"Kisah Hidupku" - Kelas 11

158 2 0
                                    

Hari pertama dikelas 11 ini seperti biasanya, akan ada pemilihan ketua kelas, bendahara, sekretaris, pindah tempat duduk, dll

Hari pertama ini kami lebih banyak sharing bersama wali kelas, karena pengurus kelas tetap sama seperti kelas 10 bahkan hingga kami kelas 12 pun pengurus kelasnya tetap itu saja. Tempat duduk juga hanya 6 orang aja yang dipindahin kedepan karena mereka ribut.

Seperti murid biasanya, saya selalu mengikuti arus pembelajaran. Saya ga pernah belajar bahkan disaat ulangan harian pun saya sering nyontek.

Suatu hari disemester 2 kami melakukan praktek bahasa inggris seperti cooking demo atau demo cooking(saya bingung guys), waktu itu saya maju paling terakhir karena absen saya paling akhir, saya maju dengan membawa gambar yang sudah diprint dan menjelaskan bahan dan alat yang dibutuhkan.
Belum sampai 5 menit saya didepan saya udah dimarah besar besaran karena gambarnya kecil (menurut guru saya), teman teman saya bilang ga kecil tapi dia seperti memaksa teman teman saya untuk berkata bahwa itu kecil. Pada saat guru saya bertanya "itu kecil ga"
Teman saya bilang "ga",
guru saya bilang "kalau kecil yah kalian bilang kecil, kalian jangan takut dimarah sama Vivi."
Guru : "Udah, kamu langsung saya kasih 0. Kenapa gambar kamu kecil!"
Saya : "Saya udah besarin madam, sampai ga muat lagi di word."
Guru : "Kamu itu jangan banyak alasan!! Kenapa gambar kamu kecil!"
Saya : "Saya udah besarin madam."
Guru : "Alah, kamu banyak alasan! KENAPA GAMBAR KAMU KECIL!!"
Saya : (diem, karena saya jawab juga percuma)
Guru : "(ngoceh), udah kamu ikut remedial."

Saya berusaha untuk ga nangis, walaupun air mata udah mau keluar dan otomatis kepala saya hadap ke atas supaya air mata ini ga tumpah.

(Bel berbunyi tanda istirahat) dia keluar guys
Jadi saya langsung buka pudding lumut saya untuk teman teman makan, disitu saya langsung ga mood banget, saya maki maki dia padahal dia ada didepan kelasnya.
Saya teriak bilang : "Saya ga ada nyontek masa langsung dapet 0, saya mau berhenti sekolah aja daripada diginiin, dijawab salah ga dijawab juga salah. Saya ga ngelawan karena saya masih mikir dia itu guru saya, kalau saya ga mikir seperti itu dia bakalan habis." Pokoknya saya maki habis habisan sambil gedein suara dan saya yakin dia mendengarnya.

Saat itu mama saya, lagi dirumah kakak saya buat kue karena beberapa minggu lagi Imlek.
Sesampainya dirumah kakak saya, saya menangis, saya bilang ga mau sekolah lagi. Terus kakak saya mau kesekolah mencari guru ini. Tapi saya menyuruhnya gausah karena bakalan jadi ribet. Alhasil kakak saya gajadi kekekolah

Ternyata oh ternyata saat papa saya lagi kerumah abang dan kakaknya, papa saya bercerita kalau saya ga mau sekolah lagi.

Imlek

Hari pertama Imlek biasanya saya diajak papa saya kerumau keluarga untuk menghormati yang lebih tua gitu.
Sampai dirumah tante pertama saya, baru banget duduk udah ditanyain sama tanteku "kenapa kamu mau berhenti sekolah?" Yah saya ceritain dong terus sayanya dinasihatin

Sampai dirumah paman ke 4 saya, juga sama dong. Baru banget duduk udah ditanyain lagi, tentu saya ceritakan ulang. Lagi dan lagi saya dinasihatin

Alhasil ga jadi berhenti sekolah guys, karena saya juga masih memikirkan mama saya.
Mama saya sempat berkata : "kalau kamu gamau sekolah lagi kamu mau jadi apa? Kamu mau lihat mama jalan dijalan raya ga karuan?"

Ok guys ini dari cerita dikelas 11 ini
Saya ga akan menceritakan hal hal di kelas 12 ya guys. Dikarenakan ga ada hal yang menarik dan kami juga ga ada ujian karena pandemi ini

Kisah Hidupkuحيث تعيش القصص. اكتشف الآن