Chapter Four

12.6K 465 3
                                    

Gambar yang diatas merupakan wujud dari Angel.. Di cover book angel memiliki blondies hair. But. Pada setiap chapter saya menampilkan sosok angel dengan light brown/dark brown. Jadi saya memutuskan bahwa Angel memiliki a little bit dark brown sometimes can be darker. Its up to me. Because imma author's bit*h

Take a seat and Enjoy

Ratu POV

Aku menjelaskan ke Angel bahwa laki-laki tersebut bukanlah ayahnya dan ku jelaskan pada dirinya bahwa aku tidak tahu sama sekali mengapa lelaki tersebut memanggil dirinya adalah anaknya, lalu kupandangi putriku yang tertunduk sedih, tapi, apa yang harus ku lakukan? Jika aku menjelaskannya kepada dia, pasti dia ingin bertemu dengan Bryan setiap hari bahkan mungkin ingin dirinya untuk tinggal bersama Bryan. Tetapi aku tidak percaya dengan Bryan, Bagaimana kalau Bryan tidak benar-benar menyayangi Angel, bahkan  bisa mengancam keselamatannya? Menumbangkan aku saja dia mampu? apalagi untuk seorang gadis  yang kecil dan lugu?

Aku pun berjalan ke dapur dan kulirik jam yang menunjukkan pukul 5:30. “Are you hugry, sweetie?” Tanyaku pada angel, dan dia pun mengangguk pelan. “Okay, let’s go get dinner.”Ucapku sambil tersenyum seraya menggandeng tangannya dan keluar dari apartemen, Angel melepas genggaman tanganku dan berlari serta meloncat diatas tumpukan salju . “Angel, No. You’re going to get wet.” Ku raih tangannya dan menuntunnya kedalam mobil. Selama perjalanan kulihat Angel memandangi jendela, dan berjoget saat lagu favoritnya diputar diradio, Aku yang melihatnya pun tersenyum melihat tingkah lucunya dan melanjutkan perjalanan ke Mall.

Aku berjalan masuk kedalam mall tersebut dan melirik benda yang hendak ingin kubeli , lalu datanglah Angel membawa Box boneka Barbie “FROZEN” dan menunjukkannya kepadaku “Mommy, Can I Have this?! “Fine, but… that’s all you’re getting. Nothing else, got it? “Dia pun loncat dengan girang dan spontan memelukku “Yeayy!! Thanks Mom”. Setelah membayar semua belanjaan termasuk Box Barbie yang dari tadi dipegang erat oleh putriku.Aku menggandeng tangan Angel menuju Food Court, Aku bersyukur sampai saat ini aku belum dikenali oleh banyak orang. –Ah.. Aku lupa untuk menjelaskan siapa aku sebenarnya, aku bukan sekedar seorang ibu muda yang memiliki seorang anak yang bernama Angelica Venesia, Dulu.. saat Angel belum datang dalam kehidupannku , aku adalah seorang Artis cilik dan penyanyi. Tapi semua itu sudah hilang, sejak kehadiran Angel, kuputuskan untuk berhenti sejenak dari dunia entertainer dan focus untuk merawat putri semata wayangku-

Saat kita keluar dari food court, aku pun diserang oleh beberapa orang yang mengaku adalah fansku (kalian pasti bingung mengapa ada yang mengenaliku di san fransisco, secara teknis remaja remaja ini adalah remaja asia yang antara lain berasal dari singapore, malaysia and of course indonesia)Aku tak percaya, setelah 6 tahun masih saja remaja-remaja ini mengidolakan ku-  setelah beberapa lama meladeni fansku aku pun langsung bergegas menjauhi kerumunan karena ku tau Angel bukanlah orang yang nyaman dengan keramaian, Dirinya sangat takut terhadap banyak orang .

Angel POV

Hurrayy!! first pov of angel!! are u excited guys?

Mengapa banyak orang yang menyerukan nama mama? Aku takut. Mama menyuruhku untuk tetap dekat disampingnya, dan tidak meninggalkan sisinya. Mengapa disini banyak sekali orang?Aku bingung. “Move”. Salah satu perempuan itu berkata seraya mendorong diriku hanya untuk mendekat kepada mama. “You’re ugly.” Gadis yang lain pun ikut mencemooh ku. “I am?” Tanyaku dalam hati, Mama selalu bilang kepadaku bahwa aku lucu dan cantik. “Why is Felicia even your mom? you’re probably adopted.” Dua gadis tersebut menertawaiku, kurasa mereka berdua berteman.dan Aku pun  tidak mengetahui sama sekali apa itu adopsi. “Mommy loves me.” Jawabku dengan tersenyum , mereka pun menjawab “Ha-Hah. I doubt she does.” Aku pun langsung bersembunyi dibelakang mama , saat mereka mulai memanggil-manggil namaku.

Akhirnya –syukurlah… semuanya ini akan berakhir, menjauh dari kerumunan-  mama berbicara kepada mereka bahwa kita harus pergi. Para fans pun terlihat sedikit kecewa, tapi akhirnya pun aku dan mama diijinkan pergi. Aku melangkahkan kakiku pelan seraya menuju ke mobil. “You okay?” kudengar mama bertanya dan memberhentikan langkah kakinya dan berjalan mendekatiku , aku pun menjawabnya dengan gelengan kepala, yang berarti aku baik baik saja. Mama pun berlutut dihadapanku “Hey, Whats ya baby gurl?” Tanya mama sambil membelai rambut ku. “Those girls told me that I’m ugly and you don’t love me.” Tangisku pun pecah, air mata ku pun jatuh begitu saja dari pelupuk mataku. Mama pun menggelengkan kepalanya dan merentangkan kedua tangannya , aku pun menjatuhkan diriku kedalam pelukan mama , ia pun berusaha menenangkanku."First thing you must know that I  love you so much baby, Second ,You are the most important thing in my whole world and you are not ugly, you are beautiful, cute and Mommy’s little girl , third ,don’t you ever say that I’m not caring or loving you. and last.. Don’t ever listen to them, They’re just jealous because I’m your mommy”. Aku pun berhenti menangis dan mama pun menuntunku kembali kedalam mobil.

Ratu POV

Aku harus tetap menjauhkan Angel dari masyarakat,terlebih dari para wartawan yang kurang ajar dan tidak tau sama sekali artinya privasi. Dan yang terpenting aku tidak mau hidup Angel berakhir sama sepertiku yang menyiksa diriku sendiri saat berumur 8 tahun. Dan merakan rasa tidak aman seumur hidupnya.

Angel membantuku untuk mempersiapkan makan malam, sejujurnya dia terlalu kecil untuk seusianya jadi dia tidak dapat meraih konter dengan mudahnya , lalu kulihat dia menarik bangku dan memanjatnya dan mulai membantuku. Setelah beberapa saat kudengar bell berbunyi. “I’ll get it mommy!” Angel meloncat dari bangku dan berlari kedepan pintu. Ku dengar dia membukakan pintu, serta ada sesorang yang sedang berbicara.Ku hiraukan itu dan kembali menyiapkan makan malam, tapi saat kulihat Angel kembali berlari kepadaku dan berkata “Someone’s here for you mommy..” Ujar angel sambil tertawa seraya kembali kedepan pintu. Lalu kucuci tanganku dan berjalan kearah pintu. kau tau siapa kulihat? dia adalah Bryan! Oh my god, ngapain dia harus kesini lagi? dia tuli atau bodoh ? sudah berkali-kali kubilang untuk tidak menunjukkan batang hidungnya dihadapanku

“Ngapain lo kesini lagi? Lo tuli ya? udah gue bilang, lo gak usah nunjukin batang hidunglo kesini atau menginjakkan kaki lo kesini” cerocos ku yang tidak ditanggapi oleh Bryan “Who are you?” Tanya Angel yang berada disampingku sambil menatap Bryan lekat-lekat. “I’m Daddy.” Jawab Bryan sambil berlutut dihadapan Angel. Saat Bryan berkata demikian Rasanya jantung ini berdetak 2 kali lebih cepat dari sebelumnya! Shit, Shit,Shit.

“REALLY? You’re my daddy?” Kulihat Angel memeluknya, sepertinya ini tidak bisa dibiarkan, apa yang terjadi bila Angel ingin tinggal dengan papanya , dan apa yang terjadi bila Bryan menyakitinya? “Okay, We’re done here”. Kataku sambil menarik Angel dari pelukan Bryan. “Um.. Mommy, Can daddy have dinner with us?Please, please, please!?”Pinta Angel sambil menarik tanganku dan tangan Bryan. “No, I don’t think that’s-“ Bryan pun memotong pembicaraanku “I’d love to.” Yah.. dia menang, this day will be the worst day that I ever had. “Um..Sure.. Why not. “Yay!” Dia pun menarik tangan Bryan dan mengajaknya kekamar, sedangkan aku kembali kedapur dan mempersiapkan makan malam, sendiri.

Saat makan malam siap, aku memanggil Angel untuk turun. Dia berlari kebawah disusul Bryan dibelakang. Aku meletakkan piring di meja dan duduk, Bryan duduk disampingku , dan angel disamping Bryan.  Bryan meletakkan tangannya dengan tidak sengaja di atas pahaku. Aku pun menjauh dari dirinya dan mulai makan.

Setelah semua selesai makan, aku pun membersihkannya. Dan kurasa seseorang memelukku dari belakang “Get your filthy hands off me,” Jawabku dingin. Bryan menyandarkan dagunya dibahuku dan berkata “You dont need to clean, come with me.” Dia pun tersenyum dan menuntunku ke kamar.

Sesampainya dikamar, ia menutup pintu dan mendorongku ke kasur. “Bryan-“ Ia duduk diatasku dan mencium ku. Dia terlalu kuat untuk aku melepaskannya. Bryan mulai mencium tepi leherku dan mengecupnya. “Bryan, Stoop.” Ujarku lagi, tetapi dia menghiraukannya, dia memegang semua tubuhku dan menarik bajuku dan membukanya. “Bryan.. Stop it” “No talking” Dia membentakku dan mulai mencium bibirku dan turun kearah leher sampai keperut sampai beberapa kali.

Dan dia ……

Sorry for the long wait for an update, and a little sorry for this fucking cliffhanger! You can find out soon what happen in next chapter. For next update 7 vote and 100 reads? Easy? (/^▽^)/ヽ(^。^)丿

Bye. Happy New year may god bless you and your family, let's start this year with new spirit and new passion, fill with joy and no more tears. (:

God Don't Make Mistake  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang