03

2.3K 44 3
                                    

Lee Taeyong. Awalnya hanya pertemanan biasa antara remaja, hubungan erat sampai di titik di mana orang tua Jaehyun ngajak Taeyong nginap tapi Jaehyun gak tau.

Sedekat itu.

Hingga rasa itu jatuh dan tertanam semakin dalam tanpa mereka sadar.

Jaehyun memeluk tubuh itu, mencium leher putih Taeyong yang terekspos. Malam panjang yang mereka lewati seperti tidak berarti apa-apa bagi si pria Jung.

Taeyong menyentak bahu nya, "Minggir Jaehyun. Gw mau masak. Sekalian panggilin Sena, suruh makan," kata nya.

Jaehyun menolak. Kenapa dia harus susah susah naik kembali ke lantai dua? Oh, salah kan dia yang tidak mau memperkerjakan pembantu. Hanya ada tukang kebun yang datang sekali setiap bulan.

Rumah besar itu benar-benar kosong tanpa mereka.

"Kayaknya kita harus memanggil orang untuk membersihkan rumah. Udah penuh debu, gak tahan. Belum lagi nanti kita banyak kerjaan."

"Iya, terserah."

Kegiatan mereka terhenti kala suara langkah terdengar mendekat. Siapa lagi jika bukan Sena?

"Duh, tolong yah... Kalo mau mesra mesraan jangan di dapur. Ngomong-ngomong Kak Taeyong, Sena lapar kita makan apa hari ini?"

Taeyong panik. Selama ini dia selalu menjaga jarak dari Jaehyun saat sedang bersama Sena. Tidak ingin hubungan menjijikan mereka diketahui oleh anak itu. Namun, Sena tidak bereaksi apa-apa.

"Dasar bocah, mengganggu saja. Ambil uang ini dan pergi cari makan sana. Jangan kembali ke sini sebelum aku panggil. Tinggal saja di apartemenmu." Mata Sena berbinar melihat lembaran-lembaran kertas merah didepan nya.

Dengan cepat, Sena berbalik menuju pintu keluar setelah sebelum nya memberi gestur hormat pada pasangan itu.

"LAKSANAKAN TUAN."

Pagi itu Sena melangkah dengan hati gembira.

====×====


Bangun pagi bukanlah kelebihan Sena. Sedari tadi dia tak berhenti menguap karena jam tidur yang terganggu.

Benar benar terganggu. Suara desahan tak kenal waktu itu menggema diseluruh rumah hingga ke kamarnya.

Dasar tidak tahu malu. Kalo begitu kan Sena mau juga. Ah

Dia tidak munafik kok. Sena bukan anak baik-baik. Having sex itu soal biasa, bukan hal tabu bagi hidup nya. Tapi tetap, dia bukan maniak.

Rok selutut bercorak floral dengan baju putih berlengan pendek menemaninya hari ini. Flat shoes nya memasuki restoran sushi tempat janjian mereka.

Harus nya saat jam makan siang nanti, tapikan Sena sudah terlanjur keluar rumah. Jadi dia paksa saja Kim Doyoung itu.

"Kau terlambat 30 menit lebih." Sena tertawa menyambut sarkasan dan wajah dingin sang kakak.

"Hahaha.. ya maaf. Aku gak nginep di apart, tapi di rumah Jaehyun yang bareng Taeyong."

Dahi Doyoung mengernyit, "Jaehyun tinggal bersama Taeyong?" Tanyanya.

Sena mengangguk, "Iya, mereka kan pacaran."

"Demi???!" Sena tertawa lagi kala wajah kaget Doyoung tertampang di depan nya. Wajah biasa saja Doyoung lawak, apalagi wajah kagetnya?

"Gilak... Dan lo masih mau kerja sama tuh gay berdua ?"

"E e eeee... Tyda bisa anda menghujat seperti itu. Sebagai fujoshi yang berdedikasi tinggi, aku Kim Sena tidak terima! Anda harus membayar dengan sepatu ketindas yang baru."

Doyoung mengehela napas. Menyodorkan kartu hitam pada Sena. "Dari Sera, kata nya biar lo gak rese minta duit mulu tiap minggu."

"Gilak hoki apa gimana dah. Dapat segepok dari Jaehyun, dapat ini kartu item pula." Sena langsung menyambar benda pipih tersebut. Memfoto nya dan dipamer kan pada Mingyu. Si hitam manis itu kan juga kakak nya. Mereka masih cukup sering bertukar kabar.

Doyoung menggeleng. Dia menyodorkan beberapa lebar kertas penuh tulisan ke arah Sena. "Kumpulkan beberapa bukti lagi, dengan begitu gak butuh waktu lama buat kita menjarain Taeyong. Walau bukan dengan kasus lama, setidaknya kasus kali ini bisa membalaskan dendam kita." ujar nya.

Sena terdiam, es di gelas nya entah mengapa tidak lagi terasa enak. "Kak Taeyong orang baik padahal."

"Gak ada orang baik yang ngebunuh temen nya sendiri."

"Tapi—kita juga bukan orang baik kan?"

Doyoung mengangguk, "Iya, makannya kita gak boleh setengah-setengah. Kalo ujung-ujungnya masuk neraka, sekalian bikin dosa yang banyak. Biar kita gak nyesal."

"Bener juga sih."

Tbc
.
.


Wah.. Makasih banget loh buat kalian yang nyempatin baca work aku. Apalagi yang ikut vote hehe

Tapi aku minta maaf ya... Kalian pasti baca cerita ini karena pengen liat ke uwuan Jaeyong. Dan karena ini baru part part awal kayak nya gak telat buat kasih warning

Cerita ini semi BL

Aku gak pintar bikin adegan romantis apalagi bxb, tau nya baca doang :3

Dan maaf juga kalo tiap part pendek pendek mana lama apdet lagi wkwkkw

Mian ya

Revisi
Rabu, 23 Maret 2022

Daddy - Jung JaehyunWhere stories live. Discover now