01

101 21 8
                                    

________

"Sampai kapan aku akan melakukan pekerjaan ini"
________

Matahari mulai menunjukkan sinarnya sudah menjadi rutinitas Galen bahwa dia akan menjadi siswa yang tidak pernah terlambat sampai ke sekolah. Tempat yang Galen tuju saat ini adalah lokernya untuk mengambil barang-barang yang penting dan sangat berharga.

 Tempat yang Galen tuju saat ini adalah lokernya untuk mengambil barang-barang yang penting dan sangat berharga

Hoppsan! Denna bild följer inte våra riktliner för innehåll. Försök att ta bort den eller ladda upp en annan bild för att fortsätta.

Saat ini belum ada satupun orang yang berada di kelasnya mungkin mereka masih dalam perjalanan. Galen segera  mendudukkan dirinya di tempat duduk, menyandarkan kepalanya ke tembok, dan memasang headset di telinganya.

Sampai kapan aku akan melakukan pekerjaan ini

Sepertinya sudah cukup lama Galen melamun hingga dia tidak sadar kalau satu persatu tempat duduk kini mulai terisi dengan beberapa siswa. Tidak lama kemudian bel berbunyi pertanda bahwa kelas akan segera dimulai.

"Selamat pagi anak-anak" pak Adam guru matematika sekaligus menjabat sebagai wali kelasnya yang akan menerangkan materi pembelajaran.

Galen yang merasa diperhatikan oleh seseorang menolehkan kepalanya ke samping detik itu juga mata hijaunya langsung terpaku dengan mata biru milik perempuan tersebut siapa lagi kalau bukan Aleta Valencia salah satu siswi dikelasnya yang dengan terang-terangan selalu memperhatikan Galen entah secara langsung maupun tidak langsung Galen sendiri juga merasa bingung sebenarnya apa motif perempuan tersebut.

Ruang kelas yang tadinya sunyi mulai ricuh satu-persatu dari mereka mulai keluar dari kelas untuk beristirahat sejenak. Galen mulai beranjak dari tempat duduknya untuk keluar kelas akan tetapi sebuah suara menahan dirinya.

"Galen setelah istirahat nanti tolong ke ruang guru sebentar ada yang ingin saya sampaikan" setelah selesai dengan ucapannya Pak Adam segera membereskan buku-bukunya dan berjalan meninggalkan Galen begitu saja.

Suasana kantin sekolah memang tidak jauh dari kata ramai. Galen sangat membenci suasana keramaian tapi mau bagaimana lagi perutnya sudah berbunyi dari tadi meminta untuk segera diberi asupan makanan.

Akan selalu menjadi rutinitas seorang Galen Pratama untuk memilih duduk sendiri dari pada bergabung dengan teman-temannya. Sudah cukup lama Galen berada di kantin dan saat ini hanya satu tujuannya yaitu ruang guru.

Galen berjalan melewati koridor sekolah yang cukup sepi dikarenakan proses pembelajaran sudah dimulai. Galen sangat membenci situasi seperti ini dia harus merelakan waktu belajarnya hanya untuk pergi ke ruang guru. Sebenarnya apa yang ingin disampaikan oleh guru itu.

Tok tok tok

Suara pintu terbuka menghiasi kesunyian di ruang guru tersebut "permisi" Galen membungkukkan badannya sebentar untuk memberikan hormat dan berjalan menuju meja pak Adam.

"Ada apa pak Adam memanggil saya kemari?"

"Silahkan duduk Galen ada yang ingin saya sampaikan sebentar, sebenarnya saya akan memberikan sedikit tugas kepadamu bisa dikatakan tugas yang berat karena akan mengganggu waktumu dan bisa dikatakan tugas yang ringan karena menurut saya kamu dapat melaksanakannya dengan mudah"

The Dark NightDär berättelser lever. Upptäck nu