Chapter 30

2.2K 232 12
                                    


Praditya POV

Tepat pukul sembilan pagi, aku dan mobil yang dikendarai oleh Bagas dan Shasa sudah sampai di salahsatu taman perkemahan di kabupaten Bandung. Namanya apa ya kemarin Pak Syam bilang. Aku lupa. Yang jelas di tempat ini biasanya memang dilakukan perkemahan lalu ada spot lain juga yang digunakan untuk pemotretan. Hamparan padang ilalang diantara perkebunan teh membuat tempat ini hijau dan sejuk. Tempat ini juga dilengkapi dengan pemandian air panas serta area outbond. Selain itu, ada vila-vila kecil yang disewakan untuk menginap juga. Aku, kru yang ikut dan beberapa model yang ikut serta juga akan menginap di vila tersebut.

Sengaja kami memilih perjalan pagi hari, satu agar tidak macet, kedua agar semua kru bisa istirahat dahulu sebelum bekerja di hari pertama yang lokasinya di sekitar Vila dan taman perkemahan. Waktunya pada siang sampai sore hari. Sementara, besok pemotretan di lakukan di pagi hari di dua lokasi, di penangkaran rusa dan kawah putih.

"Dia ikut juga," kata Cyara padaku saat melihat sebuah mobil berhenti dan dari dalam terlihat Zaskia dan Merry turun dari sana. Aku melirik Cyara lalu tersenyum kecut. "Pantes ngajak aku, mbak mantan salahsatu modelnya toh. Takut aku curigain ya," katanya membuat aku tergelak lalu berjalan ke arah mobil Bagas dan membantunya mengeluarkan perlengkapan memotret dari dalam bagasi.

"Hai, Dit!" aku mengangguk lalu tersenyum tipis saat Zaskia menghampiriku dan bergerak menjauh saat dia mendekat hendak mencium pipiku. "Oh, sori! Kirain gak sama istri," katanya dan jawaban tersebut sukses membuat mata Cyara melotot ke arahku membuat aku menggaruk tengkukku.

"Waspada, Bang. Istri udah melotot terus," bisik Bagas sambil mengeluarkan satu persatu barang bawaan.

"Makanya gue bawa istri ya karena takut serangan makin gencar," kataku membuat Bagas tergelak.

"Cya!" suara terdengar membuat wajah Cyara yang tadi cemberut kini mengedur dan berbinar karena melihat sang sahabat yang sudah berjalan mendekat. "Lah si Abang gak cerita lu ikut?" kata Luna membuat aku nyengir ke arahnya.

"Sekalian liburan lah, kasian nyonya gue tinggalin kerja terus ke luar kota, sekali-sekali di ajak sekalian honeymoon," kataku membuat Zaskia menoleh lalu menatapku tajam. Terus salah ya kalau aku mengatakan honeymoon, toh dia istriku. Kalau ngomong honeymoon sama dia ya jelas salahlah. Sedep!

"Yah, nginepnya barengan Bang Adit dong, lu di Villa gue aja sama Jenny, biar bisa ngerumpi bareng," kata Luna membuat aku mendekat lalu melingkarkan tanganku ke bahun Cyara sedikit menariknya agar mendekat lalu mencium pelipisnya.

"Enak aja. Ya di Villa gue lah! Lu kan satu Villa sama yang lain, sementara gue sewa Vila sendiri, sengaja biar bebas. Enak aja. bini gue, gue aja sengaja mau honeymoon. Lah, kalau tidur sama elu kapan gue honeymoonnya, jangan suka bikin berantakan rencana orang, Lun," kataku nyerocos membuat Luna berdecak sementara Cyara terkikik.

"Sayang jangan mau ya kalau nanti dipaksa Luna," bisikku ditelinga Cyara membuat dia tertawa sementara Luna malah memberengut.

"Jangan mau dimesumin mantan playboy, Cya," kata Luna kesal.

"Lah, dia bini gue ya sah dong gue mesumin, gak ada yang melarang, dosan hukumnya kalau bini gak diapa-apain," kataku lalu menggiring Cyara ke Vila yang aku sudah booking.

Aku memang sengaja membooking sendiri padahal pihak kantor iklan awalanya hanya membooking satu Vila besar untuk para kru dan model yang terlibat dalam pemotretan dua hari ini. Karena aku memang sengaja akan mengaja Cyara pemotretan kali ini karenanya pihak kantor iklan tidak masalah kalau aku sewa vila sendiri. Kerja sambil liburan gratis kan gak apa.

Still My HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang