TRACK 28 - GRAVITY

Start from the beginning
                                        

"Hm?"

"Ain't that the best deal you've got?"

Betul.. itu tawaran paling bagus yang bisa ia dapatkan jika ia memutuskan untuk pindah kembali di Indonesia.

Sebenarnya, Sam sudah sering berbicara tentang rencana kepulangan mereka ke Indonesia jika mereka nanti menikah, mengenalkannya dengan keluarga besarnya di Yogyakarta dan tinggal di dekat keluarganya adalah mimpi Sam. Berbeda dengannya yang saat ini hanya memiliki tante dan seorang ayah yang tidak pernah memperhatikannya, pria asli jawa yang lemah lembut itu memiliki keluarga besar yang hangat dan penuh kasih sayang. Pernah suatu hari Ibu Sam mengunjungi mereka di New York.. She swore to God She's the sweetest person she's ever met.

"Ya.. let me talk to Sam.."

"You better.. atau gue nanti yang ngomong langsung ke Sam.. dijamin digondol langsung ke Indonesia lo nanti. Sam pasti malah seneng kalau pulang ke Indonesia.."

"Wait.. how did you.. never mind.."

"Say it.." Katanya.

Ia menghela nafasnya dan kembali menatap jalanan gelap itu. "Ya.. of course.. you always know.."

Karin tersenyum puas.

***

"Is this really the place?" Tanya Karin keluar dari mobilnya dan menyerahkan kunci mobilnya pada valet.

"Yap.. ini tempatnya.." Kata Sera lalu mengecek jam tangannya. Sisa waktu mereka tak lagi banyak, hanya kurang dari satu jam hingga acara pernikahan itu berakhir.

"Finally.. setelah berjam-jam dan salah lokasi, akhirnya sampai juga." Celetuk Karin. "Damn.. siapa yang nikah di tempat yang gak ada sinyal handphone.." Gerutunya lagi sambil mengangkat telepon genggamnya untuk mencari sinyal. "Kalau klien gue nelpon gimana nih.."

Google map mereka tidak lagi bisa digunakan sejak satu jam yang lalu dan membuat mereka berkeliling tak menentu di daerah itu.

"Let me go straight to the groom and bride.. kasih ucapan ikut bahagia ke mentor gue.. terus cus pulang dan dapet sinyal telepon lagi." Kata Sera.

"Wait.. no.. udah sampe ke sini muter-muter lama.. gue laper, mau makan.." Katanya.

"Alright..kalau gitu lo makan.. gue ke pelaminan buat kasih ucapan abis itu cabut.."

"Yess.." Kata Karin tersenyum senang. Sera kemudian berjalan menuju gerbang pembuka dimana para penerima tamu berjejer untuk menyambut kedatangan mereka.

Ia tersenyum membalas senyuman ramah penerima tamu yang begitu cantik dan tampan itu. Ia menuliskan namanya, coretannya terhenti ketika ia mendengar suara yang sangan familiar itu lagi.

Hati Sera mencelos.. suara itu..

Sera kemudian menggeleng, mungkin itu hanya perasaannya saja.

Tepat ketika selesai menuliskan namanya dan berjalan masuk ia kembali mendengar suara yang yang tak asing tersebut, lebih jelas dari sebelumny..

Anyway.. today is really a big day for my best friends.. Senja and Sandi.. who finally find each other and understand the meaning of love..

"Ser.."

"Hm?" Katanya sedikit terkejut

Suara itu tidak mungkin ia lupakan, terlalu berkarakter untuk bisa berbaur di keramaian.

"Gue nyari makan ya, lo ke pelaminan."

"Ah.. ya.." Katanya kembali fokus pada Karin dan melihatnya berlalu dari pandangannya menuju kumpulan tamu lain di pesta kebun malam yang romantis itu.

STRINGSWhere stories live. Discover now