"gak ada, cepet naik. " jawab Andra.

"dih.. Kok nggak ada, nanti kalau ada polisi gimana? Kalau ditilang ka ---"

"ck udah cepetan naik, kalau nanti ada polisi Lo gue tinggal sama polisinya, buat jaminan gampang. "

"hah... Lo pikir gue apaan seenaknya Lo mau buat gue sebagai jaminan. " Gadis melotot kearah Andra. "gue tuh udah dibesarin emak bapak gue, dikasih makan, dimandiin waktu kecil, disaya ---"

"berisik, kalau gak mau gue tinggal. "potong Andra seraya menstarter montornya.

Gadis menghembuskan nafas kesal, dan dengan terpaksa menaiki montor Andra dari pada ditinggal.

Andra mulai menjalankan montornya keluar dari area sekolah. Di dalam perjalanan tidak ada yang memulai pembicaraan, Andra yang fokus menatap jalanan didepannya dan Gadis yang masih kesal dan enggan untuk membuka mulutnya.

Montor terus melaju, hingga tak Lama kemudian montor Andra memasuki sebuah gerbang besar berwarna hitam. Dan berhenti didepan pintu garasi.

Gadis turun dari montor dan menatap keseliling, rumah besar dengan taman yang cukup hijau.

Andra melepas helmnya dan turun dari montor berjalan kearah pintu rumah. Gadis yang melihat itu segera berjalan mengikuti Andra.

Pintu besar itu dibuka oleh Andra, sepi dan sunyi. Hal pertama yang Gadis rasakan ketika masuk kedalam rumah besar ini.

Dinding yang bercat putih, lukisan - lukisan yang terpajang di dinding dan guci - guci besar yang terlihat mahal menambah kesan mewah dirumah ini.

" Lo duduk aja disitu, gue ganti baju dulu. "

Gadis menatap Andra dan menganggukan Kepala. Berjalan sesuai arahan Andra dan duduk di salah satu Sofa yang ada diruangan itu. Sedangkan Andra sudah menghilang, mungkin menuju kamarnya seperti yang dikatakan.

Gadis duduk, dengan sesekali melihat suasana disekitarnya. Sejauh ini ia tidak melihat sesuatu yang aneh, seperti melihat mereka yang tak terlihat.

Gadis hanya merasakan aura yang kelam, sunyi. Gadis heran rumah sebesar ini kenapa sepi sekali, dimana mama atau papanya Andra. Kalau Andri pasti ia tidak ada disini, sosok hantu itu kan ada disekolahan.

"ini non minumannya, di minum. "

Gadis tersentak kaget, kemudian tersenyum ketika melihat seorang wanita paruh baya yang membawa nampan berisi dua gelas minuman.

"eh iya.. Terimakasih, em.. "

"panggil bibik aja non. "ucap bibi yang melihat kearah Gadis dengan sebuah senyum ramah.

"iya bi"

"kalau begitu bibi kebelakang dulu ya non. "

Gadis tersenyum untuk membalas perkataan bibik. Tak Lama kemudian Andra datang mengenakan kaos hitam serta cerana selutut berwarna senada dengan bajunya.

Gadis mengakui bahwa sekarang Andra itu memang tampan, apa lagi ketika memakai pakaian serba hitam. Ternyata benar jika ada yang mengatakan kalau ketampanan seorang laki - laki akan bertambah ketika mengenakan pakain berwarna hitam.

Cool Boy vs Girl Indigo Where stories live. Discover now