Bab. 1

18.3K 1.9K 672
                                    

Ada tidak yang pernah merasakan cinta pandangan pertama? Atau justru, kalian penganut hal tersebut, seperti Randi? Cowok itu tidak bisa pergi begitu saja dari perasaan yang tumbuh saat pertama kali melihat dan mengenal sosok Qilla——salah satu putri Rafi itu.

Berawal dari perremuan tidak sengaja saat di rumah Atlas,  dan berlanjut hingga kini, rasanya pada Qilla tak pernah surut. Air laut aja kalah sama cintanya Randi ke Qilla.

Namun sangat di sayangkan jika Qilla, hanya menganggap Randi sebagai anak kecil yang kurang kerjaan, Qilla jelas sudah menolak mentah-mentah Randi, setiap cowok itu datang untuk melamarnya, alasanya adalah,  Randi masih terlalu seperti anak kecil dan umur Randi jauh lebih muda darinya.

Saat mendapat alasan seperti itu, Randi jelas tidak terima. Lantas dia membawa-bawa kisah cinta Rasulullah dan Ibunda Khadijah.

Randi itu tipe cowok setia dan susah move on, kalau suka terhadap satu hal, ya dia bakal tetap menyukai hal itu sampai kapanpun.

Contohnya kartun Dora, sejak kecil sampai dua puluh tiga tahun ini, dia masih saja menonton kartun yang tidak pernah jadi dewasa itu dan rambutnya selalu pendek berponi.

Bahkan, siaran televisi yang ada di kafenya, sengaja dia ubah tayangan menjadi kartun Dora dan kartun-kartun lainnya.

Jangan salah ya, selain mewarisi bisnis Rumah Makan Padang, cowok yang pernah hitam itu, kini menjadi bos dari beberapa kafe ala milenial di beberapa kota besar yang ada di Indonesia. Dan Kafe saat insiden salah lamar orang, itu kafenya sendiri.

Randi itu bukan tipe cowok kantoran seperti ketiga sahabatnya, dia lebih suka terjun dalam bisnis dan membuka lapangan kerja untuk para anak-anak yang hanya lulusan sekolah menengah pertama ataupun atas.

Di balik otaknya yang selalu memikirkan kenapa ada api di dalam laut bikini botom dan Kiko, Randi adalah cowok cerdas dengan segudang kreativitas, dia pernah menjadi pemenang dari acara Pemuda Pelopor DKI Jakarta pada tahun lalu.  Dan dari situlah banyak cewek-cewek yang suka dengannya.

Tapi ya, tetap saja Randi tidak mau, karena dia masih menunggu Qilla mengatakan bahwa dia mau menikah dengan Randi.

“Ngimpi aja sono!” ucap Alif saaf Randi kembali bercerita bahwa dia yakin Qilla akan menjawab, Iya, saat di lamar nanti. Randi cemberut, sejak dulu sampai sekarang, Alif tidak pernah mendukungnya, selalu saja di beri perlakuan kejam bagai Ibu tiri Cinderella.

“Dan mampus karena kemarin salah orang pas lamar,” sambungnya dengan diakhiri tawa puas. Bagus yang ikut nongkrong di kafe Randi bersama pun, ikut tertawa.

Baginya, perdebatan Randi dan Alif adalah salah satu hiburan tersendiri dan menjadi mood baik setelah lelah bekerja seharian.

Kali ini formasi mereka tidak lengkap karena Atlas berhalangan hadir karena putri keempatnya yang berusia dua bulan itu, tengah menglami panas akibat imunisasi. Jadi Atlas harus siap siaga untuk menjaga istri serta anak-anaknya.

Sekadar informasi, sebenarnya Randi iri dengan Bagus, karena Bagus berhasil masuk dalam perusahaan properti milik Qilla, menjadi salah satu sekretaris dari Qilla, karena memang Qilla lah yang menjadi CEO di sana.

“Boots  enak bisa bareng Kak Qilla terus, lah gue? Ketemu aja susah. Kadang langsung di usir satpam pas baru masuk satu langkah ke kantornya Kak Qilla.” Cowok itu benar-benar menampilkan raut kesedihan yang membuat Alif ingin menyiramnya dengan kopi dingin yanh tengah dia minum.

Menurut Alif, Randi itu tidak cocok jika bersedih, ataupun di kasihani. Randi terlahir untuk menjadi korban bullynya seumur hidup. Sahabat tidak ada akhlak memang.

About Time [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang