OMC : 02

555 82 6
                                    

Gedung mewah nan megah, tetapi tidak terurus dengan benar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Gedung mewah nan megah, tetapi tidak terurus dengan benar. Alhasil, menjadikan gedung tersebut tampak tak berpenghuni alias kosong, padahal gedung itu sebenarnya masih beroperasi hingga sekarang. Ya... walaupun yang bekerja di sana dapat dihitung dengan jari, sih.

Perusahaan I atau I. Corporation, itulah nama gedung atau kantor tersebut. Perusahaan yang hampir bangkrut itu sudah tak punya harapan lagi untuk kembali ke masa kejayaannya. Berkecimpung di bidang asuransi, perusahaan induk ini didirikan oleh pimpinan utama CHOI Corp.—Choi Joohun—pada tahun 2008, berbarengan dengan ketiga perusahaan induk yang lain.

Berjaya di masa keemasannya pada tahun 2013, perusahaan ini menjadi penyumbang income terbesar kedua setelah Perusahaan O. Sungguh pencapaian yang luar biasa, bahkan mengalahkan dua perusahaan lain, yakni Perusahaan C dan H.

Dua tahun kemudian, pada tahun 2015, salah satu kepala divisi membawa kabur uang para pelanggan, dan hingga kini tak tahu bagaimana kabar direktur tersebut. Mengundang kemarahan publik dan para pelanggan yang sudah mempercayakan uangnya di Perusahaan I, membuat mereka beramai-ramai melakukan aksi demonstrasi untuk menuntut pengembalian uang.

Beruntung, pimpinan utama cepat tanggap. Ia segera mengganti rugi juga memberikan kompensasi kepada pihak yang telah dirugikan. Permintaan maaf yang sebesar-besarnya pun tak luput ia gaungkan. Perihal kasus tersebut, Perusahaan I sempat mengalami defisit keuangan, sehingga mengharuskan pihak petinggi melakukan tindakan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) kepada sebagian pegawai. Cukup beruntungnya, pada saat itu para pelanggan masih menaruh kepercayaan pada Perusahaan I. Jadi, dengan cukup cepat, perusahaan bisa mengatasi masalah defisit tersebut.

Pada tahun 2017, kondisi Perusahaan I hampir kembali stabil, walaupun tidak secemerlang dahulu. Namun, tak berselang lama, orang yang menjabat sebagai CEO ketahuan melakukan korupsi. Cukup besar jumlahnya, jika mengingat kondisi perusahaan sedang tidak bagus saat itu. Memang... tak ada pelanggan yang dirugikan, namun ... hal tersebut berimbas pada kepercayaan masyarakat. Mulai saat itu, satu per satu pelanggan mulai berkurang, terus berkurang setiap harinya.

Semakin tak betah, dan sering terlambat menerima gaji, membuat para pegawai satu per satu pula mengundurkan diri. Ada pula yang dipecat karena juga ketahuan melakukan praktik korupsi. Bukan hanya petinggi perusahaan saja yang melakukannya, para bawahan pun sampai berani melakukan hal tak terpuji itu.

Terhitung dari tahun 2017 sampai sekarang, tahun 2020. Tak ada perubahan yang berarti di perusahaan I. Malahan, makin banyak saja kasus korupsi dan semacamnya yang terjadi. Per tahunnya bisa mencapai 8-10 kali kasus, mulai dari jumlah kecil hingga ke jumlah yang cukup untuk membeli sebuah mobil mewah. Kucuran dana dari pusat terus saja mengalir per tahun, tetapi uang itu entah pada lari ke mana, terbuang sia-sia.

Hampir ditutup, tetapi sebuah cahaya harapan muncul di tengah-tengah krisis. Sebulan yang lalu, ketiga putra pimpinan utama pulang setelah belajar banyak tentang bisnis dan mengelola perusahaan di luar negeri. Pimpinan utama menaruh harapan besar pada ketiga putranya itu, terutama pada anak sulungnya, Choi Yeonjun. Sebab, pria muda itu yang nantinya akan memimpin dan mengelola Perusahaan I, perusahaan asuransi yang hampir-hampir bangkrut.

TXTZY Series : OMC (Oh My CEO)On viuen les histories. Descobreix ara