TRACK 4 - SOMETHING THERE IS ABOUT YOU

3.4K 256 9
                                        



Something there is about you that strikes a match in me
Is it the way your body moves or is it the way your hair blows free?
Or is it because you remind me of something that used to be
Somethin' that crossed over from another century?
....
....

Sore itu Radith masih tidak mempercayai bahwa akhirnya ia kembali bertemu dengan Sera setelah sekian lama. Sejak tadi Radith merasa ada sesuatu pada gadis itu yang mengusik pikirannya. Apakah karena penampilannya yang berubah? Apakah tingkah lakunya yang selalu membuat Radith kehilangan kata-kata? Atau hal lain yang mengingatkannya akan masa lalu?

Masa lalu seperti mimpi di masa mudanya.

"Fiuh.." Kata Sera kemudian terduduk di sebelahnya.

"Lo tuh emang ya.. lo bayar temen lo untuk nipu gue?" Kata Radith menggelengkan kepalanya, mencoba mengawali percakapan.

"Hahaha.. mahal. Lagian lo sih kemarin di telepon kayak gak kenal gue gitu.. kan jadi gue punya ide ini." Katanya.

Tentu saja, Ia tidak benar-benar melupakannya.

"Udah tujuh tahun aja.. gue ngerasanya kayak baru kemaren, tapi kalau dipikir-pikir itu udah lama banget." Lanjutnya.

"Bener."

"Lo beneran berubah, ngilang kemana cewek tomboy rambut emo dan celana jeans sobek-sobek dulu?" Tanya Radith menoleh padanya. Sera merubah caranya berpakaian. Ia kali ini memakai blus hitam cantik dengan celana jeans yang lebih menunjukkan lekuk tubuhnya.

"Dia gak ngilang, cuman udah bermetamorfosis." Jawabnya. Radith menggeleng mendengar jawabannya. Namun caranya menjawab pertanyaannya masih seperti Sera yang ia ingat dulu. Hal itu membuat Radith semakin penasaran. Apa yang terjadi di kehidupannya selama tujuh tahun ini?

Setelah hening sesaat yang melingkupi mereka, Radith kemudian mengikuti arah tatapan Sera. Ia sedang menatap dua orang anak yang sedang berlarian dengan riang. Radith kemudian menoleh untuk kembali menatap gadis itu, ia ikut tersenyum ketika melihat senyum tersungging di wajahnya.

"Dith." Katanya tiba-tiba.

"Hm?" Entah mengapa ia seperti sedang tertangkap basah menatapnya.

"How's life setelah lo pulang dari London dulu?" Tanyanya. Pertanyaan yang sudah ia duga akan dilontarkan olehnya.

"Hm.. setahun sehabis pulang dari London gue daftar kuliah jurusan ekonomi bisnis, abis lulus gue kerja di salah satu perusahaan swasta, jadi budak korporat." Jawab Radith jujur.

"Loh? Bukannya lo bilang lo pengen jadi musisi? Perjalanan menuju musisi besar udah sampai mana nih?" Tanyanya.

"I guess most of the time, life doesn't work the way we want it." Jawabnya menggantung. Ia merasa Sera tidak perlu tahu mengenai drama keluarganya yang membuatnya memilih jalan kehidupan ini.

"Hmm.. true." Gumamnya. "Gue kira lo bawa gitar itu karena habis manggung di suatu tempat." Kata Sera sambil menunjuk gitar yang sejak tadi bersandar di sebelahnya.

"Ah.. gue mau manggung malem ini, gue gak sepenuhnya ngelepas mimpi jadi musisi. Biasanya setiap weekend gue masih suka ngisi acara di café temen gue."

"Wah..malem ini lo tampil?"

"Yap." Jawabnya Entah mengapa ia senang melihat reaksi antusias Sera.

"Kalau gitu gue harus nonton lo tampil." Katanya. Radith tersenyum mendengarnya. Itu memang sudah menjadi niatannya

"Alright." Ia senang Sera terlihat bersemangat dengan ide tersebut.

"Dith.."

"Hm?"

STRINGSWhere stories live. Discover now