Jalan ini berakhir ke sebuah ruangan yang cukup luas. Disana sudah ada banyak balon-balon cantik yang menghiasi ruangan, dan satu layar besar yang tiba-tiba menyala.

( Play lagu di media ya gaes! )

Video dengan background hitam mulai berjalan dan menampilkan sederet tulisan.

Hai, cantik.

Selamat malam.

Semoga kamu belum lapar.

Nonton ini dulu ya.

Ini lagu dan video spesial buat kamu.

Enjoy!

Aku terkekeh. Terdengar suara Jerome menyanyi yang diiringi genjrengan gitar. Foto-foto kebersamaan kami terpampang disana.

Foto di jembatan PIK, foto yang Jerome ambil diam-diam di pantai-yang ternyata hasilnya beneran bagus, foto aku yang sedang bermain di theme park, foto di hari kelulusan, foto aku lagi makan, foto aku lagi cemberut, foto kami lagi tertawa.

Ada juga video-video singkat yang mengabadikan moment kebersamaan kami.

Aku tak henti-hentinya tersenyum, dan sesekali tertawa ketika ada moment lucu yang muncul di kepalaku ketika melihat deretan foto dan video itu.

Ternyata, banyak juga foto dan video yang Jerome simpan selama 3 tahun ini.

Setelah semua foto dan video habis. Background kembali berubah menjadi hitam dan ada tulisan yang muncul disana.

Teruntuk : Wanita paling spesial di hidup Jerome.

Kamu cantik.

Wanita yang membuatku kagum bukan hanya karena penampilan tapi hati.

Kamu selalu mendukungku ketika aku jatuh.

Menguatkanku ketika aku gagal.

Menghiburku ketika aku terpuruk.

Memaafkanku setiap kali aku berbuat salah padamu.

Lagi-lagi aku jatuh hati padamu yang lembut, tapi juga kuat.

You're there in my best days, and even in my worst days, you're still there.

Senyumku melebar ketika membaca deretan-deretan kalimat yang muncul. Video pun masih berlanjut.

Kamu kadang nyebelin.

Suka ngambek gak jelas.

Kadang, kenanak-kanakan.

Tapi, aku suka kamu, hehe.

Karena aku sayang kamu, aku udah kerjain, biar kamu gak usah mikir

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Karena aku sayang kamu, aku udah kerjain, biar kamu gak usah mikir. #biar kayak Dilan hehe

Aku tertawa, ada-ada aja Jerome ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aku tertawa, ada-ada aja Jerome ini. Aku kira tayangan sudah berakhir ternyata masih ada lanjutannya.

Kamu pasti lagi senyum dan ketawa.

Tawaku kembali hadir, benar.

Akhir-akhir ini aku berpikir.

Kayaknya aku gak bisa hidup tanpa kamu.

I need you forever in my life.

I'm sure you are the one.

Kata-kata dilayar berhenti sampai disitu. Menyisakan background hitam kosong.

"Zefanya Achiera."

Suara Jerome. Aku menoleh ke belakang. Aku sedikit kaget. Jerome ternyata sudah berdiri disana, menyodorkan satu buket bunga yang sangat cantik.

"For you."

Aku menerimanya dengan perasaan bahagia. OMG, Jerome sangat romantis hari ini. Ia pun melanjutkan kata-katanya.

"Aku suka matematika, tapi aku lebih suka kamu."

Aku tertawa.

"Karena aku sangat suka kamu, hari ini aku pengen tanya satu hal." Jerome berlutut dihadapanku, lalu mengeluarkan kotak biru dan membukanya. Mataku berkaca-kaca ketika melihat isinya. Cincin yang sangat unik dan sangat cantik.

Mungkinkah? Jerome akan....

"Will you marry me?"

Aku langsung menangis begitu mendengar pertanyaan itu. Benar ternyata, dia mau melamarku. Dengan yakin, aku mengangguk pelan dan menjawab, "Yes, of course, I do."

Jerome ikut menangis bahagia. Ia berdiri, memasangkan cincin ke jari manisku, lalu memelukku. "I love you."

"I love you too." Aku membalas pelukannya. Erat.

"Oh ya, satu lagi," ujar Jerome sambil melepas pelukan kami. Aku mengernyit bingung.

Ia mengeluarkan sebuah kunci rumah, lalu memberikannya kepadaku.

"Apa nih?"

"Kunci rumah ini."

"Hah?!"

"Ini rumah kita, aku beli, atas nama kamu."

Aku menangis lagi sekarang, tangis bahagia tentunya. Aku memeluknya lagi. "Thankyou, this is my dream house."

Jerome membalas pelukanku. "Yeah, I know. That's why I bought it."

Aku sangat amat bahagia. Terimakasih, Tuhan, sudah mengirimkan Jerome ke hidupku. Aku gak sabar berdebat, tertawa, dan menghabiskan sisa hidupku dengan pria yang Kau kirimkan ini.

Krukk

Aku mememelas ke Jerome yang sedang menatapku karena perutku yang berbunyi karena lapar. Aku nyengir, lalu berkata, "Laper."

Jerome tertawa. "Makan yuk."

"Dimana?"

"Di taman," ujar Jerome sambil menautkan jemarinya dengan milikku.

Aku mengikuti langkah Jerome. Belum sampai ditaman, aku sudah melihat banyak orang disana dan berteriak. "HAPPY ENGAGEMENT DAY!"

Ada keluarga Jerome, Mama, sahabatku dan sahabat Jerome. Aku tersenyum lebar. "Sejak kapan mereka disini?"

"Dari tadi," jawab Jerome. "Mereka juga bantu dekor rumah tadi."

Aku mengucapkan 'ooo' tanpa suara, lalu memeluk dan bersalaman dengan mereka satu persatu.

"Yang pacaran duluan gue, yang tunangan duluan, elo," cibir Silvie lalu memelukku. "Congrats, sayang!"

Aku, Nadine, dan Salsha terkekeh. "Kodein sana si Aydan."

"Cincinnya mana?" Nadine mulai kepo. Aku menyodorkan jari manisku yang sudah terpasang cincin.

"Cantik!" ujar Salsha.

Aku menatap cincin itu lalu tersenyum. Memang sangat cantik. Jerome tau banget apa yang aku mau dan suka.

Setelah itu, kami makan bersama dan saling bertukar cerita.

Cheers to my engagement day, gaes!

Polin in LoveWhere stories live. Discover now