07

457 48 0
                                    

Jonghyun menghela nafas melihat sosok Baekhyun yang tidak sedikitpun mengeluarkan suara sejak mereka meninggalkan kediaman Penulis Sehun di Rumah Pantai yang sebenarnya di miliki oleh Chanyeol

Jonghyun mengerti bahwa saat ini dia berada di posisi salah, karna itu hingga mencapai Lift dan menuju Kamar dimana mereka tinggali berada dia pun tidak bersuara juga. Tapi saat memasuki Kamar Hotel, Jonghyun menarik nafas panjang dengan menahan pergelangan tangan kanan Baekhyun yang membuat langkah wanita itu terhenti saat akan memasuki kamarnya

“Aku minta maaf” ucapnya dengan nada lembut dan tulus

Helaan nafas tedengar keras dari Baekhyun yang membuat Jonghyun tersenyum, meskipun genggaman tangannya pada pergelangan lengan itu di lepas secara halus, tapi Jonghyun tidak terlalu mengambil hati untuk kecewa saat Baekhyun berbalik ke arahnya, menatapnya dengan tatapan layaknya sosok anak yang merajuk

Jonghyun tertawa kecil melihat bagaimana tingkah Baekhyun yang selalu bisa membuatnya merasa tenang “Aku benar-benar minta maaf… Hmm?” tuturnya lagi

“Ice Cream” gumaman Baekhyun terdengar jelas di telinga Jonghyun yang melahirkan senyuman tinggi dari Lelaki itu dengan anggukan

“2 Box” balasnya yang membuat raut merajuk itu berubah menjadi senyuman tinggi

“Dimaafkan” pekiknya dengan girang “Aku akan mandi” pekik Baekhyun lagi sebelum memasuki kamarnya

Meninggalkan Jonghyun yang berdiri menyandar pada Lemari besar berisikan hiasan dengan kedua tangan berada di saku celananya. Tersenyum menatap punggung Baekhyun yang menghilang dari balik pintu

“Aku akan menjagamu Baekhyun…” gumamnya yang beradu dengan detingan suara detak jarum jam dan deguban di dadanya

~ FINE ~

Chanyeol meraih Coatnya yang berada di gantungan pintu depan saat Luhan datang dengan membawa beberapa berkas yang Lelaki itu tebak adalah hal yang harus dia tanda tangani

“Eoh? Kau akan keluar?” seru Luhan sedikit tersentak saat dia datang melihat sosok Sahabatnya meraih Coat dan memakainya

Chanyeol mengangguk dengan deheman, “Apakah itu berkas untuk ku?” tanyanya

Luhan mengganti Heelsnya dengan Sandal Rumah lalu berjalan masuk kea rah Chanyeol dengan anggukan
“Yaa. Ada beberapa juga pembaruan Jadwal Sehun” jawabnya

“Ada yang bersifat mendesak dan penting?” Tanya Chanyeol

Luhan tampak berfikir sejenak sebelum menggeleng “Aku rasa tidak” jawabnya “Kau mau kemana?” tanyanya akhirnya

“Aku memiliki urusan. Taruh di ruanganku Berkas yang harus di tanda tangani. Untuk yang perlu aku ketahui langsung Emailkan. Aku pergi” pamitnya yang membuat Luhan memandang punggung lelaki itu bingung sebelum akhirnya mengedikkan bahu tak mengerti

Luhan melangkah masuk dan bertemu dengan Sehun yang baru turun dari Lantai 2 dengan beberapa kertas di tangannya “Apa yang kau pegang?” tanyanya

“Beberapa tawaran Pemotertan yang di berikan Chanyeol” jawabnya sambil lalu, berjalan menuju Dapur

“Chanyeol pergi kemana?” Tanya Luhan, mengikuti sosok Model yang dia urusi itu

“Berjuang” suara Sehun tampak acuh dan lebih berfokus pada berkasnya yang hanya 3 lembar, sebelum akhirnya tersadar dan mengangkat kepalanya dengan cengiran saat melihat Luhan tampak mengerutkan dahinya “Maksudku bertemu dengan Klien” jawabnya

“Sekretaris Baek bilang dia tidak memiliki jadwal lain. Bahkan dia seharusnya di Seoul karna jadwalnya menumpuk” seru Luhan yang membuat Sehun mendengus, meletakkan berkasnya pada meja lalu bertopang dagu dengan memajukan wajahnya mendekat pada wajah Luhan berada yang seketika membuat Luhan terbelalak meski kepalanya tidak bertindak untuk menjauh

FINEWhere stories live. Discover now