Chapteria 11

261 62 67
                                    

Author Pov.

1 hari setelah Pementasan,atau jelasnya besoknya dari hari pementasan. Ah gini pementasan tanggal 3 berarti hari ini tanggal 4. Nah gitu.

Adryan berjalan dengan tenang,dia memakai Hodie ke sekolah kali ini. Gila aja dia masih malu soal pementasan semalam.

Apalagi ketika sorenya Kinan datang ke rumahnya dengan wajah yg masih pucat. Wah...mengerikan jika hanya untuk membayangkannya.

Langkahnya tiba di depan kelasnya,dia masuk dan dapat bernafa lega karena berhasil sampai ke kelasnya.

Tapi ada yang berbeda kali ini,kelasnya nampak lebih normal hari ini.

Biasanya setiap Dryan datang ke sekolah,pasti ada aja yang kejadian,entah itu si Cana yang nyangkut di jendela.

Atau Si Nana yang kembali adu mulut dengan kelas sebelah,atau Arnest yang lagi malakin uang Kas.

Tapi hari ini sepi,hening dan tenang. Dryan kan jadi takut.

"Em...Assalamualaikum..Selamat Pagi"Ucap Dryan memberi salam.

"Waalaikum sallam"Jawab mereka serentak tanpa memandang ke arah Dryan.

Oke Dryan semakin parno jika seperti ini. Dryan jalan dan duduk di kursinya,dia berbalik dan menatap Dhia.

"Dhia..kenapa mereka semua diam?"Tanya Dryan.

"Jangan ganggu,mereka lagi PMS"Ucap Dhia santai.

Adryan memucat,dia berbalik kembali duduk dengan sempurna. Bayangkan saja...Kinan waktu PMS aja Dryan hampir mati menerima serangan ganas dari jambakan Kinan.

Ini...bayangkan..kelas dengan betina paling bar-bar..sedang PMS.

Apa ini kiamat?

Dan suasana kelas sepi sangat sepi,hanya suara kipas angin yang berderit saja yang terdengar.

Tok! Tok

"Permisi,aku pinjam sapu kalian ya"Ucap seorang Siswi dari kelas lain yang hendak meminjam sapu MX 12.

"Beli dong biar tau harga"Ucap Lala sinis.

"Tau tuh,ada uang Kas masa gabisa beli sapu"Sahut Barli.

Barli ada apa denganmu Naq( TДT).

"Jangan pegang itu,nanti rusak yang mau ganti siapa? Hah!?"Ucap Arnest galak.

"Pelit banget sih"Ucap Siswi itu kesal.

"Tau diri tolong"Ucap Ryn datar.

"Em..uda kamu gausah dengerin kata mereka,bawa sapunya"Ucap Adryan yang berusaha menghentikan perdebatan mereka.

Alhasil semua menatap ke arah Dryan."Heh spesies lain! Kok jadi kamu yang ngatur hah!!"Ucap Mala sewot.

"Kalau kami bilang enggak ya enggak! CABOT SANA!!"Ucap dan Teriak Nana emosi.

Siswi tadi pucat dan akhirnya lari dari sana,sedangkan Adryan hanya bisa duduk dengan tangan yang bergetar,dia merasa hawa hawa membunuh sangat pekat di sekitarnya.

"Denger ya Spesies lain,bukan kamu yang ngatur boleh enggaknya itu dipinjam! Ini keputusan bersama!"Ucap Zhila kesal.

"Dengerin! Punya kuping dipake!"Ucap Lala sewot.

"DENGER GAK!?"Teriak mereka bersama.

"Iya denger..ampun.."Ucap Dryan.

Akhirnya mereka kembali diam dan tenang. Raut wajah mereka datar sedatar muka Lan Wangji. Tapi pikiran mereka melayang entah kemana.

Dan keheningan ini berlangsung bahkan sampai Buk Shiina masuk ke dalam kelas.

Dan sepertinya Buk Shiina juga lagi PMS,terbukti karena Buk Shiina hanya diam setelah megabsen dan memberi tugas.

Adryan merasa di kelilingi macan betina yang sedang tidur,dan apabila di senggol akan dengan cepat menyerangnya.

Keheningan itu terpecah ketika suara Nana yang hendak meminjam Tipe X.

"Siapa yang ada Tipe X,minjam"Ucap Nana.

Gak ada yang jawab,dia dikacangi.

"Miskin kali ah semua"Ucapnya lagi dan sedetik kemudian dia menerima serangan Tipe X dari seluruh teman sekelasnya.

Kecuali dari Adryan,Dhia dan Zhila.

Bahkan buk Shiina turut melempar Tipe X nya,tak masalah kalau itu Nana,diakan Cewek Jantan.

"Makan tuh Tipe X"Ucap Ryn datar.

Dan Nana hanya bisa terbengong seraya menahan rasa sakit yang mendera kepala dan sekujur tubuhnya.

"Hey...dilempar Tipe X itu sakit loh,apalagi kalau masih penuh"Ucap Adryan yang sebenarnya kasian liat si Nana.

"Diam deh,atau kamu mau ngerasai dilempar yang lebih sakit dari Tipe X!?"Ucap Mala.

"Tapi kalian gaboleh gitu"Ucap Dryan kesal.

Buagh!

Dryan harus sabar setelah merema lemparan kotak pensil dari Ryn dan Lala. Dan itu isinya penuh jelas rasanya pasti sakit.

"Aw..jahat bener astaga"Gumam Dryan.

"Diam atau aku lempar pake cutter!!"Ucap Cana yang memegang Cutter sedang di tangannya.

"Ampun..bisa mati aku kalau dilempar Cutter"Ucap Dryan.

Kemudian dia diam dan melanjutkan tugasnya,sesekali mendengar perdebatan aneh antara Ryn dan Mala. Dan berakhir dengan adu mulut dan mereka gelut sebentar lalu kembali diam.

Lama-lama Dryan bisa gila kalau mereka PMS gini,berapa hari ini akan berlangsung.

"Mak...Dryan lelah.."Gumam Adryan nelangsa.






















Tbc..

Bobrok? its Oke[Sudah Terbit]✔️Where stories live. Discover now