[✓] Dear Dream

18

The Stillness Of Universe

"Belum ada konfirmasi dari pihak agensi?"

"Ya, benar. Keadaannya seolah dirahasiakan oleh orang-orang, kenapa?"

"Woah... Na Jaemin NCT, dia memiliki sikap yang manis, tetapi ada sesuatu yang misterius di dalamnya."

"Dia sangat tegar, banyak rumor yang menimpanya beberapa waktu lalu. Kecelakaan yang terjadi sore kemarin benar-benar menjadi tanda tanya besar, bahkan berita tidak menyebut siapa orang itu sebenarnya?"

"OP melihatnya, dia sangat yakin jika itu Na Jaemin. Ini sangat misterius, kami masih mencoba mencari tahu."

"Menarik sekali."

Suara televisi itu terdengar jelas di sepanjang koridor rumah sakit, berita besar yang menjadi perbincangan hangat di kalangan warga net. Bahkan di sepanjang jalan hingga cafe-cafe, tak ada satupun tempat yang melewatkannya.

Media berkeliaran untuk mencari kebenaran, hingga kantor agensi di penuhi banyak orang yang meminta kejelasan dari apa yang terjadi sebenarnya. Ada yang khawatir, ada juga yang hanya ingin mencari tahu untuk dijadikan berita.

Na Jaemin, satu nama yang lenyap dari anggota NCT. Segala sesuatu yang bersangkutan dengan nama dan pihak agensi, dihapus seolah tidak pernah terjadi sebelumnya.

Siapa orang itu sebenarnya? Member yang memiliki senyum cerah dengan hati bak malaikat lenyap dalam sekejap, mendadak pula rasa sakit dan sesak mengganjal di dalam hulu hati.

Satu kata yang di sesalkan Sijeuni, orang-orang yang berusaha memahami Na Jaemin kini merasa tidak berguna. Ternyata Na Jaemin, bukan orang yang mereka kenal sebenarnya.

Na Jaemin adalah orang lain, hanya orang-orang tertentu yang dapat mengenalnya, tahu banyak tentangnya. Perasaan ini bukan dari apa yang mereka lihat, siapa sangka senyum cerah itu perlahan memudar menjadi tangis sendu yang menyedihkan.

Di sisi lain, kenyataan tetaplah kenyataan. Tak ada satupun orang yang dapat menepisnya, memilih jalan sendiri bukanlah suatu hal yang dapat dengan mudah dilakukan.

Dalam suasana gelap yang dingin, suara langkah kaki terdengar pelan menyusuri koridor rumah sakit. Dengan pakaian gaya kasual yang terlihat muram, pria itu melanjutkan langkahnya dengan begitu mantap.