Apa?

571 73 0
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sesuai janjinya dengan Yeosang, Jongho sudah berada di taman belakang sekolah dan melewatkan waktu istirahatnya.

"Maaf ya, kamu sudah nunggu lama?"

"Iya gapapa cuma nunggu lima menit." Jongho jawab dengan nada yang tidak bersahabat. Mungkin dia kelamaan nunggu, pikir Yeosang.

"Jadi apa yang mau lo omongin?" tanya Jongho to the point karena dia juga mau ke kantin.

"Aku mau minta maaf soal yang kemarin itu."

"Udah gitu doang?"

Yeosang mengangguk, "kamu maafin aku kan? Kita kayak dulu lagi kan?" tanya Yeosang penuh harap.

"Iya kita bisa kayak dulu lagi." mendengar jawaban Jongho, Yeosang refleks memeluk Jongho.

Yeosang terkekeh pelan menyadari tingkahnya, "Gak apa kan kalau aku meluk kamu kayak gini." senyuman Yeosang benar-benar tulus, sungguh tega manusia yang membuat senyuman itu hilang.

"Kita pulang bareng hari ini bisa?"

Jongho mengangguk, "Untuk hari ini, iya." mendengar jawaban Jongho, Yeosang merasa aneh tapi ia tidak peduli karena kebahagiaan sudah menguasai jiwanya.

.
.
.
.
.
.
.
.

"Yeosang lo kenapa? Sehat? Ini pelajaran kagak ada lucu lucunya kenapa lo senyam senyum gitu. " Wooyoung menatap Yeosang heran, ada apa dengan dirinya.

"Uyong, aku seneng banget hari ini." jawab Yeosang sambil berbisik agar tidak mengganggu murid lain.

Wooyoung diam tidak menjawab, ia biarkan Yeosang melanjutkan ceritanya.

"Jadi, tadi itu istirahat gua ketemuan sama Jongho di taman belakang dan kita baikan selesai."

"Gitu doang ceritanya?"

"Iya, percuma gua cerita panjang lebar ujung ujungnya gak ditanggapi."

"Yaelah baperan amat lu." bisik Wooyoung tepat di telinga Yeosang

"PAK WOOYOUNG GANGGUIN SAYA PAK!" tuh kan baperan.

"Anjin-"

"Wooyoung, kalau kamu tidak suka dengan pelajaran saya, kamu bisa keluar."

"Iya pak saya minta maaf, saya janji tidak akan mengulangi lagi."

"Sialan lo Sang." umpat Wooyoung lirih namun masih bisa di dengar oleh Yeosang dan membuatnya terkekeh pelan.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sekolah berakhir untuk hari ini dan semua murid bergegas menuju rumah masing-masing.

"Kita pulang bareng 'kan Ho?"

"Buat hari ini gak bisa Won, gua udah ada janji sama Yeosang."

Haewon menghela napas kecewa, "Udah jangan ngambek, besok lo bisa pulang bareng ama gua." Haewon hanya mengangguk lemah.

"Yaudah kalau gitu gua pergi dulu."

"Terpaksa pulang sendiri." Haewon menghela napas kecewa.

"Pulang bareng gua aja yuk?"

"Kita beda arah, Jae."

"Ya gapapa, ayuk lo kebanyakan mikir." Yongjae narik tangan Haewon meninggalkan kelas yang sudah sepi.

.
.
.
.
.
.
.

"Jongho?" Yeosang menghampiri Jongho dengan senyum yang merekah di bibirnya.

"Udah?"

"Udah yuk!" Yeosang benar-benar senang.

"Kita ke toko buku dulu bisa gak?" Jongho tampak berfikir kemudian ia mengangguk.

"Tapi jangan lama-lama." mendengar jawaban Jongho, membuat Yeosang kehilangan sedikit semangatnya. Iya cuma sedikit soalnya dia tetap bisa jalan sama Jongho.

...

"Jongho aku mau nanya?"

"Nanya apa?"

"Ini es krim kamu yang bayar'kan?"

"Iya." Jongho bingung kenapa Yeosang tanya-nya gak berbobot.

"Jongho aku mau nanya lagi." Jongho gak jawab tapi tatapannya seakan bertanya, apa?

"Hubungan kita tetap kayak dulu 'kan?" Jongho gak jawab dia cuma ngangguk.

"Aku mau dinner date sama kamu boleh?" Jongho gak jawab lagi, dia cuma ngangguk.

"Beneran boleh?"

"Hmm." kali ini Jongho jawab walaupun cuma deheman. Mungkin tadi ada setan yang motong lidahnya makanya gak bisa jawab.

"Kalau besok gimana? Bisa'kan?" Jongho diem.

'besok' kan jadwalnya Haewon.'  inner Jongho.

"Jongho kok kamu diem?" Yeosang nyenggol lengan Jongho, karena yang di tanya diam saja.

"Oh iya bisa, mau jam berapa?" Jongho gelagapan, dia gak bisa nolak keinginan Yeosang dan dia juga gak bisa ngebatalin janjinya sama Haewon.

"Jam tujuh, kayaknya itu waktu yang pas. Dan aku mau kita pergi ke coffee yang baru buka minggu kemarin, katanya tempatnya nyaman gak berisik dan punya nuansa romantis." Yeosang jawab sambil berkhayal bagaimana romantisnya kencannya dengan Jongho.

"Iya, nanti aku jemput kamu. Sekarang kita pulang ya?" ucap Jongho sambil tersenyum. Entah dia bingung sekarang jadi dia cuma bisa senyum.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Jongho kamu dimana?"

"Gua udah dirumah kenapa?"

"Kamu baru pulang? Ngapain aja sama Kak Yeosang?"

"Gua cuma nganterin dia beli buku sama nemenin dia makan es krim."

"Oh gitu, yaudah sana kamu tidur pasti cape abis nemenin Kak Yeosang. Yaudah aku tutup telponnya. Night Jongho."

Nah kan Jongho lupa bilang kalau dia mau batalin janjinya sama Haewon.

"Bodoh Jongho, gua telpon lagi apa? Aduh bodoh banget dah."

Jongho nyoba telpon Haewon, sekali gak di angkat, dua kali sama aja, yang terakhir juga gak di angkat. Apa mungkin dia udah tidur secepat itu? Pikir Jongho.

"Gua telpon Yeosang aja kali ya. Gua batalin janji sama dia?"

Jongho menghubungi Yeosang dan yang jawab bukan Yeosang melainkan operator.

Jongho pasrah dan dia akan melihat apa yang terjadi besok.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Iww makin tiduq jelas

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Iww makin tiduq jelas . Ow ow

Serah.

Kakak Kelas [JongSang]Where stories live. Discover now