Ia tersenyum tipis, yang diartikan Joohyung sebagai senyuman mengejek, sebelum beranjak pergi dari hadapan Joohyung.

Tepat sebelum Chanyeol keluar, tangannya sudah meraih pintu itu untuk membukanya, ia membalikkan tubuhnya dan menatap Joohyung yang sedang memejamkan matanya untuk menenangkan diri. 

"Good luck for that, Kim Joohyung." ucapnya dengan senyum remeh.

///

"Hai," sapa Baekhyun cerah ketika Chanyeol memasuki rumah, membuka sepatunya sebelum berjalan mendekat ke arahnya. 

"Dari mana aja?" 

"Habis kelas." 

Baekhyun menengok ke belakang dan meninggalkan piring-piring yang sedari tadi ia coba untuk keringkan. Ia menatap Chanyeol bingung.

"Bukannya udah dua jam yang lalu selesainya?" 

Tidak lama setelah melontarkan pertanyaan itu, Baekhyun langsung tersenyum meledek pada Chanyeol dan menunjuk yang lebih tinggi.

"Bohong ya!" Ia terkekeh.

Chanyeol meraih jemari Baekhyun dan menurunkannya, menatapnya sebentar sebelum melepaskannya dan kembali melihat ke arah Baekhyun untuk menjawab. 

"Habis ngomong sama Joohyung, abis itu nyari buku." 

"Ngomong sama Joohyung?" Baekhyun terlihat terkejut dengan jawaban Chanyeol. Matanya melebar dan mulutnya terbuka dan tertutup beberapa kali, ingin mengatakan sesuatu namun tertahan.

"Anak itu kalo didiemin ngelunjak." 

"Chanyeol, lo gak per-"

"Gak perlu? Gue gak bisa tidur nyenyak, tau lo digituin." 

Baekhyun terdiam.

Tangannya yang menggantung di kedua sisi tubuhnya mengepal, menahan rasa berbunga-bunga yang muncul di dadanya. Apa ini? Perutnya seperti digelitik, hanya karena perkataan Chanyeol yang mungkin diucapkan tanpa pikir panjang. Sahabatnya itu bukan tipe orang yang gemar mengatakan sesuatu yang bisa membuatnya tersipu. Namun, hal-hal biasa seperti ini yang anehnya bisa membuat Baekhyun merasa di beri angin surga. 

Kakinya sontak melangkah mundur ketika Chanyeol mengambil satu langkah mendekat.

Bahunya meringkuk, entah kenapa terlihat seperti mencoba untuk melindungi dirinya dari Chanyeol, yang bahkan tidak melakukan apa-apa. Chanyeol berasumsi bahwa Baekhyun masih merasa terkejut karena apa yang ia beri tahu mengenai Joohyung. Tangannya meraih pinggang ramping Baekhyun, sengaja mendekatkan kedua tubuh mereka agar tidak ada jarak yang memisahkan. Dalam hati merayakan keberhasilannya dalam menggoda Baekhyun, membuat lelaki itu menatapnya dengan mata lebar dan nafas yang tercekat. 

Baekhyun mengutuk jantungnya sendiri yang bertalu-talu karena berdekatan dengan Chanyeol. Benar-benar gelisah kalau-kalau Chanyeol bisa mendengarnya karena jarak mereka yang terlalu dekat.

Kedua tangannya mengepal pada dada Chanyeol, menahan agar wajah mereka tidak semakin berdekatan. 

"Nafas, Baekhyun." bisik Chanyeol dengan suara rendahnya, yang malah semakin membuat Baekhyun seolah-olah terbawa alurnya.

Setelah beberapa detik terlewati, yang hanya Baekhyun gunakan untuk menatap Chanyeol, ia mulai menggeliat dan mencoba untuk menjauhkan tubuhnya dari dekapan yang lebih tua. Tapi, Chanyeol tidak mengizinkannya untuk menjauh dan menariknya kembali. Baekhyun mencoba untuk mengatur nafasnya, mencoba untuk kembali pada perangainya yang biasa. Bukan layaknya gadis remaja yang malu-malu seperti ini.

'Sadar, Baekhyun. Dia fwb lo.'  pikirnya.

Memberanikan diri, Baekhyun mengendurkan kepalan tangannya tapi tetap membiarkan kedua telapaknya ditempatkan pada dada bidang Chanyeol. Menepuknya pelan. Ia menarik kedua sudut bibirnya, menyunggingkan sebuah senyum manis pada Chanyeol. 

Straight-A Student | ChanBaekWhere stories live. Discover now