Bab 2 - Ada apa dengan Azeel dan Crystal?

1.3K 138 95
                                    

.
.
.
.
.

"Nambah lagi gak, Zee? Masih banyak banget ini lauknya," ucap seorang perempuan

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

"Nambah lagi gak, Zee? Masih banyak banget ini lauknya," ucap seorang perempuan.

"Ah, Zee udah kenyang Kak Chika."

Nachika Bela Sankara, wanita dua puluh empat tahun berambut pirang yang biasa mereka panggil dengan Chika, dia adalah kakak kandung Adela Sankara.

Nachika dan Adel tinggal berdua dirumah ini, rumah yang berukuran tidak begitu besar namun sangat nyaman. Kedua orang tua mereka berpisah, tadinya, kedua anak ini tinggal bersama sang papah, sebelum akhirnya lelaki itu pergi untuk selamanya dua bulan lalu.

Tadi memang Azeel mengantarkan Adel pulang ke rumah nya. Namun, mesti terjadi, bukan hanya mengantar, kedua anak ini akan selalu main lebih dulu. Dan berujung, Azeel harus ikut makan malam di rumah ini sebelum pulang.

"Tumben Zee sedikit doang. Biasanya kamu sikat ini sampe sisa piring sama sendoknya," ucap Nachika.

Azeel tertawa pelan. "Lagi males makan, kak."

"Jangan males-males lah, nanti sakit!"

"Siap, palingan malesnya sehari dua hari aja, setelah itu gas lagi," canda Azeel yang di sahuti tawaan dari kedua sepupunya ini.

"Nanti kalau Zee punya ilmu nelen piring sama sendok, mungkin bakal sisa meja doang ini, kak," celetuk Adel.

"Ngaco! Mana ada ilmu begitu? Lo pikir gue kuda lumping bisa debus," ucap Azeel menyahuti.

Nachika mencoba berhenti tertawa dengan celetukan-celetukan aneh anak-anak ini. "Udah-udah, kalian mah ada aja yang di bahas," katanya.

Azeel terlihat merapihkan alat makannya dan alat-alat makan di meja depannya. "Zee bantu beresin ya, kak."

"Gak usah, kakak aja sini. Kalian ke ruang depan aja nurunin makanannya dulu," ucap Nachika.

"Ah gak enak, masa udah numpang makan tapi gak bantu beresin."

Adel memukul lengan Azeel. "Halah, biasanya juga SMP, sudah makan pulang. Gaya-gayaan mau bantu," katanya.

"Ngaco si Adel mah. Orang lo yang gak pernah bantu beresin."

Nachika hanya menggeleng melihat kedua anak ini yang sering kali adu mulut, padahal sejak kecil mereka memang sudah bermain bersama. Begitulah setiap bertemu, kalau salah satunya tidak ada dalam waktu lama, mesti akan dicari.

Azeel dan Adel kembali ke ruang tengah sesuai yang diminta Nachika tadi. Mereka mengobrol sembari menunggu Nachika menyelesaikan beberes nya.

Azeel terlihat tengah merogoh isi slingbag putih. Sepertinya ada sesuatu yang sedang gadis ini cari.

"Kenapa Zee?"

"Lupa kebawa, belum gue minum jadinya hari ini," sahut Azeel.

"Terus gimana?"

Mari Kembali Ke Rumah [End]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora