"MANU?!!"teriak gadis itu spontan

"sayang,kamu kenal sama adek aku?"tanya marcel kepada wanita itu

"E-engak"ucap manu itu gugup

"Yakin?"ucap manu dengan nada dingin.ia mengambil ponselnya dan menelpon seseorang.

Drtttt drtttt drtttt

"Tuh hape lo bunyi"ucap manuel dingin.marcel mengambil hape wanita itu.betapa terkerkejutnya marcel saat nama yang tertera di pemangilan.

Manubabe❤

"So?,lo gak kenal gue?"ucap manu tersenyum sinis

"LALA SIAPA LO BANGSAT!!!!"bentak marcel

"P-pacar aku"ucap gadis itu menunduk takut

"Nita nita,lo kalo mau porotin harta orang tuh cari orang yang tepat"ucap manuel

"Oh jadi lo deketin gue cuma mau porotin harta gue?!!!IYA?!!!"bentak marcel

"I-iya"ucap nita gugup

"PERGI LO DARI SINI ANJING,MULAI SEKARANG KITA PUTUS!!!!!!!"teriak marcel.gadis itu berlari tergopoh gopoh keluar dari rumah mereka.marcel menatap adiknya yang kelewat santai

"Lo kenal nita la?lo sama nita ada hubungan apa? lo lesbi la?Jawab gue la?lo beneran kaum lgbt la?la jawab la?Lala?"tanya marcel mengebu gebu

"gimana gue mau jawab cecel"ucap manuel

"Ya udah tinggal jawab"cicit marcel

"Ya,pacar,engak,engak,iya,engak,iya,iya" jawab manuel dengan satu napas.

"Hah?!"ucap marcel spontan.

"Udahkan"ucap manuel.ia berlalu pergi namun marcel mencekal pergelangan tangan manuel

"Kalo begitu lo namanya lesbi"ucap marcel datar

"Kagak,dia cuma gue manfaatin buat nanya tentang dirga.dia kakak tiri dirga"ucap manuel.marcel menghela nafas lega.

"Oh,dirga si ketua osis itu ya~~~"goda marcel.manuel menatap marcel datar.ia pergi menuju kamarnya.

" Gila"umpat manuel.

******

Manuel gadis tampan itu berjalan menuju meja makan, di sana Sudah Ada Daddy, mommy, Dan kakaknya.ia duduk di dekat marcel, Tampa sepatah kata ia menuangkan air di gelasnya.

"Lala, gimana sekolah kamu? " Tanya laska

"Baik" Ucap manu

"Kamu yakin di sini sendiri, marcel ikut loh ke Amsterdam" Ucap Regina

"Ya" Balas manu

"Baiklah, kita akan berangkat minggu depan" Tutur laska

"Yayaya" Balas manu malas

"Udahlah dek ikut kita aja" Ucap Marcel

"Gak ya gak, gue ke atas! " Ketus manu, ia berjalan meninggalkan meja makan. Marcel menghela nafas kasar. Manu berjalan menuju balkon kamarnya.selang lama ia kembali masuk dan menuju nakas dekat kasurnya.

Ia mengambil rokok dari nakas dan menyalakan nya, ia kembali duduk di balkon dan menatap langit.

Dirga, seberapa susahnya lo nerima gue. Apa karena penampilan? Gue rasa bukan, atau dia punya dendam. Bingung gue kalo gini caranya.

Ck, atau gue susun strategi lain biar Dirga sadar. Gue rasa percuma ato gue nyerah aja. Masa rencana gue selama ini sia sia.

Gue gak boleh nyerah, gue pasti bisa! -pikirnya berkecamuk

"Bisa gila gue lama lama! " Ucap manu sembari melempar rokoknya ke lantai dan menginjaknya.

"Ck, Dirga lo bikin gue gila tau gak?!!! " Ucapnya bermonolog sendiri

Ia segera meraih jaket dan kunci mobil kesayangannya dan berjalan tergesa gesa ke garasi. Ia segera masuk ke mobil Lamborghini ke sayang annya. Dan melaju dengan kecepatan tinggi membelah padatnya jalanan.

Tak lama ia sudah sampai di sebuah rumah mewah, meskipun tak sebesar rumahnya. Ia keluar dari mobilnya dan keluar membawa bingkisan.

Ia mengetuk pintu, tak lama seorang laki laki keluar dari rumahnya. Senyum tipis manu terbit. Laki laki itu melotot saat tau siapa yang datang. Saat ia hendak menutup kembali seorang wanita paruh baya berseru

"Siapa yang datang, ga? " Tanya orang itu

"Malam tante" Sela manu

"Lah ini temennya kok gak di suruh masuk'" Ucap orang itu

"Iya ma" Ucap Dirga, manu tersenyum senang.

"Ini tante saya bawa martabak tadi liat di jalan " Ucap manu sopan

"Wah makasih, jarang loh Dirga bawa temen kerumah biasanya cuma Reno, dito, sama ezra" Tutur mama Dirga

"Mama, mending ke dalam deh" Usir Dirga

"Iya iya, dah sana ngobrol" Ucap mama Dirga

"Lo mau ngapain lagi sih? " Tanya Dirga sengak

"Gue cuma mau ngomong......

Tbc

Kennikenkth ❀

Manuella (Slow Up)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz