5 | perasaan Rai

712 63 11
                                    

Kelas sedang ramai dengan topik kelulusan dan tempat dimana mereka akan melanjutkan pendidikannya.
Sedangkan Rai, Seira dan Regis hanya diam dan mendengarkan mereka. jika ditanya kemana mereka setelah lulus, Regis akan menjawab 'rahasia'

Pembahasan ini juga membuat Rai sedih, mengingat mereka akan berpisah. namun dia berharap, dia masih sering berkumpul dengan mereka.

"Rai, kau nampak sedih. apa kau benar-benar sedih karena kita akan berpisah?" tanya Shinwu
Rai mengangguk jujur

"Jangan khawatir Rai, kami takkan berpindah tempat dari sini. kecuali Sui, mungkin dia akan banyak berpergian karena sibuk dengan pekerjaannya"
Rai masih diam dengan ekspresi yang sama

"Daripada memusingkan itu, bukankah lebih baik kita menyelesaikan apa yang belum kita lakukan di sekolah?" ucap shinwu bersemangat
"Apa itu?" tanya Ikhan
"Seharusnya kita menyatakan perasaan pada orang yang kita cintai sebelum berpisah, benar bukan?"
Rai diam-diam ikut mendengarkannya, dan sudah jelas dia tak mengerti pembahasan ini

"Haha Shinwu, bukankah itu hal yang seharusnya kau lakukan?" jawab Ikhan
"Bagaimana denganmu Ikhan?"
"Aku? aku masih belum menyukai siapapun." mengingat Ikhan hanya tertarik pada komputer selama ini, dia tak punya perempuan yang di taksirnya.

"Kau tidak seru Ikhan! nah kalau begitu biarkan aku memberitahu kalian berdua." Shinwu pun mendekati berbisik pada Ikhan dan Rai

"Coba tebak? saat kita camping, aku akan menyatakan cintaku pada Yuna."
Ikhan langsung bersemangat, "Oh! benarkah?"

Shinwu menggaruk kepalanya
"Yah.. walaupun aku pernah menyatakan ini, apa salahnya kan menyatakan lagi? jika memang ada penolakan lagi, aku sudah siap akan itu."
Ikhan menjawab "Benar, lagipula kau dan Yuna sudah berkawan baik."
Shinwu kembali bersemangat "Benar! jika aku tak menjadi kekasihnya, aku sudah pasti akan menjadi teman baiknya, bukan?"

Disana menyisakan Rai yang kebingungan, dia hanya mendengarkan saja

Shinwu melirik Rai
"Bagaimana denganmu Rai? apa kau sudah menyatakan perasaanmu pada Raskreia?"
Rai hanya diam, tak mengerti apa yang mereka ucapkan. Ikhan dan Shinwu menunggu jawaban Rai. kenapa tak menjawab?

"Rai? kau menyukai Raskreia bukan?" tanya Ikhan

'Suka'? Ya, tentu saja Rai menyukainya. dia menyukai Raskreia, kepribadiannya, perhatiannya, penampilannya. bukankah sudah jelas?
"Ya.."

Ikhan dan Shinwu tiba-tiba bersemangat
"Kalau begitu, nyatakan saja perasaanmu Rai!"
"Perasaan?" jawab Rai bingung
"Apa kau tak pernah melakukan hal seperti itu sebelumnya?" Tanya Ikhan
Rai mengangguk

"Bagaimana ya? kau hanya perlu mengatakan 'aku mencintaimu' padanya" ucap Shinwu
"Hey, bukankah sebaiknya ada pendekatan dulu antara Rai dan Raskreia?" jawab Ikhan
"Kurasa mereka sudah dekat."
"Tidak. mereka telah berhubungan jarak jauh, pasti Raskreia akan bingung dengan pernyataan tiba-tiba seperti itu!" jawab Ikhan
"Benar juga"

Shinwu dan Ikhan kembali menatap Rai.
"Rai, kapan kau akan bertemu Raskreia?"
"... Kurasa sebentar lagi." jawab Rai singkat
Shinwu dan Ikhan pun melemparkan padangannya satu sama lain

"Rai, ku beritahu rahasia ampuh melakukan pendekatan dengan wanita" mata shinwu nakal, lalu Shinwu membisikkan sesuatu pada Rai.

"Aku.... harus melakukan itu?"
"Ya! kau harus lakukan itu, sampai tiba masanya kau harus meyatakan cinta mu"

******

Frankenstein datang bersama Lord dan Gechutel. rumah sepertinya sedang kosong.

"Yah sepertinya mereka sedang sekolah." jawab frankenstein
Raskreia sedih, apa dia terlambat untuk pergi sekolah dan menemui Raizel?

"Lord, apa anda mau ke tempat Seira, Regis dan sang Noblesse? tawar Gechutel
"Tidak perlu." jawab Raskreia
"aku akan beristirahat hari ini dan pergi ke sekolah besok."
"Baik Lord, katakan saja apa yang kau inginkan" Gechutel membungkukan badan pada Raskreia

-----------------

Lanjut nggak nih?

Noblesse; After EpilogueWhere stories live. Discover now