Chapter 13

2K 215 12
                                    


Selamat berpuasa yang gengs!

Kalau Mas Adit aku Update subuh-subuh gini kalian vote dulu aja ya baca nya entar pas buka maklum Mas Adit kan banyak inih onoh jadi cari aman aja

Happy Reading

Jangan lupa vote sama komen

***

Cyara POV

Aku menoleh saat mendengar suara berdentang alarm di pintu, tanda bahwa ada seseorang yang membuka Passcode dan aku yakin itu suamiku yang datang dan ternyata benar. Aku berdiri lalu menghampirinya, menyambutnya dengan senyuman manis milikku. Meraih tas yang tersampir di bahunya lalu mencium punggung tangannya dan seperti biasa dia akan mencium keningku dan bibirku lembut. Lalu berjalan mendahuluinya untuk menyimpan tas kerjanya ke kamar. Setelahnya aku mengambil segelas air putih untuknya.

"Makan dulu apa mandi dulu?" tanyaku sambil menyerahkan segelas air putih padanya yang tengah duduk di sofa sambil menyandarkan punggungnya. Dia terlihat memandangku jahil, pasti bakalan aneh-aneh deh.

"Kalau olahraga dulu boleh?" katanya sambil menyunggingkan senyuman miring. Si mesum dasar. Lalu dia mengaduh karena aku mencubit perutnya dan kemudian tertawa.

"Pilihannya itu Cuma makan atau mandi gak ada olahraga. Gak usah aneh-aneh deh, aku masih capek banget," dia mengangguk-anggukan kepalanya lalu dia berdiri.

"Mandi dulu deh, lengket banget," katanya sambil berdiri lalu berjalan ke arah kamar, sepertinya dia akan mandi di kamar. Akupun mengikutinya, bukan ikut mandi tapi masuk ke kamar untuk menyiapkan baju untuknya. Kaos berwarna hitam, celana joger berbahan kaos serta berwarna abu-abu lengkap dengan celana dalamnya.

"Mas bajunya aku simpen di atas tempat tidur ya," teriakku tapi tak ada jawaband ari Praditya karena suara berisik air membuat suaraku tak terdengar olehnya. Akhirnya aku memilih untuk ke dapur menghangatkan makanan.

"Masak apa?" aku menoleh dan melihat Praditya sudah berdiri di sampingku lalu mencium pipiku sekilas.

Aku nyengir, "Hari ini gak masak," kataku. Dia mengangguk lalu duduk di kursi minnie bar. "Tadi sore jalan-jalan di sekitaran apartemen tapi gak ada yang asyik. Akhirnya keluar, di depan-depan situ ternyata banyak resto sama cafe, ada resto chinese food juga tapi gak berani belinya takut gak gelatin free, jadi yang aman aja deh, nasi padang," kataku sambil menyimpan piring berisi empat potong ayam bakar khas resto padang di atas meja mini bar yang sebelumnya memang sudah ada piring berisi terong balado, peyek udang dan perkedel, "bentar gulai kolnya aku angetin dulu," kataku. Dia hanya mengangguk saja.

"Mama sehat, Mas?" tanyaku saat duduk di sebelahku sambil menunggu gulai kol yang dihangatkan di micowave.

"Sehat, makin cerewet malah," katanya sambil menuangkan air ke dalam gelas lalu menyesapnya. Aku berdiri karena suara denting mocrowave sudah terdengar lalu mengambil gulai kol dan menyajikannya di atas meja makan.

"Gak boleh gitu ih! Harus beruntung kalau punya mama cerewet karena masih ada yang nasihatin, masih ada yang ngasih tahu, kalo mama ga cerewet gak mungkin Mas Adit kayak sekarang," kataku dan Praditya hanya terkekeh saja sambil meraih piring berisi nasi.

"Kamu enggak makan?" aku bergeleng. "Aku suapin?" aku bergeleng lagi.

"Aku gak makan jam segini," kataku. Dia mendesah pelan lalu mengambil satu potong ayam, terong balado, perkedel dan menyendokan kol balado dan kuahnya.

Still My HomeWhere stories live. Discover now