Two

597 98 3
                                    

"Jadi apa alasan dibalik tak bersemangatnya Yuna hari ini, hm?" Tanya Jeffrey dengan tatapan menyelidik setelah Yuna menghabiskan es krim ketiganya.

Gadis bernama lengkap Yunata Juliette itu masih enggan berkomentar. Ia fokus menyantap es krim miliknya hingga tanpa sadar gadis itu makan sampai belepotan. Jeffrey yang mengetahui hal itu hanya bisa tertawa sambil menggeleng, kemudian mengambil tisu di meja dan mengelap sudut bibir Yuna.

Melihat perlakuan Jeffrey padanya membuat gadis itu terkejut. Ia dengan segera memundurkan wajahnya lalu merebut tisu dari tangan Jeffrey.

"Hehe biar gue aja, Jeff." Ucap Yuna disertai sebuah cengiran lebar.

"Lo tuh semangat banget sih makan es krimnya sampe belepotan gitu, kaya anak kecil." Ledek Jeffrey.

Yuna balas tertawa.

"Oh iya kenapa es krim lo gak dimakan Jeff? Sayang tau sampe cair gitu jadinya." Yuna menunjuk ke arah es krim coklat milik Jeffrey yang baru dimakan satu sendok oleh pemiliknya, dan kini telah mencair.

Jeffrey terkekeh, "Abis dari tadi gue asik ngeliatin lo sih, Yun."

"Apaan sih lo, emangnya gue film sampe asik lo liatin?" Yuna tertawa canggung sambil menyelipkan rambut panjangnya ke balik telinga agar tak mengganggu.

"Anggap aja gitu." Balas Jeffrey.

"Ya semau lo aja Jeff, mending sekarang gue makan es krim lo deh daripada ntar ujung-ujungnya dibuang." Ujar Yuna sambil dengan polosnya mengambil es krim milik Jeffrey dan memakannya.

Lelaki berlesung pipi itu tak protes, ia hanya terdiam, memperhatikan Yuna sambil bertopang dagu. Jeffrey bertanya dalam hati, mengapa Yuna selalu menarik dimatanya apapun yang ia lakukan dan katakan?

Hingga pada saat gadis berponi itu selesai menyantap es krim terakhirnya, Jeffrey masih saja menatap Yuna tanpa berkedip.

"Oy Jeff, jangan ngelamun. Gue udah beres nih makan es krimnya, thanks a lot udah traktir." Gadis itu mengibaskan tangannya dihadapan Jeffrey kemudian tersenyum ketika fokus lelaki itu telah kembali.

"Sama-sama, yang penting mood lo udah balik lagi." Balas Jeffrey yang kini mengacak poni Yuna, membuat gadis itu berdecak kesal dan memukul lengan Jeffrey sampai lelaki itu mengaduh kesakitan.

"Ya ampun sakit Yun tangan gue." Jeffrey cemberut, satu tangannya yang tidak sakit mengusap-usap tangannya yang terkena pukulan Yuna.

"Abis lo ngacakin poni gue mulu sih, itu akibatnya kalo lo berani mengacak poni keramat gue!" Omel Yuna sambil merapikan kembali poninya.

Jeffrey terdiam dan mengatupkan bibirnya, tak ingin mendapat pukulan serta omelan lagi dari Yuna dalam mode galak.

Sedangkan Yuna, ia baru akan menyampaikan kata maaf dan mengajak Jeffrey kembali ke ruang latihan band mereka ketika ponselnya berdering beberapa kali.

Gadis itu mengurungkan niatnya dan memutuskan untuk membuka ponselnya dan membaca pesan yang masuk.

Kang Ojek Kesayangan😈

|Juyy

|Ujuuyyyyyy

|Yunata Juliette

|Sayangggg

Mengetahui bahwa sahabatnya yang mengirimkan pesan, membuat jantung gadis itu berdegup kencang. Sejujurnya ia takut jika Jeka akan menyampaikan kabar yang sedang tak ingin didengarnya. Tapi jika tidak dibalas, ia yakin bahwa lelaki itu akan terus menyampah di ruang chat-nya.

Location Unknown✔Where stories live. Discover now