali untuk Taeyong, tentu saja.

Tadinya Taeyong pikir dia akan melihat ruang tengah yang sepi mengingat Sena lebih suka menghabiskan waktu didalam kamar, tapi yang dia lihat malah sepasang manusia dengan minim pakaian di atas sofa.

"Sena!!"

"Apa?" wajah Sena saat menjawab dengan santai itu menambah merah di wajah si pria Lee. Kalian tahu, rasanya tidak sengaja melihat adik sendiri make out itu sungguh sangat tidak bisa dijabarkan.

Dan itu yang Taeyong alami sekarang.

"Sorry kak Tae, tapi kakak bisa datang uh mungkin sejam lagi ? Aku harus nyelesaian yang satu ini."

Oke, cukup. Dengan begitu Taeyong menyeret Sena masuk ke kamar mandi dan menyiram air secara brutal padanya. Setelah memastikan Sena menurut dan tidak akan keluar dia pergi menghampiri si pria.

Taeyong mengambil pisau di dapur, pergerakan yang dilihat dengan jelas oleh satu-satunya orang di ruang tengah. Kemeja hitamnya sudah terpasang. Rapi.

Mereka memang belum sejauh itu.

"Jadi.... bagian mana yang mau ku potong lebih dulu?"

====×====


"...."

"Ya pokoknya suruh aja bawahan mu ngurus mayatnya. Cepetan. Aku mau pergi makan sama Sena."

Taeyong nutup telponnya dan jalan ke wastafel. Hp nya udah penuh sana darah, ya salah dia juga gak nyuci tangan dulu.

Jadi pas tangannya udah bersih dia ambil kartu sim hp dan buang sisa nya ke bak sampah dapur.

Hp kotor dibersihin ❌
Hp kotor auto buang ✔

Memaksimalkan harta pacar sebaik mungkin, apalagi kalo pacarnya bucin 😃

"Siapa yang nyuruh kakak buat bunuh dia?" Sena yang udah selesai pakai baju ngelipat tangan dan nyender dipintu kamarnya.

Dapurnya gak bersekat. Langsung nembus nembus aja semuanya, jadi dia bisa liat posisi Taeyong sekarang.

"Eh udah selesai? Ayo kita makan?" Taeyong gak peduli. Toh menurutnya dia ngelakuin hal yang benar. Walaupun Sena yang ngajak duluan buat main sekalipun, Taeyong gak bakal biarin orang lain nyentuh adeknya segampang itu.

"Aku nanya loh tadi kak. Siapa yang nyuruh kakak bunuh dia ?"

"Gak ada yg nyuruh. Kakak cuman gak suka ada yang nyentuh kamu." balas Taeyong acuh.

Sena natap Taeyong datar. masuk ke kamar dan keluar lagi dengan belati berganggang biru muda. Iya, pokoknya harus lucu.

"Dia itu sahabat aku --" bohong

"Temen main aku dari kecil --" bohong lagi

"Sena sayang dia kayak kakak sena sendiri --" terlalu banyak kebohongan

Nyatanya pria itu hanya orang asing yang tak sengaja dia temui di cafe setelah Doyoung pulang.

"Sena." Taeyong mulai gemetaran. Apa dia salah ? Dia cuman mau gantiin peran Yuta buat jaga adik nya. Apa dia salah ?

"Kalo kakak bisa bunuh dia tanpa alasan."

Sena ngarahin belati itu ke leher Taeyong yang ada di depannya,

"-- berarti aku juga bisa kan bunuh kak Taeyong karena udah bunuh sahabat ku ?" tersenyum manis dengan mata berbinar.

"Sena, kayaknya kamu perlu istira-"

Terlambat. Sena mengejar Taeyong masih dengan tangan memegang belati. Taeyong yang tentu aja gak punya pikiran buat balas nyerang Sena langsung lari keluar dari apartemen.

Bayangin, mereka di tempat padat penduduk - ya walaupun itu apartemen gede yang ngisi cuman sepelintir orang kaya doang - tetap aja ada banyak staf apartemen dan bawahan jaehyun yang ngeliat aksi gila mereka.

Salah satu dari mereka menghubungi Jaehyun dan sisanya mengejar Sena dan Taeyong.

Merasa heran, sebab Sena yang pertama kali mereka kenal adalah gadis baik dan ceria. Istilahnya, gak ada hawa hawa mencurigakan dia bakal jadi kayak medusa seperti sekarang.

"BERHENTI ATAU KAMI LAPOR POLISI."

Sena berhenti. Dia membuang belatinya saat sadar ada banyak orang yang menatap di lorong lantai tiga ini.

Taeyong terengah tak jauh dari Sena, mereka di kelilingi bawahan Jaehyun yang menyodorkan pistol ke arah Sena.

Tapi sayang

Sena tahu kelemahan Taeyong


Dia mulai menangis. Menatap Taeyong dengan pandangan gadis paling tersakiti,

Satu tetes

Dua tetes

Air matanya mulai mengalir deras, hidung dan matanya memerah sebelum akhirnya isakan isakan kecil mulai terdengar.

Sebuah aksi yang membuat Taeyong merasa bersalah semakin dalam.

"Jahat --"

"Kak Taeyong jahat... Hiks ,, kenapa ?"

"Kenapa kakak bunuh Raja ?"


Sena jatuh terduduk. Menangis lebih kencang dengan kepala yang dibenamkan diantara lipatan lutut.

Taeyong mendekat.

Memerintahkan semua orang untuk menurunkan senjata, tidak ada yang boleh menyakiti adik kecilnya.

Tidak

Jangan lagi.



"Maaf Sena. Maafin saya."

*

SORI YA PENDEK

Habis bingung mau kayak mana wkkwkw



Daddy - Jung Jaehyunحيث تعيش القصص. اكتشف الآن