"Udah siap kan? Yuk berangkat!" Ucap Glen sambil menggandeng kedua putrinya.

Sedangkan Liona menatap malas suaminya, dasar dengan anak sendiri saja merasa cemburu, bagaimana dengan orang lain?

Mereka berjalan menuju mobil, Gladys dan Angle langsung ke kursi penumpang. Jujur, entah mengapa perasaan Gladys sangat tidak tenang, yang merasa akan terjadi sesuatu entah apa itu.

"Di sana banyak sekali rekan bisnis papa, Nanti papa kan kenalin kalian ke semua teman-teman," ucap Glenn membuat kedua putrinya mengangguk.

Ini acara kedua yang Gladys datangi bersama keluarganya. Momen seperti ini yang Gladys tunggu-tunggu, Dia sangat menyukai waktu itu yang mereka keluarkan bersama-sama. Satu mobil dengan keluarganya, bercerita tentang sekolahnya, bahkan Angle terang-terangan menceritakan kisah cintanya.

"Papa denger Kamu udah punya pacar lagi ya?" Tanya Glen sambil menatap wajah Gladys di cermin mobil.

Gladys mengangguk malu-malu, mungkin ibunya yang memberi tahu kepada Glenn soal hubungan asmaranya dengan Marsel.

"Kenalin dong, semoga dia yang terbaik ya. Papa paham perasaan kamu saat mengetahui orang yang paling kamu cintai sekarang menjadi milik orang, Apa kabar dengan hatimu? Apa sudah lebih baik?" Tanya Glen membuat Gladys mengangkat kepalanya dan tersenyum.

Senyuman yang mengisyaratkan penuh luka, bagaimana mungkin Gladys sudah bisa menata hatinya kembali. Dulu hatinya pernah utuh saat memiliki Aldo, tapi sekarang hatinya kembali hancur saat Aldo menjadi milik orang lain.

Setelah pulang dari pertemuannya dengan Marsel, diam-diam Gladys menangis saat melihat postingan Aldo yang tengah mencium perut rata Siska, seharusnya dia merasa sangat senang, tapi mengapa hatinya hancur melihat itu.

Gladys mengambil handphone dan kembali melihat postingan yang membuat hatinya sakit. Tangannya tak berani menekan love, lebih baik dia berpura-pura tidak tahu saja.

Akhirnya mobil yang dikendarai ayahnya sampai di restoran mewah bergaya Eropa, hatinya berdenyut nyeri saat tahu tempat ini. Tempat dimana Gladys pernah datangi bersama Aldo.

"Yuk masuk!" Angle menggenggam tangan Gladys dan menariknya ke dalam.

Dengan berat hati, Gladys ikut masuk ke dalam. Terlihat acaranya begitu mewah, mobil mewah juga terparkir rapi di depan restoran itu. Entah mengapa perasaan Gladys merasa gelisah, hatinya merasa tidak tenang seolah akan terjadi sesuatu.

"Hei Glen," siapa salah satu teman ayahnya.

Gladys hanya menanggapi dengan senyuman saat lelaki itu tersenyum menatap dirinya.

"Akhirnya si kembar diajak," ucap lelaki itu sambil melepaskan pelukan dari ayahnya.

"Iya, lagian ini acara dari teman SMA saya," ucap Glen tersenyum.

Mata Gladys menjelajah dan terpaku saat melihat desain dan hiasan yang begitu menyejukkan hati. Restoran ini terlihat sangat indah, bahkan Gladys merasa sangat ingin memilikinya.

Gladys merasa bosan saat mendengar ayahnya yang terus berbicara dan mengobrol dengan temannya itu.

"Mendingan kita kesana yuk," ajak Angle membuat Gladys mengangguk lalu berjalan ke tempat minuman.

Gladys mengambil satu minuman, dan meneguk hingga habis.

"SELAMAT MALAM HADIRIN YANG TERHORMAT, TERIMA KASIH SUDAH MENYEMPATKAN WAKTUNYA UNTUK DATANG KE ACARA INI. MALAM INI KITA AKAN MERAYAKAN ULANG TAHUN PERUSAHAAN BRAM CROP DAN MERAYAKAN HARI PERNIKAHAN DARI PUTRA PEMILIK PERUSAHAAN INI,"

RETAK [Sudah Terbit]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang