13. Separuh hidup

770 62 2
                                    

Yoora terbangun dari tidurnya ketika seorang dokter memeriksa keadaannya

"Bagaimana dokter?" Tanya jimin

"Pasien sudah boleh pulang hari ini, silakan wali dari pasien untuk mengurus administrasi, saya permisi dulu" dokter meninggalkan ruangan setelah jimin dan taehyung membungkukan badan

"Hanna dimana?" Tanya yoora

"Pagi-pagi sekali hanna pamit karena ada beberapa pekerjaan yang harus di urus" jawab jimin

"Baiklah"

"Sekarang kau sarapan dulu" jimin mengambil makanan yang sudah di sediakan rumah sakit di nakas

"Biar aku suapi" jimin menyodorkan makanannya

Yoora tertegun, ia begitu bahagia karena idolanya yang selama ini dipuja sekarang ini begitu perhatian padanya

Selesai sarapan ibu yoora datang

"Eomma.." yoora berteriak

Ibu yoora memeluk yoora, ia sudah tau putrinya sudah di perbolehkan pulang

"Dimana appa?" Tanya yoora

"Ada pekerjaan yang harus dia urus, kau pulang dengan eomma ya" ibu yoora mengelus rambut yoora pelan

.
.
.

Yoora sudah berada di rumah setelah diantarkan jimin dan taehyung, sementara member lain dan manager sejin menyusul ke rumah sakit setelah mendapat kabar bahwa yoora sudah boleh pulang

"Biar aku yang mengantar yoora ke kamarnya eomma-nim" jimin memapah yoora

"Tunjukkan kamarmu, aku akan mengantarmu" jimin tersenyum

"Ah nee.."

Jimin membantu yoora berbaring di tempat tidurnya, sungguh yoora sangat gugup sekarang bagaimana tidak wajah jimin begitu dekat dengan wajahnya
Jantungnya begitu cepat berdegup

"Apakah kau gugup? Aku bisa mendengar detak jantungmu yang memburu itu yoora-ssi" jimin terkekeh

"Eoh.. bagaimana aku tidak gugup, sekarang ini aku berada di dalam kamar bersama idolaku" gerutu yoora imut

Jimin terkekeh kemudian mengelus puncak kepala yoora, sekali lagi yoora merasa akan mati sekarang juga

"Apa yang membuatmu menyelamatkanku?" Tatapan jimin berubah sendu

"Aku adalah penggemarmu, tentu aku tidak mau jika kau terluka jimin oppa" yoora menatap jimin

"Tapi aku juga terluka melihat penggemarku terluka"

"Kenapa?"

Jimin menggenggam kedua tangan yoora

"Bagiku ARMY adalah segalanya bagiku, mereka yang telah mengangkatku setinggi ini, mereka yang telah mengubah hidupku menjadi lebih baik, Army adalah separuh hidupku yoora-ssi.. bahkan kau mengorbankan dirimu hanya untuk melindungiku, terimakasih banyak yoora"

"Terimakasih juga karena telah mencintai ARMY" yoora tersenyum

"Yakk.. apa yang kalian lakukan di dalam kamar berdua eoh?" Teriakkan seokjin mengejutkan mereka berdua

"Ah sepertinya aku harus pulang, jin hyung bisa membunuhku jika aku terus disini" kekeh jimin

Saat akan beranjak yoora mencekal lengan jimin

"Mian.." yoora tersadar dan melepaskan lengan jimin

"Gwaenchanna.. apa yang ingin kau katakan? Apa kau ingin aku menemanimu terus disini?" Ledek jimin

"Aishh bukan itu, sebenarnya saat fansign aku ingin mengatakan kepadamu bahwa aku memiliki cafe di gangnam, dan aku sangat berharap jika kau dan member lain berkenan datang" yoora menundukkan kepalanya

"Ah itu rupanya, baiklah aku akan datang sekarang kau harus pulih dulu agar nanti bisa menyambut kami di cafe" jimin kembali mendekat ke ranjang yoora

"Ne.. gomawo" yoora kembali menatap jimin

"Baiklah aku akan pulang, cepatlah pulih yoora-ssi"

Cupp

Tiba-tiba jimin mengecup kening yoora singkat dan tersenyum, kemudian jimin terkekeh sembari keluar kamar setelah membuat bola mata yoora membulat dan pipinya memerah

"Hah? Apa yang terjadi barusan? Idolaku mencium keningku? Ah apakah ini mimpi?" Batin yoora terus berteriak, yoora hampir bangun dan akan loncat namun seketika ia meringis merasakan nyeri padaa luka jahitan di punggungya






💜💜💜
Annyeooonggg!!!
Sorry ya part kali ini dikit, lagi buntu banget nih

Jangan lupa vomment ya biar aku tambah semangat buat update
Gomawoo😊

Fansign [Fangirl]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang