07

9.2K 936 107
                                    

——Trapped

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

——Trapped




































~∆~

Rasanya sudah setengah jam berlalu, waktu terasa begitu cepat. Jaein merasa masih sangat khawatir dengan putranya yang masih dalam penanganan dokter untuk melakukan operasi, dan... Jaein tidak berada di ruang tunggu.

Pagi ini bahkan ia tidak memiliki nyali yang cukup untuk menemui Jaemin, banyak wartawan yang bahkan memaksa Hyunjoon untuk segera menjelaskan mengenai keadaan Jaemin saat ini.

Pasalnya, agensi tutup mulut. Jika Jaein menapakkan diri saat itu juga, beberapa saat setelahnya akan ada banyak asumsi yang datang dari sudut pandang orang yang berbeda-beda.

Jaein tidak ingin terlalu merepotkan Hyunjoon, ia dan manager putranya itu... Sebenarnya sudah mengenal lama, mereka pernah menjadi satu sekolah, dalam tingkat menengah ataupun akhir, mereka menjadi teman sekelas yang cukup baik.

Jaein sekolah, ia alumni Daeyeoung. Jaein bisa sekolah di sana, padahal dia bisu. Bukan... Waktu muda, Jaein tidak bisu, ia bahkan termasuk tipikal orang yang pandai bicara, ia memiliki suara emas yang mungkin di dambakan banyak orang. Tetapi... Segalanya sirna.

Semua di mulai sejak saat itu, kejadian yang bahkan tidak dapat Jaein jelaskan dengan kata-kata. Ia kehilangan hal yang benar-benar berharga, hingga membuat suaminya murka.

Tidak... Mereka menikah bahkan secara diam-diam, dengan landasan cinta? Tentu saja, tapi itu dulu. Tidak untuk sekarang, atau mungkin entah.

Jaein mengusap air matanya yang tiba-tiba mengalir, seberat inikah hidup? Jaein bahkan dapat menghancurkan mimpi putranya hanya dengan sekali sentuh, dan itu yang membuat Jaein merasa sangat tertekan untuk beberapa alasan.

"Na Jaein..."

Jaein menoleh saat suara berat itu berhasil menusuk indra pendengarannya, lantas wanita cantik itu tersenyum, ia menyadari keberadaan Hyunjoon di dekatnya, membawa sebotol air mineral lengkap dengan makanan berat.

"Kau mengagetkanku." Jaein bergeleng kepala setelahnya, ia berada di sini sejak semalam, bahkan Jaein merasa sangat bersalah saat putranya tak kunjung berhenti menangis karena keberadaannya.

Jaein tersenyum tipis mengingatnya, sambil menerima uluran Hyunjoon wanita itu menghela nafas pelan, menyedihkan sekali hidupnya, sampai-sampai semua orang menangis melihatnya.

"Aku lebih kaget, kenapa kau berada di sini? Kau seharusnya berada di ruang tunggu sekarang, kau meninggalkan putramu, asal kau tahu." Omel Hyunjoon sambil menengguk kopi hitamnya, menyegarkan pikirannya yang mendadak kacau sekarang.

[✓] Dear DreamWhere stories live. Discover now