Tanpa basa basi, setelah selesai dengan kalimatnya Youra pun langsung memutar badan dan masuk kedalam ruangan. Meninggalkan Eunbi tanpa menunggu wanita itu membalas ucapannya.

Bagi Youra, tatapan tanda tanya dan gerak kikuk yang terkunci pada Eunbi bukanlah hal serius yang harus ia cari tahu lebih jauh. Itu tidak terlalu penting sampai harus menguras tenaga atau memancing emosi, membelalak buana atau saling mengorek isi tentang apa yang sedang gadis itu pikirkan.

Karna, ketika Youra mendapatkan Yoongi dengan kedua tangan sedang meremas rambut hendak menanggalkan kepalanya, Youra menarik satu sudut bibirnya tidak ketara. Terlihat jelas, Yoongi seperti frustasi memikirkan sesuatu yang sangat berpotensi tinggi atas kehancurannya.

Youra berjalan perlahan mendekat, meletakkan tas kecil bernamakan Balenciaga itu dengan asal disofa dan rantang makanan yang ia jinjing diatas meja. Raut wajah yang semula setengah hati ingin menatap pun dirubahnya menjadi begitu bahagia, dengan kedua sudut bibir yang Youra lengkungkan setengah bulan sabit.

Youra berlari kecil dari arah sofa yang berjarak kurang lebih sepuluh langkah ke meja kerja Yoongi. Spontan membuat pemilik gedung tinggi pemecah langit itu pun menoleh karna terkejut, tapi secepat kilat Yoongi langsung tersenyum ke arah puaian.

"Hai! Sayang." ucap Youra langsung memeluk suaminya.

Yoongi pun membalas, mencium kening Youra setelah mengurai pelukan dari sang istri, dan berdiri dari duduk nya.

"Aku belum terlambat kan?" tanya Youra ditengah langkah berjalan kearah sofa.

Sebelum duduk, dilihatnya Yoongi menanggalkan jas dan melonggarkan dasi yang tersimpul rapi di tengah kerah kemeja. Yoongi menghela nafas beberapa kali dengan air muka yang sulit dijelaskan. Wajah lusuh penuh tekanan pun sebenarnya jika ditanya, Yoongi sedang tidak bersemangat untuk melakukan apapun saat ini.

Dipikiran nya, menyendiri dalam ketenangan dan gelapnya ruangan mungkin bisa membuka sedikit pemikiran yang sedang tersumbat diotak jenius itu. Maka satu tepukan Youra tepat di pipi nya dilanjut dengan mengelus adalah alasan kiasan yang sedang Yoongi bayangkan memecah dan hilang hingga terbitlah kesadaran seperti panggilan alam.

Yoongi menoleh, menatap Youra dengan beribu rasa bersalah kepada sang istri yang selama ini tidak pernah diberitahu langsung apa yang masih ia pikirkan sampai saat ini.

"Wae? " tanya Youra begitu sendu. "Apa ada masalah?" lanjutnya.

Yoongi masih menatap Youra begitu lekat, seperti enggan memalingkan pandangan berang sebentar. Yoongi menggeleng seraya mengeluarkan senyum manisnya sekilas, "Tidak. Kepalaku cuma sedikit pusing." jawab nya memanipulasi.

Youra bergedik dengan kedua bahu yang ia naikkan dan mengangguk pelan. "Baiklah, kalau begitu aku punya obat untuk menghilangkan sakit kepala mu." Youra mengambil satu kotak dari beberapa kotak yang sudah tersusun diatas meja. "Tebak, apa isinya?" ucapnya sambil menyodorkan kotak nasi berwarna biru itu kehadapan Yoongi.

Yoongi lantas menerima dengan gerakan lambat. Mengamati seolah harus berpikir sedikit untuk menebak apa yang sedang diintruksikan sang istri.

"Apa? Jjajangmyeon?" tebak Yoongi mengawali.

Tapi, tebakan nya mungkin meleset. Youra dengan jelas menggeleng.

"Vegetarian Kimbab?" usaha Yoongi masih ingin menebak.

Lagi, Youra pun masih menggeleng. "Ah, ayolah! Yoon. Aku sengaja membuatnya karna ini mekanan kesukaanmu." tekan Youra menuntut Yoongi berpikir lebih keras.

Tapi bukan Min Yoongi namanya yang bisa menahan rasa penasaran sedikit lama. Karna di detik berikutnya, Yoongi meletakkan kotak makanan itu keatas meja dan membukanya. "Apapun itu asal istriku yang membuatnya, aku selalu suk--Woah! Youra-ah... " sekejap Yoongi langsung menatap istrinya tidak percaya.

DAEGU'S ANNOYING HUSBAND - (MYG)✓Where stories live. Discover now