20 | ini bukan kencan

294 36 9
                                    

Shinwu dan Seira akhirnya menaiki bus itu dan duduk bersama di kursi tengah. Shinwu lah yang berada di samping jendela.

Shinwu mengeluarkan ponselnya dan memainkannya sebentar, tiba-tiba dia teringat bahwa Seira tidak memiliki ponsel.

"Seira."

"..?"

"Bukankah kau tak memiliki ponsel? kenapa kau tak membeli untukmu juga?"

"... Entahlah. aku tidak berpikir itu akan berguna untukku."

Shinwu berpikir sebentar, "Em kau tau, dengan wajahmu itu kau bisa dengan mudah menjadi selebgram, youtuber maupun model. Mungkin kau bisa mendapat kesempatan jadi idol juga disana."

"? ?" Seira sama sekali tidak mengerti setiap perkataan Shinwu.

"Ahaha lupakan, aku mulai melantur."

"Bagaimana denganmu? kau menggunakannya.. untuk apa?" tanya Seira.

"Tidak banyak sih. Aku hanya bermain videogame dan mengirim pesan."

"... Begitu."

"Nah, Seira, apa kau mau mendengarkan musik?"

"Musik?"

Shinwu mengeluarkan earphone dari saku celananya,

"Nih." Shinwu menyerahkan salah satu ujung earphone untuk Seira.

".. Bagaimana? untuk apa?"

"Kau tidak pernah melihat earphone?"

Seira geleng-geleng.

"Uhm, baiklah. Aku akan memasangkannya." Shinwu pun mengusap rambut Seira agar telinganya terekspos, lalu memasang earphone itu ditelinga kanannya.

Yang sebelah lagi, untuk telinganya sendiri.

Klik

Shinwu menyetel lagu favoritnya.

"Kulihat perjalanannya sangat ramai, mungkin akan macet. Tidurlah dulu jika kau mau." ucap Shinwu.

"...." Seira masih fokus mendengarkan musik di telinganya.

Tak lama kemudian, dia diam-diam melirik Shinwu, pria itu menguap dan terlihat mengantuk.

Seira pun menepuk pipi Shinwu pelan, membuat Shinwu agak kaget. "Kau terlihat lelah."

"Oh- aku tidak apa-apa. Ini karena aku bergadang main game semalam, aku sudah terbiasa dengan hal itu haha."

"...."

"Ada apa?"

"Tidak apa-apa, bukankah itu hal yang tidak baik?"

"Ya, memang sih."

Seira masih terus menatapnya, membuat Shinwu sedikit gugup.

"Apa kau mengkhawatirkanku?"

"...." Seira pun mengalihkan pandangannya.

Shinwu masih menatapnya dari samping, kali ini dia benar-benar serius, wanita itu dilihat darimana pun cantiknya tidak biasa, sangat cantik, sama seperti Raskreia.

Shinwu selalu penasaran, sebenarnya darimana asalnya? setidaknya kewarganegaraannya? dia sama sekali tak bisa menebak.

"Seira, boleh aku bertanya padamu?"

"Ya?"

"Aku penasaran, darimana asalmu? tak perlu menjawab jika tak mau."

Mendengar itu, Seira sedikit terkejut. Namun dia harus tetap terlihat tenang. "... Maaf, aku tak bisa memberitahumu."

Noblesse; After EpilogueWhere stories live. Discover now