"Ngomong apa aja?" 

"Not much," jawab Chanyeol. 

"Singkatnya supaya jangan lewat batas. Sadar diri." 

"Dia bilang apa?"

"Gak bisa jawab."

Baekhyun terdiam. Memikirkan apa yang akan Joohyung lakukan setelah ini. Apa ia benar-benar akan menurut dan tidak melakukan apa-apa lagi? Atau... malah semakin parah?

Chanyeol semakin mendekat dan itu sempat mengejutkan Baekhyun yang sedang dalam dunianya sendiri. 

Ia tersenyum tipis karena respon Baekhyun sebelum semakin mendekatkan wajahnya, tidak melewatkan kedua mata Baekhyun yang lama-lama terpejam karena menunggu bibir Chanyeol untuk mendarat pada miliknya. 

Ah, di saat-saat seperti ini. 

Baekhyun seperti ingin hilang saja dalam sekejap. 

Berada dalam dekapan Chanyeol seperti ini, merasakan hangatnya tubuh Chanyeol, dan yang paling parah adalah bagaimana ia merasa nyaman. Digenggam dan disentuh, dimana pun dan kapan pun, oleh sahabatnya.

Chanyeol diam-diam mengernyitkan dahinya ketika ia merasakan telapak tangan Baekhyun bergerak dan menangkup sisi wajahnya. Namun bukan itu. 

Ia merasa asing dengan ibu jari yang mengelus pipinya pelan. Terlalu lembut. Hampir seperti tidak ingin menyakitinya sedikitpun. 

Baekhyun tidak pernah melakukan ini sebelumnya. Biasanya, si manis itu hanya akan melingkarkan kedua lengannya pada leher Chanyeol, meremas rambutnya pelan, atau mungkin menopang tubuhnya pada bahu Chanyeol. Namun tidak dengan ini. Atau Chanyeol hanya lupa?

Sederhana, namun entah kenapa Chanyeol merasakan ada sesuatu dibalik itu. 

Aneh. 

Chanyeol tidak tahu persis apa yang ia rasakan. Namun ini begitu asing.  

Ia terdiam, tidak mengeluarkan apapun ketika Baekhyun menarik diri dari ciuman mereka, tidak menghentikan usapan lembut pada pipi Chanyeol sama sekali. 

Chanyeol menatap wajah Baekhyun, melihat sebuah senyuman manis.

Soal ini, biasa. Baekhyun selalu melakukannya. 

Mungkin memang Chanyeol saja yang terlalu berlebihan, memikirkan sesuatu yang hanya 'sekali lewat' untuk ia perdebatkan dalam hati. Mungkin juga Baekhyun merasa terharu karena apa yang ia lakukan perihal Joohyung. Pasti lelaki yang berada dalam pelukannya ini merasa tersentuh bukan? Mengingat watak Baekhyun yang lembut. 

Ia menyingkirkan pikiran tidak penting itu dan menyambut Baekhyun yang kembali mendekat, menikmati bibir ranum itu sekali lagi sebelum menggiring tubuh Baekhyun untuk berbaring di atas sofa terdekat. 

Melihat Baekhyun di bawahnya, tentu saja itu membuat hasratnya naik seketika. Tidak ingin berlama-lama, Chanyeol meraih kancing celana yang Baekhyun gunakan, ingin membukanya untuk melakukan sesuatu yang lebih jauh.

Namun, Baekhyun menahannya.

Itu membuat Chanyeol menarik diri dari penyatuan bibir mereka, menatap Baekhyun dengan tatapan bingung.

Baekhyun menggeleng ragu.

"Hari ini enggak dulu ya?"

Ia sedang tidak ingin untuk sampai pada tahap itu hari ini. Hanya untuk satu hari, ingin menikmati bagaimana rasanya berada di dalam kungkungan Chanyeol tanpa harus melibatkan kondom dan lube. Ia sudah terlanjur nyaman dalam keadaan seperti ini, hanya ingin mengecup bibir Chanyeol berkali-kali, dan mungkin melumatnya sekali-kali. Tetapi, pada saat yang sama ia masih ingin tangan besar Chanyeol mengusap sisi pinggang kanannya, seperti sekarang, tidak mau tubuhnya terasa sepenuhnya lepas dari sentuhan yang lebih tinggi.

Apa Baekhyun menginginkan terlalu banyak?

Sehari saja.

Chanyeol tersenyum lembut, meyakinkan Baekhyun bahwa tidak ada yang salah dengan permintaannya.

"Oke." bisiknya.

Awalnya Chanyeol ingin bangkit dan meninggalkan Baekhyun untuk melakukan hal yang lain. Akan tetapi, Baekhyun meraih tengkuknya dan kembali menyatukan bibir mereka. Lagi-lagi memberikan usapan lembut pada pipinya selagi bibirnya bergerak untuk mengapit bibir atas Chanyeol.

Tidak membiarkan Baekhyun untuk melakukan segalanya sendiri, Chanyeol semakin merunduk, memperdalam ciuman mereka.

Lidahnya mulai bergerak untuk menjilat bibir tipis Baekhyun yang mulai membengkak, membukanya dan langsung memasuki mulut Baekhyun, membuat sang empu mendesah.

Tangan milik Chanyeol meninggalkan pinggang Baekhyun untuk beberapa saat dan meraih kancing kemeja Baekhyun untuk membukanya. Ia ingin meninggalkan beberapa tanda dan jika ia diizinkan, memainkan tonjolan menggemaskan milik Baekhyun itu.

Tubuh Baekhyun menegang, mungkin merasa terkejut karena berpikir bahwa Chanyeol masih ingin melanjutkan.

"Gue pengen nandain lo."

Baekhyun diam, menurut dengan apa saja yang Chanyeol lakukan padanya. Menerima tanda-tanda kemerahan yang diam-diam ia sukai keberadaannya dan tampaknya Chanyeol pun menyenangi apa yang ia lakukan sekarang. Terbukti dari seberapa sering ia melakukannya. Tanda-tanda itu membuatnya merasa bahwa ia benar-benar milik Chanyeol untuk beberapa saat. Walaupun hanya dari segi tubuh. Tetapi melihat tubuhnya dihiasi oleh karya Chanyeol di pagi hari ketika ia baru saja bangun itu bukanlah hal yang buruk.

Ia berharap Chanyeol juga bisa merasakan bangga karena jejak yang ia tinggalkan pada tubuh Baekhyun nantinya. Bangga yang disebabkan perasaan yang ia miliki untuk Baekhyun.

Gigitan Chanyeol pada kulit lehernya menyadarkan Baekhyun dari khayalannya yang mungkin tidak akan terjadi di dunia nyata. Ia melihat Chanyeol yang menjauhkan wajahnya dari permukaan lehernya sebelum mengusap tanda yang baru saja ia buat dan kembali asyik dengan apa yang ia lakukan. Yaitu menjelajahi permukaan kulit Baekhyun dengan bibirnya, menjelajahi surga duniawi yang berbentuk lekuk tubuh Baekhyun.

Baekhyun sepertinya berkhayal terlalu tinggi.

Straight-A Student | ChanBaekWhere stories live. Discover now