"Lepas sekarang Dey,nanti rusak!"Ucap Arnest tiba-tiba.

Dey menatap kesal Arnest kemudian pergi ke ruang ganti "Baru aja mau nonton drama asli"Gerutu Dey.

"Ra,uda coba kostumnya?"Tanya Zeril saat sampai di depan mereka.

Keduanya mendongak secara bersamaan dan memandang Zeril "Belum,kan belum disuruh Arnest aku ganti kostum"Ucap Ryn.

"Ryn coba kostum kamu"Ucap Arnest yang sadar dengan hawa-hawa pertarungan yg amat menyengat.

Ryn mengangguk kemudian pergi meninggalkan Rai dan Aze yang saling menatap tajam. Raizen berdiri dan menatap kesal Azeril.

"Kau memang gak tau malu ya,masih aja mau ngerebut Ara? Iya?"Ucap Raizen sinis.

"Selagi dia belum taken sama siapa-siapa ya berarti gapapa dong"Ucap Azeril santai.

"Eh uda dong kalian,jangan berantem disini"Ucap Bobby yang berusaha melerai keduanya.

"Bener,jangan berantem disini,tapi dilapangan aja"Ucap Ziandra polos.

Mereka semua menatap sebal Ziandra "Apa?"Tanya Ziandra.

Mereka menghela nafas kesal kemudian kembali berfokus pada Raizen dan Azeril yang sepertinya memang akan segera baku hantam.

Buagh!

Raizen meninju pipi kanan Azeril sampai membuatnya sedikit terhuyung ke belakang. "Aha..hahaha mau main otot? Oke ayo"

Buagh! Brak!

Keduanya mulai pukul-pukulan,sampai terjatuh ke lantai teater.

"Eh Eh! Ada yg ribut!!"Ucap Nana semangat dan memukul-mukul tangga yang di pegangnya.

Sampai membuat Zidan hampir jatuh "EH GILA YA KAMU!! JANGAN GOYANG-GOYANG!! SETAAAANN!!"Teriak Zidan panik dan hampir aja ngelempar martil di tangannya ke kepala Nana.

"Eh Maaf maaf"Ucap Nana tanpa merasa bersalah.

Suasana ruang teater langsung ricuh,mereka tuh bingung mau ngapai sekarang. Apalagi Nova yang masih pakai kostum pohon dan berdiri di dekat mereka.

"Anjing! Woi jangan kemari! Aku gabisa ngindarrr tooolooong!"Nova panik sendiri karena dia takut kena hantam mereka berdua.

Akhirnya dia di geret Bobby agar menyingkir dari sana "Huhu makasih Bobby cuyung"Ucap Nova.

"Sama-Sama Nova"

Kembali kepada dua orang yang sedang gelut ini.

"Panggil Ryn!! Panggil pawangnya!!"Ucap Cana panik.

"Oiya Ryn! Tunggu ya!"Ucap Mala yang hendak pergi menuju ruang ganti.

Tapi terhenti karena kini mereka melihat Ryn berjalan mendekati keduanya yang sedang gelut di lantai,sambil membawa 1 ember air penuh.

Byur!

"Anjir!! Siapa yang berani nyiram!!"Ucap Raizen kesal seraya memisahkan diri dari Azeril.

"Mau mati ya!! Berani banget nyiram-nyiram!!"Sentak Azeril yang berdiri dan mengibaskan pakaiannya yg basah.

Begitu juga dengan Raizen.

"Mereka gatau kalau yang nyiram itu,Ibunda Ratu"Bisik Lala pada Maya.

"Bener.."

Ryn melempar ember itu ke arah Ziandra dan untung Ziandra cepat dan tanggap langsung menangkap ember itu.

"Aku yang Nyiram,emang kenapa?"Tanya Ryn datar seraya menatap mereka dingin.

Keduanya terdiam dan memandang kikuk Ryn. Kicep kan sekaran,gatau mau bilang apa mereka tuh.

"Eh..Ara..hehehe"Ucap Raizen canggung.

"Ra..maaf..maaf"Ucap Azeril langsung meminta maaf.

"Kalian kalau mau berantem di lapangan,dan lagi ya Ai kamu gausah jadi Pangeran deh. Biar aku bilang sama Buk Septya buat ganti orang aja,males tau aku kalau gini! Kalian tuh kenapa sih!!!? Mau jadi jagoan!? Iya!? Jangan disini!! Nanti semua yang uda di siapain berantakan!! Mending kalian gausah ada disini deh,keluar"Ucap Ryn panjang lebar dan berakhir menyuruh mereka berdua untuk keluar.

Keduanya menatap Ryn "Tapi gabisa gitu dong Ra"Ucap Raizen tidak terima perannya dicabut.

"Ryn..jangan gitu dong"Ucap Azeril.

"KELUAR!!"Teriak Ryn yang membuat semuanya kaget.

Lantas tanpa pengulangan mereka berdua berlari keluar dari ruang Teater. Ryn memijit dahinya merasa pusing. "Jadi yang gantiin Raizen siapa Ryn?"Tanya Maya.

Ryn berbalik dan menatap teman-temannya "Aku uda bilang sama Buk Septya tadi,yang gantiin Giodre anak DX 12,nanti juga anaknya dateng."Ucap Ryn santai.

"Emang dia mau?"Tanya Arnest.

"Mau,pasti mau"Ucap Ryn yakin.

Dan kemudian mereka bubar dengan pekerjaan masing-masing. Si kembar tidak hadir hari ini karena mereka harus membeli beberapa barang yang masih belum dapat.

"Eh Lo uda belum sih,pegel Gw megangi tangga mulu"Ucap Nana sebal.

Zidan mulai turun perlahan dari tangga "Bawel banget kamu"Ucap Zidan kesal.

"Dih,Lo nya lama banget,dasar Cowok betina"Ucap Nana.

"Kamu jangan ajak aku berantem deh,aku lagi males"Ucap Zidan yang berjalan meninggalkan Nana.

"Dih..apaansi dasar melambai.."Gerutu Nana sebal kemudian memindahkan tangga tadi kembali ke tempatnya.

"Gila..berantemnya ngeri"Ucap Dryan yang duduk di salah satu kursi penonton.

"Kamu ngapai? Uda hapal skrip?"Tanya Cana.

"Uda,cuma 3 Line doang"Ucap Dryan santai.

Ryn sendiri sedang memegang ponselnya,nampaknya sedang menelfon seseorang "Gio! Kamu manasih!?"

"Sabar Ra,lagi izin sama guru"

"Lama! Cepetan banyak Line yg harus dihapal"

"Cerewet"

"Bacot! Cepetan dateng!!"

"Kasar ih gasuka"

"Kamu mau aku timpuk pake granat Gi?"

"Enggak,Canda Ra"

Kemudian Ryn mematikan sambungannya,dan beralih ke nomer lain. "Halo Clara"

"Iya Kak?"

"Kamu dimana?"

"Ara di sekolah Kak,kenapa?"

"Uda makan siang?"

"Uda kak"

"Yaudah,bilang sama Kak Rara kalau Kak Ryn pulang sore nanti"

"Siap Kak"

"Yaudh"

Fyi Buk Rara lagi sakit,habis keserempet motor dia kemarin,jadi harus istirahat. Dan untuk kedua orang tau mereka,sedang sibuk pastinya.

Clara Dameira adalah adik Ryn,anak paling kecil. Rara Ziamera,Ara Aurynia,dan Clara Dameira. Trio Ra.

Dan Giodre tadi adalah teman Ryn,okeh teman Ryn.

Drama akan seru nampaknya kali ini.





















Tbc..

Bobrok? its Oke[Sudah Terbit]✔️Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ