03 .kehamilan 🍭

1.1K 36 1
                                    

Sudah sebulan berlalu sejak kejadian itu dan sudah sebulan juga mas bara mengabaikan ku.

Ia sering pulang larut malam dan tidak menyuruh ku menunggu nya.

Bahkan ia jarang makan di rumah.

Dia seperti menghindar dari ku

Saat aku sedang memasak di dapur di bantu mpok sri asisten rumah tangga kami yang sudah pulang dari kampung halaman nya.

Saat aku sedang mengiris bawang tiba tiba aku merasa mual

Wuek wuek

" Eh neng gelis teh pisan, " Ujar mpok sri khawatir.

" Gak tau pok mungkin masuk angin, " Ujar ku merasa pusing.

" Ndok kapan terakhir kali dapet tamu, " Ujar nya curiga.

" Hah, " Kaget ku, aku pun mengingat ingat kapan terakhir diri ku haid.

" Enggak ah pok mungkin belum aja bulan ini, " Ujar ku 

" Yah udah neng istirahat aja dulu yah, " Ujar nya.

" Enggak aku gpp, mpok jihan mau  keluar bentar yah, " Kata ku yang di balas anggukan oleh nya.

Dengan mengendarai mobil aku pun berhenti di apotik.

Aku hanya ingin memastikan

Saat di dalam apotek aku melihat kanan kiri takut ada yang memperhatikan ku.

Ku ambil tastpack berwarna ping dengan cepat dan membayar nya di kasir setelah itu aku keluar dari apotik.

Saat tiba di rumah aku pun mulai melihat petunjuk tastpack tersebut.

Ku tutup mata ku melihat hasil nya.

Dan tangisan ku pun pecah melihat dua garis ping nya berarti di dalam perut ku sedang mengandung anak mas bara.

Ku pegang perut ku dengan erat

" Sayang maafin mama, mama cuma takut papa kamu enggak bakal bisa Terima kamu hiks hiks, " Ujar ku

Saat malam hari nya..

Malam ini mas bara pulang cepat tapi dia terlihat sibuk berada di ruang kerja nya yang ada di lantai paling atas rumah ini.

Aku pun mulai memberanikan diri memberi tahu mas bara akan kehamilan ku.

Dengan takut takut aku mulai mengetuk pintu

Tok tok

".. "

Tidak ada jawaban dari nya

Aku pun mencoba lagi

Tok tok

" Mas jihan mau ngomong, " Lirih ku

" Masuk!!, " Kata nya

" Kamu mau ap? Kata kan dengan cepat saya sedang sibuk!! , " Ketus nya tanpa melihat ku yang sedang duduk di depan nya.

Aku pun menunjukkan tastpack itu pada nya.

Ia hanya diam melihat nya tanpa berniat mengambil nya.

Dia kemudian menjawab dengan raut muka datar tanpa ekspresi.

" Saya rasa kamu bisa mengurus nya sendiri, " Jawab nya langsung tanpa memperhatikan perasaan ku.

" Tapi mas, "

" Keluar, saya sibuk jangan buat saya marah, " Ungkap nya yang kembali melihat laptop nya.

Nikah MudaNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ