MND 09 - Oh, I see

18.3K 693 4
                                    

Gadis berbalut dress violet itu tengah mengitari taman belakang rumahnya. Area seluas sepuluh kali lima belas meter persegi itu sudah disulap begitu cantik. Dasha tak akan membiarkan orang tuanya menyimpan uang di hari ulang tahun spesialnya. Permintaan sudah dia pidatokan dua bulan sebelum hari ini.

"Ada yang kurang, Sayang?" tanya Jespher padanya.

Dasha menggeleng dan menjawab, "Sudah sempurna, Kakek."

Dasha menautkan tangannya dan meletakkan sejajar dengan dada sintalnya. Ia tersenyum puas dengan dekorasi taman ini. Meja bundar dikelilingi kursi ditata di sisi kanan kiri meja panjang yang tersaji berbagai hidangan. Di atas meja bundar terdapat masing-masing vas bunga mawar berwarna putih, ungu, dan pink. Lampu LED menghias sana sini. Di sudut sana terdapat panggung kecil yang di sampingnya terdapat meja berisi kue ulang tahun Dasha. Di sudut yang lain terdapat tower minuman tak beralkohol. Hiasan bunga-bunga serta rangkaian kata sweet seventeen Dasha sudah dipajang sedemikian rupa.

"Uhh.. Putri Mama yang sudah tujuh belas tahun," sahut Ashley sambil memeluk Dasha.

Dasha tersenyum lebar. "Terima kasih Mama dan Papa sudah mau menuruti permintaan Dasha."

"Tentu saja spesial untuk ulang tahun kamu, Sayang," sambung Emmet.

Dasha berjalan mendekat pada Emmet. Mereka berpelukan begitu erat. Emmet menatap putrinya dari atas ke bawah, takjub.

"Apa hadiah untukku, Pa?"

Emmet tersenyum dan memberikan sebuah kotak kecil padanya. Dasha penasaran. Diapun membuka kotak berwarna donker dengan pita putih itu.

"Papa?!"

"Happy birthday, our Princess!" seru Emmet dan Ashley serempak. Mereka mencium pipi Dasha kanan kiri berbarengan.

Dasha masih tak percaya dengan hadiah yang didapatnya. Mulutnya masih saja menganga. Ia menatap Emmet dan pria itu mengangguk.

"Papa! Terima kasih!" Dasha menghambur memeluk Emmet.

"Eh! Belnya berbunyi. Temanmu sudah datang!" seru Ashley.

Dasha mengangguk. Ia menoleh pada Emmet sambil berjingkrak. "Aku akan test drive besok, Papa!"

Emmet mengangkat jempolnya. Dasha membuka pintu lebar-lebar. Ketiga sahabatnya sudah datang. Dasha segera memeluk mereka dan menggiringnya ke taman belakang.

Emmet dan Ashley berada di balkon dan menatap ke bawah. Pria itu memeluk istrinya erat. Mereka tersenyum bahagia melihat tawa semringah putri tunggalnya. Di bawah sana Dasha tengah bersenda gurau bersama teman-temannya menunggu jam dimulainya acara.

"Ayo ke acara inti!" teriak Lilian setelah melihat jam menunjukkan pukul tujuh.

Dasha pun maju ke atas panggung. Teman-teman laki-laki mengangkat meja berisi kue ulang tahun agar sejajar dengan Dasha.

"Mama! Ini mana koreknya?!" teriak Dasha tiba-tiba mengundang tawa semuanya.

"Pinjami korekmu!" sahut Mary pada satu teman laki-lakinya.

Saat lilin berhasil menyala, semua pun bernyanyi sambil bertepuk tangan. Dasha meniup lilin angka tujuh belas itu. Dia pun mulai memotong kue bernuansa putih, ungu, dan pink itu.

"Diberikan pada siapa potongan pertama?!" sahut Lilian semangat.

Dasha tertawa lebar. "Yang pertama untuk Franco yang selalu aku jahili," kata Dasha sambil terkekeh.

"Ehem!"

Suara deheman membuat mereka menoleh serempak. Mata semua gadis disana membelalak. Pria tampan dengan balutan kemeja cream dan celana jeans donker sedang tersenyum manis. Jangan lupakan buket bunga mawar di tangannya.

My Naughty DashaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang