Chapter One

24.3K 885 23
                                    

The beggining chapter is come. Take a seat and Enjoy!!!

RATU POV

Mata ku terbuka saat tangan mungil menepuk lenganku. “Mommy… Mommy!! wake up.. Don’t be lazy mom.” Putriku Angel, berusaha untuk membangunkan ku –Well, sejak dini aku mengajarkan Angel, Putriku. untuk menggunakan bahasa inggris. Bukan berarti aku mengajarkan dia untuk melupakan bahasa Indonesia, yang jelas bahasa asli yang kugunakan hampir setengah dari umurku. Aku Ratu Felicity , umurku 21 tahun aku tinggal bersama putriku , Yaitu Angelica Venesia, umurnya 5 tahun.-  “What’s up Babygirl?” Tanyaku . “It’s snowing mom!” Angel tertawa sambil menunjuk jendela apartement ku.  Aku pun melihat keluar dan melihat butiran Kristal jatuh di balkon apartement ku –Kalian pasti bingung kenapa ada salju? well.. I’m not in Indonesia. aku dan putriku memutuskan untuk menetap di San Fransisco sejak kedua orangtuaku menendang aku dari rumah karena…, aku hamil diusia remaja , Orang tuaku malu karena memiliki anak yang hamil diusia masih sangat belia . Sebenarnya aku mengetahui siapa ayah dari angel. Dia adalah si brengsek bryan. Coba saja dia tidak membuatku seperti ini , aku pasti bahagia merasakan masa-masa remaja dan.. , sudahlah Ratu. Jangan ingat-ingat si brengsek bryan! dia melukaimu, dia menelantarkan kamu dan Angel. Dan kamu ingat Ratu.. Angel bukan lah hal yang harus disesali, dia adalah hadia dari Tuhan untuk mu, Tuhan sudah memberikan yang terbaik dalam hidupmu dengan cara mengirimkan angel ke kehidupan mu-

“Mom..” Angel shook me “Can I go play?” dia bertanya kepadaku . Aku melirik jam dinding “Angel… It’s 6AM. It’s still early” Kataku sambil merebahkan badanku ke tempat tidur. “Pleaaaassseee Mommeyy…” Angel memohon kepadaku dengan puppy dog eyes yang membuatku sulit untuk berkata tidak.-Oh god.. im so blessed because I had her on my life, shes truly the best gift that you ever give to me, Tapi tetap saja , ini masih sangat pagi , jangan bandingkan San Fransisco dengan Jakarta , bila di Jakarta pukul 6 Pagi , sudah banyak melakukan berbagai aktivitas , tetapi tidak di sini , disini masih gelap, dan aku pun malas untuk beranjak dari ranjang ku yang nyaman ini , jadi aku memutuskan untuk menolak keinginan putriku.- “No.” Jawab ku . “Fine.” Dia akhirnya menyerah dan merebahkan dirinya disampingku, aku pun menggeserkan tubuhku mendekat ke Angel dan memeluk tubuh mungilnya agar lebih dekat dengan ku.

 Aku mulai menggelitiki sisinya dan dia pun tertawa dan mencoba untuk menjauhkan tanganku , dia menendang kakinya dan tetap tertawa. –Oh my god , My daughter she’s adorable- “Momm-yy S-topp…!”dia memohon kepadaku agar berhenti menggelitikinya, akhirnya ku hentikan dan melihat ekspresi lucunya yang berusaha mengatur nafas, setelah itu dia tersenyum kepadaku. Aku menatap wajahn

ya lekat-lekat dan menyadari betapa cantiknya putri kecilku ini. Aku pun tersadar dari lamunanku saat kedua tangan mungilnya memencet kedua wajahku sehingga terlihat seperti ikan.” Mommy.. You looked like a fish!” Dia pun tertawa sambil menutup mulut nya. “Benarkah? “ Tanyaku yang dijawab dengan anggukan dan dia pun berhenti tertawa dan menatapku serius “Aku lapar mommy” Ujar dirinya seraya duduk. “Well.. I guess We’ve to get up, Right missy?” dia pun mengangguk pelan.

Aku membuatkan angel makanan , em.. lebih tepatnya sih makanan siap saja , Jangan paksakan aku untuk memasak. Karena jelas aku tidak pernah bisa memasak. -_- ,Aku membuatkan putriku cereal yang memang sangat gampang dibuat dan rasanya patut dipertimbangkan. –Aihh lebay banget , Just kidd guys,, it’s only coco crans with milk.-  Aku pun memanggil angel untuk datang ke ruang makan , dan meletakkan semangkut cereal kehadapan angel yang dimana dirinya sudah duduk di kursi kebesarannya –wkkw, jangan kalian bayangkan kursi itu adalah kursi yang besar , itu hanyalah kursi biasa, tetapi hanya saja aku menganggapnya sebagai kursi kebesaran Angel , karena bagiku Angel adalah ratuku , well forget it… imma queen a.k.a my real name is RATU.. wkkw- dia pun mulai menyantap dengan lahap cereal yang kubuat, setelah beberapa menit dia mulai berceloteh sesuatu yang tak terdengar jelas olehku  dan akhirnya dia memberanikan untuk bertanya “Mommy? Where’s dada? Kenapa aku gak punya Daddy?”  Aku pun menghela nafas ku dan berfikir jawaban apa yang tepat yang harus kuberikan kepada putriku. “Um.. baby, your dad and I , don’t see each other anymore, cause’ were fighting too much.”  “Oh.” Dia pun mengangguk lemah – Aku tak tak tega melihat Angel,   begitu tergambar jelas kekecewaan di raut wajahnya , tapi apalah dayaku? aku tidak mungkin menceritakan kejadian sesungguhnya kepada Angel- 

God Don't Make Mistake  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang