11. sayang🍭

561 25 2
                                    

Hari ini mas bara tidak pergi ke kantor kata nya ia ingin menemani ku belanja ke perluan bayi.

Aku tidak tau harus bahagia atau sedih, aku bahagia mas bara menawarkan diri menemani ku belanja tapi aku sedih karena mama mertua ku enggan keluar kamar.

Bahkan kata mpok sri kemarin mama hanya ingin di buat kan secangkir teh hangat, apa ia tidak lapar aku merasa buruk sebagai menantu.

" Jihan kenapa kamu melihat saya seperti itu, " kata mas bara yang tengah duduk di sofa kamar kami.

"... "

" Ada apa? " tanya nya yang kini telah mendekat ke arah ku.

"... "

" Kamu mau apa? apa ada yang salah? Kenapa kamu terus diam jihan? Kamu sakit? " ujar nya yang kini telah ikut duduk di pinggir kasur sambil mengelus rambut ku.

" Ma-mas , mas kan udah janji yah semalem ke jihan, " ucap ku takut takut.

" Iya, emang kamu mau apa? " ujar nya yang sudah menaik turun kan alis nya.

" Mas, jihan tu cuma pengen itu__"

" Apa kamu kok kayak ragu gitu ngomong nya bilang aja kamu mau apa? "

ku tarik napas ku dalam dalam lalu aku mengucapkan nya dengan cepat.

" Jihan mau mas, bujuk mama biar keluar kamar, "

"... "

aku hanya menunduk siap siap mendengar umpatan kasar mas bara, tapi kok dia masih diam aja yahh.

Ku beranikan diri melihat ke arah nya, ku lihat ia hanya terus menatap ku diam.

" Mas, "

" Hmm, "

" Mau yah, "

" Udah lah Jihan, "

" Mas, "

" Jihan udah, kau mandi sana terus makan nanti siang baru kita pergi beli perlengkapan bayi, "

".. "

Ck. Dasar pembohong dia kan udah janji bakal nuruti aku_ pikir ku.

" Mas tu jahat banget yah, mama kamu tu gak keluar keluar kamar dari kemarin kalo dia sakit gimana dia gak makan mas dari kemaren, " ucap ku tegas.

Mas bara tampak terkejut mendengar omelan ku tadi.

Detik kemudian ia malah ketawa

" Mas apaan sih Jihan serius tau, "

" Haha kamu tadi ngomelin saya, belajar dari siapa, " ujar nya.

" Tau ah males, " ujar ku yang telah meninggal kan nya dari kamar.

Saat ini

Malas banget deh, liat muka mas bara nyebelin kan dia udah janji semalam kok gak di kabuli

" Jihan kenapa kamu di situ? masuk gih, " teriak mas bara pada ku.

Saat ini aku tengah duduk di taman rumah ku.

"... "

" Kamu marah sama saya, "

" enggak, " jawab ku, ku toleh mas bara yang ikut duduk di samping ku.

" terus kok gak makan? Ini udah jam makan siang lo? Nanti sakit kalo gak makan, "

" enggak laper, " Jawab ku cepat

Mas bara tampak menghela napas nya kasar.

" Jihan, kamu tu jangan mikirin diri kamu sendiri tapi pikirin juga anak kita yang di dalam perut kamu, "

" ... "

Aku hanya diam masa bodoh mau di bilang egois kek terserah.

" Jihan, "

"... "

" Yaudah ayo, tapi nanti janji yah kamu makan, "

Detik kemudian ia sudah menarik ku kedalam rumah.

Tok tok

Mas bara tampak enggan tapi saat ia hendak berbalik ia melihat ku, dia pun urung untuk pergi dari kamar itu.

Tok tok

" Ma, "

Dengan cepat pintu kamar terbuka

Ck. Giliran aku yang manggil lama banget jawab nya _ batin ku.

" Bara, " Ia tampak terkejut melihat mas bara tengah berdiri di depan kamar nya.

" Makan, " Singkat mas bara kemudian berlalu ke arah ruang makan.

" Ayo ma, " Kata ku sambil mengandeng lengan nya ke ruang makan.

" Ayo, " kata nya yang tersenyum manis pada ku.

Dan di sini lah kami hanya bunyi sendok yang terdengar tanpa ada percakapan.

" Ma, ini enak lo, " kata ku sambil menyendokan sup sapi ke piring nya.

" Iya, " Kata nya.

Mas bara hanya diam sambil sekali kali melirik ku.

" Jihan!! "

" Iya mas, "

" Kamu tu lagi hamil kok mau di ingetin terus sih, "

" Jihan tau kok, " Ucap ku tanpa berdosa.

" tarok lagi sambel nya, "

" mas, "

" ... "

" Ih, ma liat deh mas bara, "

Mama hanya tersenyum melihat kearah kami.

{Bersambung}

Nikah MudaWhere stories live. Discover now