CU 07

1.4K 370 189
                                    

Annyeonghaseyoooooo..... (teriak pake pita suaranya Jongdae)

Selamat Membaca 😙

🍒🍒🍒

Kyungsoo hanya bisa membuka matanya semakin lebar. Mulutnya menganga. Pemandangan di dalam apartemen pelanggan barunya benar-benar di luar dugaannya.

"Pantas saja tidak mau bertemu. Mungkin Tuan Kapan Nikah terlalu malu untuk menunjukkan apartemen ini"

"Bisakah aku menyebutnya kandang hewan ternak?" Cibir Kyungsoo sarkas. Bukan sikap akhlak-eobseo nya tapi siapa yang tidak ingin mengumpat jika ada di posisi Kyungsoo saat ini.

"Ya ampun. Aku tidak mau melakukannya" Kyungsoo meraih handle pintu, hendak pergi saja.

"Eh, tunggu. Bukankah dia bilang akan membayarku berapa saja yang aku minta?"

"Sebenarnya bukan karena uangnya. Itu karena aku sangat cinta kebersihan. Tapi mengingat kondisiku sepertinya aku benar-benar butuh uang"

Kyungsoo mengurungkan niatnya untuk membatalkan pekerjaan, ia pun memilih kembali ke dalam apartemen milik Chanyeol.

Kyungsoo rasanya ingin menangis saja sambil tertawa. Nasibnya terlalu sempurna hari ini.

"Apa benar dia manusia?"

"Setidaknya bersihkan sedikit tempat tinggalnya. Pantas saja tidak menikah. Aku yakin dia pasti jelek, pendek, dekil. Sesuai dengan isi apartemennya" Kyungsoo tak hentinya mencibir sang pemilik apartemen.

Entah apa yang dirasakan Chanyeol. Apakah telinga lebarnya terus berdengung? Ataukah ia akan cegukan sepanjang Kyungsoo sibuk mencibirnya?

Selama beberapa menit Kyungsoo berkeliling tiap ruangan. Dan yang ia lakukan hanya mendesah pasrah.

Semua furniture berdebu, juga tirai berwarna abu silver yang tergantung menutupi jendela kaca sudah berubah warna abu vulkanik.

Karpet yang terbentang di lantai ruang santai pun kusut dan kaku.

Tumpukan piring, gelas yang berada di bak cuci piring.

Kemasan bekas dari makanan instan dan botol-botol air mineral yang berserakan di lantai dapur.

Lantai dan dinding kamar mandi yang berkerak kuning kecoklatan.

Belum lagi kemeja kantor dan kaos santai bekas pakai yang bertebaran di sofa.

Kyungsoo memungut salah satu kemeja berwarna biru langit. "Woah, besar sekali? Apa tubuhnya gendut?"

Wangi aroma parfum yang menempel di kemeja itu terendus oleh indera penciuman Kyungsoo. "Wanginya.... aku pernah mencium aroma parfum ini. Tapi di mana?"

Wangi parfum yang masih menempel di kemeja Chanyeol memang familiar. Bagaimana tidak, jika saja Kyungsoo ingat insiden minimarket beberapa waktu lalu.

Kyungsoo memilih mengabaikannya, pekerjaan sebanyak itu tidak akan selesai jika ia hanya terus mematung hanya untuk mengingat si pemilik aroma ini.

🍒

Ada beberapa peraturan yang Chanyeol ajukan sebagai syarat untuk Kyungsoo saat mengerjakan pekerjaannya di apartemen Chanyeol.

Jangan membuka jendela.

Kyungsoo tidak tahan dengan aroma pengap dan apek di apartemen ini. Ia pun membuka jendela apartemen agar sirkulasi udara lancar.

Clean Up!Where stories live. Discover now