Part 2

7.4K 344 32
                                    


Namun, Valen tetap menarik tangan Keysa lalu memasukan Keysa kedalam mobil, entah mau dibawa kemana gadis itu.

"Pak, kita mau kemana?" tanyanya gugup. Dia masih shok dengan kejadian barusan.

"Pulang kerumah kamu" jawab Pria itu lalu melajukan mobilnya meninggalkan kampus.

"Tapi--" ucap Keysa terhenti. Tidak ada gunanya lagi Dia memberontak.

"Ngak usah alasan tunjukan jalan rumahmu, saya cuman kasian saja, liat murid saya seperti ini. Siapa yang berbuat?" tanya Valen sambil menaikan satu alisnya.

Keysa terdiam tak mau menjawab ia takut akan ancaman Tamira. Seorang Tamira tidak pernah main-main dengan ucapannya. Sifatnya yang keras dan ingin menang sendiri, ia merasa bahwa dia itu paling hebat dan paling wow.

"Ya sudah, tidak mau jawab" ucap Valen melirik, ia kembali memandang depan fokus menyetir.

Beberapa menit perjalanan dari kampus menuju rumah Keysa. Didepan gang yang tak terlalu besar itu Keysa menghentikan kemudi Valen.

"Sudah, Pak sampai sini biar saya jalan saja sampai rumah.  Terimakasih, Pak" Ucap Keysa menghentikan kemudi Valen.

"Saya antar kamu sampai rumah" ucap Valen kekeh. Maksaa teross.

Namun Keysa tetap turun dari mobil Valen dan berjalan mamasuki gang yang lumayan kecil mungkin hanya muat satu mobil.

"Saya pulangkan jas nya sesudah saya cuci, Pak " ucap Keysa yang turun dari mobil.

"Iya, kapan kapan saja " ucap Valen dari dalam mobil.

Sesampainya di rumah Keysa. Suasana yang sepi hanya ada Mamanya yang terduduk didepan menanti pembeli, terkaget melihat putrinya yang sudah basah kuyup, dan mengenakan jas hitam.

"Nak, kamu kenapa?"

"Tidak apa, Ma" ucap Keysa tersenyum.

"Bohong, pasti kamu dibully lagi" ucap Lina yang mulai cemas.

"Enggak kok, Keysa tadi kepleset dari kamar mandi, tenang aja Keysa ngak dibully" elak Keysa yang tak mau Mamanya itu terlalu khwatir dengan putri semata wayangnya itu.

Namun, mata Keysa tak bisa menipu, apa yang sudah menimpa dirinya itu.
Mamanya hanya mengelus kepala Keysa seperti memberi kesabaran dan kekuatan kepada Keysa, matanya yang terus memandangi putrinya membuat Dia bernanar.

"Kasian, sekali nasip mu nak, maafkan mama tidak bisa bahagiain kamu, tidak seperti teman teman mu yang hidup serba mewah" gerutunya dalam hati.

"Ya udah, Keysa masuk dulu, Ma "

"Iya, bersihkan dirimu" ucapnya melepaskan elusannya.

Kamar Keysa yang tertata rapi dan sederhana, tidak mewah seperti teman-temanya. Yang apa apa ia harus lakukan sendiri tidak manja dan tidak tergantung dengan orang lain, hidupnya sudah diajarkan mandiri agar bisa bersaing dimasa depan.

Senja yang mulai meninggalkan Keysa yang duduk didepan jendela memandangi senja sore, menyorot sinar berwarna orenge kelap, ia merenung sendiri.

"Kenapa, teman ku tidak suka kepada ku, apa aku salah dengan mereka?" suara hatinya mulai menangis dan setetes air mata mulai berjatuhan dipipi Gadis yang tidak tau apa-apa.

Pacarku Seorang Dosen [TAMAT]Where stories live. Discover now