Sakit

630 92 8
                                    

.
.
.
.
.
Selamat membaca
.
.
.
.
.

Pagi yang cerah di hari senin yang membuat hampir semua murid mengeluh. Itu jelas karena senin sudah pasti diadakan upacara.

Emang sih upacara itu seminggu sekali dan gak lebih dari sejam tapi tetep aja ada rasa gak ikhlas buat upacara.

Contohnya sekarang Jongho dia pake alasan sakit biar gak ikut upacara alhasil dia nunggu di uks, lumayan dapet teh anget dan dia bisa tidur.

"Jongho kamu beneran sakit? Tapi badan kamu gak panas." kata Haewon sang pacar sekaligus anggota pmr. Memegang dahi Jongho mengecek suhu tubuhnya.

Jongho sedikit kaget pas tangan dingin Haewon nyentuh dahinya, "Tapi kepala gua pusing beneran Won."

"Yaudah kalau gitu kamu lanjut tidur aja, jam pelajaran pertama mau ikut atau nggak?"

Jongho berfikir sebentar sebelum menjawab, "Ikut aja Won."

"Yaudah kamu istirahat aja, aku mau ngurus yang lain." setelah Haewon benar-benar pergi Jongho melanjutkan tidurnya yang tertunda.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Upacara sudah selesai dan semua anggota upacara dibubarkan. Yeosang berjalan menuju kelasnya dan tanpa di sengaja ia berpapasan dengan Jongho. Yang memang kelas Yeosang searah dengan uks.

"Eh? Jongho kamu ngapain di uks?"

"Abis tidur."

"Kamu ngapain tidur di uks, bolos upacara yaa?" tebak Yeosang. Dan hanya dibalas gidikan bahu oleh Jongho.

"Nakal banget kamu." dan Jongho balas dengan gidikan bahu.

"Yaudah deh aku mau ke kelas, daa Jongho."

"Hmm."

Kemudian mereka berdua sama sama pergi menuju kelas masing masing.

.
.
.
.
.
.
.
.

"Sang gua mau nanya sama lu?" Yeosang baru aja nyampe kelas baru duduk tapi tiba-tiba temennya yang ajaib yang gak bisa di temuin dimana-mana muncul, nodong Yeosang dengan pertanyaan.

"Nanya apaan Woo?"

"Lo pacaran sama Jongho sepupunya San?"

"Gua harus jawab jujur atau bohong?"

"Ya jawab jujur lah oneng." jawab Wooyoung yang kayak udah emosi.

"Iya."

"Iya apa?"

"Iya gua pacaran sama Jongho."

Wooyoung kaget, "Waaaahhh mantap, tapi lo pacaran Jongho udah putus sama pacarnya kan?"

Yeosang ngegeleng, "Belum."

"Wah?! Parah lo Sang, berarti lo jadi pelakor dong?"

Yeosang ngangguk, "Iya tapi lo gak usah nyebarin berita ini, ngerti?"

"Tergantung." Yeosang ngerutin dahinya bingung.

"Maksudnya?"

"Ada bayarannya cantik, uang tutup mulut." Yeosang ngehela napas, si Wooyoung lambenya kagak bisa dijaga emang.

"Lo mau apa?"

"Mm? Apa yaaa?" Wooyoung masang tampang mikir.

"Oreo Supreme? Gimana?"

Yeosang otomatis ngeplak kepalanya Wooyoung, "Gila lo? Satu bungkus lima ratus ribu. Jangan ngadi-ngadi lu."

"Hehehe." Wooyoung ketawa tanpa dosa, "Yaudah yang murah aja deh, beneran ini mah murah. Bayarin gua makan dikantin selama seminggu." Wooyoung ngedipin matanya.

"Yaudah iya, asalkan lo jangan ember. Tebas pala lo kalau mulut lo ember."

"Ndee Kanjeng Ayu Putri Yeosang."

"WOOYOUNG!" Wooyoung lari menuju kursinya takut kena tempeleng Yeosang.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Jongho kamu udah mendingan? Kamu beneran baik-baik aja?"

"Aku baik-baik aja Won, kamu gak usah khawatir. Sana kamu balik lagi ketempat duduk kamu." Jongho ngusir Haewon karena merasa keganggu.

"Kalau kamu merasa gak enak panggil aku aja yaa." Haewon senyum ke Jongho terus dia pergi balik ketempat duduknya.

Jongho merasa gak enak sama Haewon, gadis itu sudah bersikap baik padanya. Tapi tetap saja Jongho sudah tidak suka pada gadis itu. Entahlah mungkin harus ada yang Jongho bicarakan pada Haewon nanti.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Aku sayang kalian

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.


Aku sayang kalian. Para readers.

Kritik dan saran diterima.

Kakak Kelas [JongSang]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant