Konflik

584 93 10
                                    

.
.
.
.
.
Selamat membaca
.
.
.
.
.

Sudah sebulan Jongho putus dengan Haewon, dan sudah sebulan juga hubungan Yeosang dan Jongho tersebar.

Tanggapan orang beda-beda ada yang senang ada juga yang benci. Tapi rata-rata pada benci, iya itu jelas karena para murid disekolah ngecap Jongho sama Haewon pasangan romantis.

Contohnya sekarang, Yeosang mau nganterin buku paket ke perpustakaan tapi tiba-tiba saat ditengah jalan Yeosang dihadang oleh sekumpulan perempuan yang terkenal dengan kenakalannya membully murid disekolah.

"Eyyy pelakor mau kemana?"

"Kamu gak liat saya bawa buku? Saya mau nganterin buku ini keperpustakaan." jawab Yeosang berani.

"Heh! Beraninya jalang kayak kamu jawab dengan nada seperti itu pada kami."

"Emang ada yang salah? Saya berani karena kamu adik kelas saya. Permisi saya sibuk." baru aja Yeosang jalan sedikit tapi salah satu diantara mereka nyeleding kaki Yeosang. Dan Yeosang otomatis jatuh karena tubuh dia tidak seimbang.

"Eh? Jatoh? Maaf yaa. Sengaja." kata perempuan yang nyeleding Yeosang dan diiringi dengan kekehan oleh yang lain.

Yeosang masih sabar dan mengumpulkan buku yang jatuh berserakan. Saat Yeosang sedang mengumpulkan buku yang terjatuh Haewon tidak sengaja melihatnya.

"Kak Yeosang kenapa? Kok bisa berantakan gini bukunya?" tanya Haewon sambil membantu Yeosang mengumpulkan buku.

"Aku gapapa kok."

"Lo ngapain sih? Won." timpal salah satu perempuan tadi.

"Bantuin kak Yeosang lah, lo gak liat."

"Yaelah pelakor kayak dia masih lo bantuin? Pikir Won dia yang bikin hubungan lo sama Jongho ancur."

"Tau apa lo soal hubungan gua Sama Jongho? Lo gak tau apa-apa mending diem." ucapan Haewon berhasil membuat mereka semua bungkam, itu benar mereka tidak tau apa-apa soal hubungan Jongho dan Haewon.

"Ayo kak aku anterin keperpustakaan." Haewon mengajak Yeosang karena ia juga sudah muak dengan para perempuan tersebut.

"Makasih ya Won udah mau nolongin aku."

"Hmm gak masalah." jawab Haewon sambil mengidikan bahunya.

"Tapi tadi kalau gak ada kamu aku bingung nanggapinnya kayak gimana."

"Orang kayak mereka mah gak usah ditanggapin. Gak guna buang tenaga doang."

"Sekali lagi makasih ya Won."

"Iya kak Yeosang, kan aku bilang gak masalah."

"Tapi aku gak enak sama kamu."

"Kalo gak enak kasih kucing aja." Haewon nanggapin dengan becanda.

"Issh, apa sih Won aku serius tau." Yeosang mencebikan bibirnya kesal.

"Jangan serius serius kak, baper nanti."

"Apa sih Haewon nyebelin, gak jelas." Yeosang jalan terburu ninggalin Haewon yang terkekeh melihatnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Jam istirahat biasanya Jongho ada dikantin kalau ngga diruang padus, tapi buat hari ini kayaknya nggak. Soalnya Jongho lagi diperpustakaan, belajar buat ulangan besok.

"Kak Sang, liat itu Jongho." Bisik Haewon sambil nunjuk Jongho yang sibuk dengan buku.

"Oh yaudah biarin aja."

"Ihh nggak nggak, kita samperin." Yeosang yang tangannya ditarik cuma bisa pasrah.

"Hai Ho." merasa ada yang menyapa Jongho menoleh.

"Oh, hai Won."

"Gua boleh duduk disini?" Jongho mengangguk.

Hening diantara mereka bertiga hingga, "Oh iya Ho, gua mau ngasih tau sesuatu tapi lo harus dengerin."

Jongho menatap Haewon sekilas kemudian kembali menatap buku-buku yang tebal.

"Gua cerita nih ya, lo harus denger." Jongho tidak menjawab membiarkan Haewon bercerita.

"Jadi......tadi gua mau nganter barang barangnya pak Suho keruangannya, nah di koridor gua liat kak Yeosang di hadang sama anak perempuan yang suka ngebully itu yang seangkatan sama kita. Tadinya gua mau tolongin tapi gua buru buru. Nah pas gua udah selesai dari ruangan pak Suho ternyata anak-anak itu masih ngehadang kak Yeosang dan lebih parahnya lagi mereka jatuhin buku yang di bawa sama kak Yeosang. Mana bukunya tebal semua. Oh iya mereka juga ngatain kak Yeosang pelakor. " Haewon jelasin panjang lebar apa yang dia lihat dan dia dengar, Yeosang sedari tadi hanya diam.

Jongho yang awalnya tidak tertarik mendengar cerita Haewon akhirnya terpancing juga. Ekspresi yang awalnya biasa saja sekarang terlihat seperti menahan emosi.

"Dimana mereka." Jongho tiba-tiba berdiri dari kursinya.

"Mereka siapa?" tanya Haewon saat mendengar pertanyaan Jongho.

"Teman teman lo yang udah berani macam-macam sama Yeosang."

"Ih itu bukan temen gua."

"Bodo amat itu teman lo atau bukan yang gua tanya dimana mereka." Yeosang yang menyadari emosi Jongho yang meluap mencoba menahannya.

"Sabar Ho, kamu mending duduk lagi." Jongho menepis tangan Yeosang yang ada di bahunya.

"Sabar kamu bilang sabar setelah dapat perlakuan buruk kayak gitu? Sabar kata kamu. Hah!? Dimana otak kamu Yeosang." Jongho tidak membentak tapi ucapan itu membuat Yeosang sakit hati. Tanpa mengucap apapun Yeosang keluar dari perpustakaan.

"Jongho, kamu sadar gak sih, apa yang tadi kamu omongin bikin kak Yeosang sakit hati. Kejar kak Yeosang sana."

"Biarin aja, biar dia sadar kalau dia itu laki-laki, sama perempuan aja gak bisa ngelawan." Jongho membereskan bukunya dan keluar dari perpustakaan.

"Kamu yang gak ada otak Choi Jongho."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

~END~

~END~

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.



















Tapi boong. Yhaaa.

Kakak Kelas [JongSang]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant